It Doesen't Have Any Smell - 2nd

13 5 1
                                    

"cLunatic sedang dirawat di Hospital Wings karna demam, Professor..." ujar Susan Bones.

"Baiklah, dengan ini Kelompok Mr.Malfoy hanya akan diisi oleh dua orang, tak perlu bergabung dengan kelompok lain..." ujarnya.

"Oh,ya... minus 2 poin dari Hufflepuff karena tidak mengangkat tangannya terlebih dahulu sebelum berbicara" timpal Snape.

"ugh, bisa-bisanya dia memberiku poin minus hanya karna tak mengangkat tangan" gerutu Susan dengan pelan.

.
.
.
Aku melirik ketempat Malfoy, dia melirik matanya kearahku dan kursi  secara bergantian, mengisyaratkanku untuk duduk di kursi sebelahnya.

Namun langkahku tersendat, bagaimana aku bisa melangkahkan maju dengan berani, sedangkan orang yang kuhampiri adalah seorang Death Eater.

'Hhhhhh, bisa-bisa aku gila akibat ketakutan'

Akupun melangkahkan kakiku untuk menghampiri Draco, namun aku memilih untuk duduk di seberangnya.

Sebelum aku menarik kursiku, Draco berkata.

"Kau ini bodoh ya, bagaimana kau bisa membantuku kalau kaunya terlalu jauh?" ujarnya sembari memutar matanya.

Aku menaikan satu alisku,kini aku tak heran kenapa buku itu mengatakan bahwasanya Draco adalah seorang yang buruk...

Hhh, tapi sebenarnya dia kasihan juga...
dia kan tidak memilih untuk menjadi death eater?
Aku tidak boleh berfikir negatif kepadanya...
walau sebenarnya dia memang sering menindas orang sih...

Akupun duduk di sebelahnya dengan ragu.

"Biar kubantu" ucapku pelan.

"tak usah, kau ingin membantuku dengan nilai praktikmu yang selalu dibawah rata-rata? Pft, jangan bercanda" balasnya kecut.

Br*ngsek

"..."

"..."

"Kau kan bisa mengajariku?"

"Aku tak mau membuang tenagaku untuk itu"

"hah... Baiklah, sekarang apa yang harus kulakuan?"

Draco berdiam sejenak.

"Ambilkan aku pearl dust"

Ku ambilkan benda tersebut dan memberikannya pada Malfoy.

"oh iya, daripada kau menganggur, sebaiknya kau sambil bacakan tata caranya padaku" ujar Malfoy.

"ok, pertama-tama-"
.
.
.
.
.
"Akhhh, akhirnya jadi! Capeknyaaa~" ujarku.

Draco hanya menaikan alisnya.

"Kau... Cuma membaca..." balasnya.

Aku pun segera mengalihkan pembicaraannya.

"Professor! Kami sudah selesai~" ucapku setelah mengangkat tangan.

"Kerja bagus, sekarang coba sampaikan bagaimana aroma dari ramuan tersebut" ujar Snape.

Ada beberapa murid yang terkejut mendengar perintah dari professor.

yaaah, tidak bisa dipungkiri, mungkin mereka terlalu malu untuk menyampaikan aroma dari orang yang mereka sukai. .

Aku tahu bahwa di dalam hati mereka, mereka senang karna tak dipilih untuk menyampaikannya.

Jujur, aku juga gugup, hehehe.

Aku berbisik pada Draco.

"kau duluan saja" bisik ku.
"Tidak terimakasih, wanita terlebih dahulu" bisiknya membalas.

"Ada masalah Miss (L/n)?" ucap  Snape.

"tidak, tidak ada Professor... " ucapku.

Akupun mendekatkan hidungku ke arah ramuan tersebut.

Namun, hal tak terduga itupun terjadi...

"Saya... Tidak mencium bau apa-apa.."

Professor Snape pun menunjukan wajahnya yang berucap "Sungguh mengecewakan"

"Mungkin kalian gagal,sayang sekali, padahal petunjuk di bukunya sudah tertampang jelas" ujar Snape

"Maaf professor, sepertinya hidung (L/N) bermasalah... Saya mencium bau...  " ucap Draco, namun dia terhenti sejenak.

"Be-bedak b-bayi?" lanjutnya.









Silahkan beri tanggapan dan kritik di kolom komentar ya!


Vote juga ya!

Hasta La Vista!
-cLunatic

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Boring Witch And A Mysterious BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang