Bagian 6

177 19 6
                                    

Ini cuma fiksi ya, aku gak tau kalo udah beneran atau belum aku gak pernah liatin berita gosip² ditv atau dimanapun, aku tuh kayak orang yang tinggal digua:v
Jadi ceritanya 100% khayalan semata hanya untuk kelanjutan cerita jadi enjoy:)


Hari ini adalah hari dimana Atta Halilintar akan melamar Aurel Hermansyah seperti yang sudah dibicarakan dengan keluarga masing-masing beberapa Minggu yang lalu.

Acara akan diadakan disalah satu hotel pinggir pantai dimana spot outdoornya tepat didepan pantai.

Acara hanya dihadiri oleh keluarga besar masing-masing dan beberapa sahabat dari masing-masing keluarga.

Fateh menatap pantulan dirinya yang sudah memakai setelan jas yang jasnya masih tersampir disofa ruangan tersebut.

Rambut hitam legamnya begitu rapi tersisir kebelakang menampakkan jidat paripurna nya ditambah kemeja putih dan dasi hitam yang sedikit ia longgarkan celana panjang hitam pasangannya jas juga sepatu pantofel mengkilap.

Sudah seperti CEO CEO yang ada diwattpad apalagi dengan gaya duduknya yang kaki dilipat diatas yang persis menggambarkan tokoh-tokoh CEO cool diwattpad memainkan ponselnya serius mengabaikan orang-orang yang sibuk bersiap.

"Udah selesai teh?"

Thariq duduk disofa sebrangnya sudah rapi lengkap dengan setelan jasnya.

Fateh menjawab abangnya dengan hanya menganggukkan kepalanya fokus pada ponselnya.

Thariq juga mulai fokus bermain ponselnya menunggu yang lain yang masih bersiap.

Sebuah ide terlintas dikepalanya membuatnya membuka aplikasi kamera kemudian diam-diam ia mengarahkannya pada presisi Fateh yang masih asik bermain ponselnya yang kali ini mendengarkan musik lewat airpodnya.

Thariq tersenyum bangga saat melihat hasil jepretan diam-diam nya itu, ia merasa mempunyai kemampuan paparazi.

Dengan bangga Thariq bangkit dari duduknya meninggalkan Fateh yang masih asik dengan dunianya.

Tanpa Thariq sadari Fateh melihat kepergiannya dengan tajam namun malas(?)

Menghela nafas mencoba tenang untuk kedepannya.

"Tenang teh, kamu masih bisa ngehandlenya"gumamnya meyakinkan diri sendiri.

***

Sepertinya setelah video lamaran seorang Atta Halilintar publish video itu akan langsung trending #1 di Indonesia memang karena Atta si YouTuber nomer satu atau persensi anak kedelapan gen halilintar yang muncul dengan sangat jelas.

Fateh merutuki dirinya yang mengiyakan perkataan abinya beberapa Minggu lalu itu.

Selain kru produksi dari keluarga Halilintar dan Hermansyah ada juga kru dari beberapa berita gosip yang ikut meliput.

Dan parahnya lagi Fateh merasa kalau beberapa kamera disana fokus memvideokan dirinya yang berdiri diantara Muntaz dan Qhatan.

'Aku ingin pulang aja dah'gerutu Fateh dalam hati.

Acara lamaran outdoor itu baru berjalan setengah jalan dimana masih menunggu sang calon istri masuk yang ditemani kedua tertua halilintar girls.

Malam ini rasanya angin sangat kuat atau memang karena dipinggir pantai jadi anginnya sangat kuat, entahlah.

Tapi hal itu membuat Fateh semakin menggerutu didalam hatinya. Angin dengan kurang ajarnya menampar tubuhnya membuat dasi hitamnya bergerak kesana kemari begitu juga jas hitamnya yang tak dikancingkan berkibar kibar.

Bahkan si bungsu harus ia pegangi agar tak terbawa angin.

"Calm boy, Abang pegangin biar gak kebawa angin"kekeh Fateh tersenyum kecil memegangi tangan kiri si bungsu.

Si bungsu ikut terkekeh begitu juga dengan Muntaz yang melihat.

Begitu calon istri masuk mereka dipersilahkan duduk dan lagi Fateh duduk diantara Muntaz dan Qhatan dijajaran ketiga belakang kakak-kakaknya dan adik perempuan mereka.

Begitu duduk Fateh pasrah dengan hari esok dan seterusnya jika kehidupan nya mulai kembali berubah.

***

Acara selesai membuat Fateh menghela nafas lega lalu mengajak kedua adiknya untuk mendekati meja hidangan yang diatasnya penuh dengan makanan penutup berasa sangat manis dilihat dari bentuk dan jenisnya yang berupa kue.

Mereka dengan tak jaim mengambil masing-masing satu pilihan mereka kemudian memakannya lalu saling tersenyum saat merasakan manis dimulut karena kue yang mereka makan.

"Bawa pulang boleh gak sih?"celetuk Muntaz.

"Boleh, silahkan dimasukan kesini"

Seorang pelayan dari sebrang meja memberikan satu kotak kue untuk mereka yang diterima Muntaz dengan semangat.

Dengan semangat Muntaz memilih kue pilihannya juga Qhatan kedalam kotak kue itu membuat si pelayan tersenyum gemas lalu menatap kearah Fateh.

"Kau juga mau Fateh Halilintar?"kata pelayan perempuan itu menyodorkan kotak yang persis sama seperti yang diterima Muntaz sebelumnya.

Fateh mengangguk dan mengambil kotak tersebut dan memasukan beberapa kue pilihannya.

"Kau sangat tampan sekarang"kata pelayan wanita itu.

"Terimakasih"jawab Fateh singkat.

"Mba makasih ya kuenya"seru Qhatan dan Muntaz.

"Sama-sama"jawab si pelayan.

Mereka bertiga pun pergi menjauh dari meja hidangan itu dengan membawa dua kotak kue.

"Lah para bocil malah ngerampok"kata Saaih melihat ketiga adik laki-laki nya mendekat dengan membawa dua kotak kue masing-masing ditangan Muntaz dan Fateh.

"Wleh biarin, kalo Abang mau sana ambil sendiri"seru Qhatan setelah menjulurkan lidahnya meledek Saaih.

Saaih kesal dengan sikap Qhatan yang langsung saja dikunyel-kunyel pipi adik bungsunya itu olehnya.

Fateh menatap tanpa minat kelakuan kakak adik itu lalu mengalihkan pandangannya mencari keberadaan kedua orang tuanya.

"Taz liat umi Abi gak?"kata Fateh.

Mendengar itu Muntaz ikut mencari sosok yang dicari kakaknya itu dan menemukannya sedang berbincang dengan pasangan Anang Ashanty.

"Itu bang disana"tunjuk Muntaz mengarah pada dua pasang pasangan dewasa sedang mengobrol.

"Oh thanks, aku balik duluan"pamit Fateh pada sang adik.

Setelah beberapa kali menghindari beberapa orang yang mendekatinya entah itu sahabat keluarganya dari kalangan selebritis atau wartawan akhirnya Fateh sampai ke orangtuanya.

"Abi umi, Fateh pamit pulang duluan"kata Fateh.

"Si ganteng mau kemana buru-buru amat"kata Ashanty.

"Kamu gak akan nginep disini dulu?"tanya Abi.

"Gak bi, Fateh mau pulang kerumah aja"

"Udah tengah malem teh, nginep aja disini ya"kata umi.

"Iya ini udah malem juga, nginep aja disini, pulangnya besok"tambah Anang.

"Gak apa-apa mi, om, Fateh gak nyaman disini terlalu rame, Fateh juga bawa kendaraan sendiri jadi tenang aja"jelas Fateh.

"Yaudah hati-hati kamu, kalo udah sampe rumah langsung kabari"pesan Abi untuk Fateh.

"Ya bi, Fateh pamit"

[DIHENTIKAN]Fateh HalilintarWhere stories live. Discover now