Bagaimana jika sosok humoris dan tidak bisa diam bertemu dengan sosok yang jutek dan pendiam?
zanna Prameswari dan Hafidz Zaafarani bertemu akankah mereka cocok? atau dua kutub yang berlawanan arah akan semakin menjauh?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Muke lu suntuk amat? Kucel kayak baju belum disetrika."
Celetukan Roni membuat gue langsung melempar pulpen dan mendarat dengan selamat di kepalanya. Sukurin. Roni langsung mengusap-usap kepalanya dan kini menatap Burhan dengan kode isyarat. Sok- sok an bisa bahasa batin mereka berdua itu.
"Jangan gangguin Jepit deh, dia belum dapat jatah tahu."
Ucapan Burhan membuat gue kini melempar pupen yang gue pegang dan mendarat dengan selamat juga di bahu Burhan. Dia langsung terkekeh melihat muka gue. Pada rese emang.
Roni malah kini mendekat ke arah gue, heran ama dia jadi marketing kok maennya ke ruangan kreatif terus. Ckckckck kurang kerjaan, kalau ditanya jawabnya 'Temen gue cuma lu ama burhan ama Miko, lainnya nggak bisa dipercaya.'
"Lu beneran belum pecah ketuban?"
Dan Udin ngakak, gue yang lagi konsent ngetik nih ya tulisannya jadi capslock semua di layar. Gue langsung jitak si Rony yang membuat dia malah makin terkekeh. Untung aja Zanna lagi pergi keluar sama Mbak Dita, lha kalau dia denger bisa berabe gue.
"Belah duren kenapa jadi pecah ketuban? Emang mau ngelahirin? Yang pecah ketuban itu si Minul, udah lahiran."
Celetukan Burhan yang kini malah ikut mendekat di kubikel gue membuat gue hanya menggelengkan kepala. Pusing pala gue, dari pagi bersin-bersin terus. Gara-gara kemarin tuh kehujanan pas balik dari kantor, gue pake motor males pake mobil kalau macet. Eh alhasil malah jadi pilek. Zanna udah pulang duluan sore kemarin, jadi dia aman nggak kena air hujan.
"Udah deh pada berisik, gue mau bocan dulu. Mumpung kerjaan udah kelar."
Gue mengusir si Burhan dan Roni yang langsung saling bertatapan lagi. Mereka ini tuh emang suka gaje, nggak ngomong tapi katanya udah ada ikatan batin jadi bisa ngomong dalam hati. Jiah.
"Kali si Jepit kurang ahli ye, lu ajarin kenape Han?"
"Enak aja, gue juga masih polos dan lugu. Belum tahu hal- hal seperti itu. Gue kan alim."
Mereka berdua malah toyor-toyoran, duh makin berisik dan makin buat hidung gue tambah ingusan.
"Huussst malah bahas gitu-gituan, pilek ini gue. Minggir nggak? Kalau enggak mau sini gue kasih ingus."
Dan seketika duo rese langsung menghambur dari kubikel gue. Nah takut kan mereka?
******
GRUP WEKA-WEKA
Burhan send picture
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
