Assalamualaikum
"Stay strong and be brave."
💜💜💜
°°°
Aku baru saja tiba di hotel tempat menginap Bangtan. Sekarang aku sedang berjalan mondar mandir di depan salah satu pintu kamar hotel, yang ku tahu kamar milik Bangtan sesuai dengan pesan Hobeom Oppa.Dan sialnya, aku tiba terlebih dahulu dibanding mereka.
Astaghfirullah, kok cape banget sih?
Aku menghela napas, menyandarkan kepala di tembok dekat pintu dengan memeluk map yang ku bawa.
"Ya Allah, permudahkanlah jangan dipersulitkan dan kau akhirkanlah dengan kebaikan."
Aku menegakkan tubuh dan menengok ke arah kiri, saat mendengar suara langkah kaki. Aku melihat Bangtan yang sedang berjalan dengan beberapa manager.
Bangtan tersenyum padaku? Tentu saja tidak. Tapi aku tetap tersenyum pada mereka.
"Udah sampai dari tadi, Asma?" Tanya Jigaemaen Oppa.
Sedangkan Bangtan, mereka sudah masuk ke dalam kamar sendari tadi.
"Udah, baru tadi kok. Sejin Oppa ada dimana?"
"Sejin kesini hanya untuk mengecek keadaan saja, dan setelah itu pergi. PD-nim tidak mengijinkannya terlalu lama bekerja."balas Hobeom Oppa.
"Ooh... "Aku mengangguk,"tadinya aku mau meminta tanda tangannya, ya sudah aku permisi pergi dulu Oppa."
"Wae? Jika Sejin tak ada kan masih ada BTS, kenapa kau tak menemuin mereka dulu?" Tanya Sanghyun Oppa.
"Eh, tidak usah. Tadi aku juga sudah melihatnya, aku juga tak mau mengganggu waktu istirahat mereka." Dan karena aku tahu mereka juga tak mau bertemu denganku.
"Tapi Asma, kau tahu tadi kata Jungkook, Jimin bilang bahwa kau itu cantik."cletuk Hobeom Oppa.
Raut wajahku langsung merona,"aish, Oppa tidak usah berbohong,"pipi yang merona itu berubah menjadi kecut saat mengingat kejadian Bangtan yang ingin mengakhiri kerja sama.
Denyutan tak mengenakan hadir di dadaku, rasanya sakit dan rasa itu berulang datang ketika kejadian terakhir kali perkataan BTS padaku tadi malam.
"Ada apa, asma?"tanya Jigaemaen Oppa yang mungkin membaca raut sedih di wajahku.
"Tidak apa-apa,"balasku.
"Arraseo, aku masuk dulu,"
"Aku juga, tapi asma, mungkin tanpa sadar mereka juga merindukanmu. Lebih baik kau temui mereka dulu, tanya kabar mungkin?"ucap Sanghyun Oppa, lalu berbalik menuju kamarnya.
Rindu? Entah mengapa aku tak begitu percaya dengan kata itu, hanya benci kurasa. Mungkin.
Tadi saja mereka tak menerima kehadiranku dengan baik, aku semakin yakin keputusan yang ku ambil benar dan tepat.
"Asma, Sangyun ada benarnya juga, ku pikir,"cletuk Hobeom Oppa membuatku sadar dari lamunanku.
"Hahah," aku terkekeh untuk menutupi kesedihan itu,"apaan sih, Oppa..,"
"Ama..,"suara husky yang sangat ku kenal itu terdengar dari arah pintu dibelakang ku. Sempat terkejut, tapi aku segera menetralkan perasaan ini.
"V?"ucap Hobeom Oppa, sebelum aku membuka mulut untuk menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because They ( Tidak Dilanjutkan )
RandomAsma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pangeran tampan yang sangat ia kagumi. Ini bukanlah cerita keseharian menjadi seorang manager. Bukan juga cerita perjuangan fans agar mendapatka...