02. The Big Boss's Order

401 56 2
                                    

Nadisa tiba di kebun belakang rumahnya. Dimana pesta ulang tahun megahnya tengah diadakan. Nadisa langsung menghampiri sang Ayah yang tengah tersenyum sumringah, juga melambaikan tangan pada putri kesayangannya.

Di belakang Nadisa, Jevano berjalan dalam diam. Mengabaikan puluhan pasang mata yang tertuju padanya. Seolah bertanya siapa gerangan lelaki tampan yang mengekori sang Pewaris Tunggal Tirta Group.

"Akhirnya Putri Ayah datang juga. Ayah sudah menunggu Disa sejak tadi, lho."

Nadisa melipat lengannya di depan dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadisa melipat lengannya di depan dada. Memasang wajah merajuk.

"Ayah, sih, bohongin Disa! Katanya Kak Naren nggak akan dateng, padahal jelas-jelas dia dateng tuh! Ayah nyebelin!"

Kedua alis Johnny tertaut. Bersamaan dengan hilangnya senyum dari bibirnya. Tatapan Johnny beralih pada Jevano Lee. Seakan meminta keterangannya. Yang hanya dibalas anggukan kecil dari Jevano. Mengiyakan pernyataan sang Nona Muda. Pasalnya, Jevano sempat berpapasan dengan Naren ketika menjemput Nadisa di kamarnya.

"Ayah? Ayah kok malah ngelihatin Jevano? Ih, Disa lagi ngomong sama Ayah! Jangan ngacangin Disa!"

Johnny terkekeh pelan. Merangkul bahu mungil putrinya.

"Iya, Ayah nggak ngacangin Disa. Jangan marah dong. Kan Putri Ayah lagi ulang tahun. Masa malah ngambek."

Nadisa mengerucutkan bibir. Masih memasang pose kesalnya. Sementara itu, Johnny mencuri kesempatan untuk menoleh ke arah Jevano Lee.

Johnny berkata tanpa suara, "Tetap di sisi Nadisa."

Jevano Lee menganggukkan kepala dengan patuh. Langsung memposisikan dirinya beberapa langkah di belakang Nadisa dan Johnny. Memberi ruang pada para tamu untuk menyapa sang gadis yang sedang berulang tahun.

Beberapa tamu yang merupakan kolega Johnny memberikan salam pada Nadisa. Tak lupa, mereka pun membawa serta hadiah untuknya.

Hingga seorang lelaki berkaos putih tiba-tiba saja menerobos antrean. Langsung berdiri di depan Nadisa dengan senyuman lebarnya.

 Langsung berdiri di depan Nadisa dengan senyuman lebarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Neng Nadisa kesayangan Aa Haekal!" teriak bocah itu.

Nadisa melengos kesal. Gadis cantik itu menyikut pelan perut sang Ayah yang kedapatan tertawa. Terlihat senang melihat anaknya digoda oleh lelaki nggak jelas--sekaligus putra dari salah satu rekan bisnisnya.

In Another Life || Jeno LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang