12

2.4K 68 28
                                    

Sesuai permintaan, gw lanjutin cerita boyfriend18+ diakun yang berbeda+judul yang berbeda. Kenapa?? Karena menghindari terjadinya kena baned lagi.

Lain kali kalo ada waktu luang, gw akan ketik part 1-11 karena ternyata ceritanya masih ada dilibrary tapi sayang nggak bisa diedit:( cuma bisa dibaca doanh:v mungkin yang tambahin ceritanya kelibrary pasti masih ada. Oke selamat membaca:*

Perlahan Raya merebahkan tubuhnya keatas kasur. Tak ada Byan sepi, namun kalo ada bikin sakit. Raya memegang salah satu gundukan kembarnya. Mengapa rasanya aneh?? Kenapa terasa begitu sesak dan sakit?? Kenapa?? Perlahan Raya meremas payudaranya.

"Aaww" rintihnya. Kenapa sakit?? Kenapa rasanya tidak seperti biasanya?? Kenapa??? Raya segera melepas dres yang ia gunakan sehingga menyisakan cd dan branya. Ia melepas branya dan menatap pantulan dirinya tanpa sebuah bra. Tangannya terangkat untuk menyentuh gundukan kembar itu.

"Aaww, kok sakit sih??" herannya.

"AAAAHHH" Raya menggerang hebat merasakan ada sesuatu yang bergetar didalam organ intimnya.

"AAAHHHH" Raya terjatuh lemah merapatkan kedua pahanya berharap getaran itu akan berhenti. Bukannya berhenti namun getaran itu semakin menjadi.

"Byyy AAAHHHHH" tangan kanan Raya menyelip masuk kedalam cdnya dan menarik benda kecil berbentuk seperti terong itu. Ia menghela napas lega.

Drrttttt drttttt

Tiba-tiba ponselnya bergetar hebat diatas ranjang. Raya bergegas memasukkan benda sialan itu kedalam vaginanya lagi dan segera meraih ponselnya.

"Mphhhhh" Raya menggeliat, mengigit bibir bawahnya kuat.

"Cieee, lagi ngapain???"

"AAAHHHHHH" Raya terus-terusan mendesah dan mengeliat resah, sedangkan Byan tertawa kecil diseberang sana.

"Suka ya???" godanya.

"Byyyy stop pleasee. Uuhhh sakit mphhh"

"Sakit???" kaget Byan diseberang sana. Raya mengangguk lemah seraya menggigit bibir bawahnya kuat. Seketika benda itu berhenti bergetar, Raya menghela napasnya lega dan mulai mengaturnya.

"Kamu sakit???" Raya menggelengakan kepalanya pelan.

"Terus kamu kenapa???" sontak Raya mengarahkan kameranya kedua gundukan kembar miliknya.

"Sakit byyy, aku nggak tau kenapa" lirih Raya seraya memegang gundukan itu.

"Ohhh, kamu coba goda aku biar aku cepet pulang terus mainin punya kamu gitu???"

"Isshh bukan, aku serius byyy. Sakit banget aww" rintihnya.

"Kamu serius??" Raya mengangguk.

"Habis kamu apain tadi??"

"Aku nggak apa-apain byy awww"

"Itu beneran sakit???" khawatir Byan diseberang sana.

"Iya byyy sakit banget hiks hiks hiks" Raya terisak pelan merasakan sakit dikedua payudaranya.

"Aku telfonin dokter ya biar dicek nanti"

"Jangan!!!"

"Kenapa???"

"Aku maluu"

"Kalo sama aku nggak malu???" Raya tersipu malu mendengar pertanyaan Byan. Aaa bukan begitu maksutnya.

"Aku telfonin dokter ya?!"

"Jangan, aku takut!" ucapnya. Byan menghela napas berat.

"Terus gimana??"

"Cepetan pulang"

"Jangan bilang kamu cuma pura-pura sakit biar aku cepet pulang??"

"Enggak gitu byy"

"Aku pasti pulang, kamu tenang aja" Raya menghembuskan napasnya kasar. Yang merasakan sakit itu dirinya, byan tak akan bisa merasakan apa yang ia rasakan. Dengan kesal Raya memutus panggilan secara sepihak.

"AAKHHHHHH" Raya kembali mengerang hebat merasakan ada yang bergetar hebat diarea intimnya.

"AAAAKHHHH" benda sialan itu terus bergetar menyiksa Raya. Dengan susah payah Raya kembali menghubungi byan, tapi sialnya byan justru menolak panggilannya.

Raya sudah tak tahan, ia menarik benda itu dan mulai menormalkan napasnya yang memburu.

"Aawww" rintihnya merasakan sakit, saat tangannya tak sengaja menyenggol payudaranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Byra (Byan,Raya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang