Part 12

276 58 10
                                    

Life









{Jungkook x Jihyo x Jin}












''Aw!.  Jeon Jungkook!''

Suara nyaring Jihyo akhirnya terdengar setelah sedari tadi dia tahan, membuat rekan klub yang juga tengah latihan tersentak karena pekikannya. Tangan Jihyo memegang belakang kepala yang beberapa detik lalu terkena pukulan oleh rangka besi raket milik si partner tanding, magam bulatnya dengan nyalang menatap Jungkook yang tengah berdiri di hadapan setelah gadis itu memutar tubuh, Jihyo kian geram karena pemuda Jeon hanya mengangkat alis seolah tak mengerti.


''Mau sampai kapan kau akan memukul kepala belakangku?!''

''Bisa bermain tidak sih?!''

Kelakar Jihyo akhirnya, bagaimana tidak Jungkook yang memang berposisi di balik punggung sering menghujami Jihyo dengan pukulan baik dari bola tennis ataupun raket yang di pegangnya, selama latihan yang bahkan baru 30 menit berlangsung.


Namun bukannya permintaan maaf yang keluar dari bibir tipis itu, malah sebuah lengkungan yang terlukis, entah mengapa Jungkook menganggap sikap merajuk Jihyo sangat lucu, hingga senyum tipis tanpa sadar tercipta di wajahnya.

Sedang Jiyo yang terlanjur dongkol karena hanya mendapatkan lengkungan bibir menjengkelkan, mengayunkan raketnya ke udara, berniat memukul kepala congkak Jungkook. Sebelum akhirnya suara Myungsoo-saem menghentikan niatnya.

''Mau sampai kapan kalian bertengkar?!''

Myungsoo-saem kemudian menghampiri kedua anak asuhnya itu dengan tangan yang berkacak pinggang.



''Aku bahkan belum pernah melihat kerjasama tim seburuk ini sebelumnya''

''Cobalah untuk lebih kompak dan saling mempercayai satu sama lain!''

''Bukankah waktu satu minggu sebagai perkenalan sudah cukup?!''

Keduanyapun meminta maaf sebagai tanggapan, membuat myungsoo-saem membuang nafas kasar.

''Jam latihan kalian di perpanjang hingga pukul 5 sore''

Kedua murid itu terkaget mendengar perintah tegas sang pelatih. Hingga dengan ragu Jihyo berucap pada pelatih

''Maaf saem, tapi saya harus kerja paruh waktu hari ini'' sanggah Jihyo karena dirinya memang harus bekerja di kedai kopi jam 3 nanti, sedang Jungkook masih tak bersua.

''Terserah kau Jihyo. Namamu akan ku coret sebagai konseksuensinya'' Final sang pelatih membuat Jihyo tak mampu lagi bercuap.




Selama pelatihan keduanya masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, bahkan hingga Myungsoo-saem menyelesaikan jadwal latihan hari ini.





Pluk.


Jungkook melemparkan raket di genggaman dengan ringan, tangannya bergerak mengusap dahi yang berkeringat untuk kesekian kalinya. Kemudian mendudukkan diri di pinggir lapangan


''Ini tak akan berhasil, Park Jihyo''

''Menyerah saja''

Jihyo mendengus kesal, lalu mendudukkan tubuhnya tepat di samping Jungkook, sembari membuka tutup botol air minum.


''Tidak akan, aku harus mendapatkan medali emas agar beasiswaku tak di cabut''

''Sudahlah, sepertinya kau harus segera memilih sekolah lain''

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang