Bagian 8

182 16 3
                                    

Pagi ini sepertinya berbeda dari pagi pagi sebelumnya.

Begitu masuk kawasan sekolah dan memarkirkan motornya melepas helm banyak pekikan dari cewek cewek yang terang-terangan melihat kearahnya.

"Oke gue jadi seleb lagi nih ceritanya?"monolog Fateh mengambil paper bag berwarna dusty pink yang tersampir distang motornya.

Melangkah kekelas mengabaikan orang-orang yang melihat kearahnya.

Masuk kekelas lagi-lagi orang melihat kearahnya membuatnya jengah.

Bruk. Menaruh paper bag bawaannya dimeja Nanda dengan tidak santai dan duduk di bangkunya sendiri dengan wajah tak bersahabat mengabaikan Nanda yang memekik senang melihat macaron yang dimintanya datang.

"Makasih Fateh"seru Nanda senang. Siapa yang tak senang mendapat makanan gratis.

"Hm"

"Santai aja muka lo Bambang, omong-omong thanks akunnya kkkk"kekeh Ariel berbalik berbicara pada Fateh.

Fateh semakin berdecih. Kemudian beberapa teman sekelas mereka mendekati mereka lebih tepatnya pada Fateh.

"Lo beneran Al-Fateh Halilintar?"tanya salah satu cowok yang mendekatinya.

"Hm"jawab Fateh seadanya.

"Woah gila, kita kira Lo cuma kw nya ternyata beneran dong"tambah yang lain.

"Pantes aja Lo gak ngasih tau nama panjang Lo, harusnya kita ngeh gengs"lanjut yang lainnya.

Mereka pun saling mengobrol lebih tepatnya hanya mereka yang mendekat tidak dengan Fateh, setelah bel berbunyi rombongan itu berlalu setelah menepuk bahu Fateh.

"Haah"menghela nafas lalu menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan diatas meja.

Kembali mendongak kala merasakan sentuhan dilengannya dan dilihat Nanda menyodorkan satu buah macaron berwarna baby blue.

"Nih Nanda kasih, biar gak bad mood"katanya dengan senyuman.

"Thanks"terima Fateh yang langsung memakan macaron tersebut dengan sekali suapan.

***

Begitu jam istirahat dimulai banyak orang yang mengajak Fateh untuk pergi ke kantin bersama, tapi ditolak halus Fateh dengan alasan sudah berjanji dengan kedua sahabatnya duluan untuk pergi ke kantin.

"Si bambang jadi makin famous aja Lo"kekeh Ariel seraya memakan sotonya.

Kali ini mereka sedang ada dikantin dan ada Nanda juga disana anteng memakan macaronnya mengabaikan batagornya.

Fateh hanya mendecih menyuap sesendok sotonya. Ini yang Fateh benci kalau orang-orang tahu kalau dirinya salah satu anggota keluarga Halilintar.

"Gue nyesel ikut ke lamaran Abang gue"kesal Fateh.

"Jangan gitu, itu kan kakak kamu sendiri yang nikah masa kamu gak dateng"kata Nanda.

"Habisnya kalo jadi begini mending gue jadi durhaka aja"sungut Fateh.

"Hush teh, dahlah nikmatin aja, ini kan emang hidup Lo yang sebenarnya iya gak?"kata Ariel yang meminta pendapat Nanda yang diangguki si gadis.

"Nanti juga kamu terbiasa lagi, santai aja"tambah Nanda.

***

"Gimana disekolah?"tanya Saaih saat melihat Fateh yang baru pulang sekolah.

"Ancur bang! Ngeselin!"kesal Fateh langsung naik kelantai dua menuju kamarnya.

Saaih yang melihat kelakuan adiknya hanya bisa menggeleng dan menghela.

Bruk. "Ngeselin sumpah!"gerutu Fateh diatas ranjangnya memukul-mukul ranjang nya.

[DIHENTIKAN]Fateh HalilintarWhere stories live. Discover now