Chapter 26 [Penjelasan]

80 15 71
                                    

Doa sebelum membaca chapter ini yang perlu di panjatkan adalah "SEMOGA TIDAK ADA TYPO"
mari amin kan 🙏











Doa sebelum membaca chapter ini yang perlu di panjatkan adalah "SEMOGA TIDAK ADA TYPO"mari amin kan 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alova Adhitama
From
DANDELION
bluenavy_


Penjelasan + Ringkasan






"Shit," umpat Alova sambil melempar buku tebal dengan cyrillic yang tidak bisa ia pahami sedikitpun.
Sasha yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepala.

Gadis itu mendudukkan diri di salah satu sofa ruang tamu dan mendengar pintu apartemen dibuka.

Yora datang dengan tudung hoodie menutupi kepala dan juga payung di tangan. Nampak di luar hujan, meski tidak terlalu deras.

"Lo ngapain sih malam malam nyuruh kita kumpul? Ganggu orang istirahat aja." Yora menggerutu sambil berjalan kearah ruang tamu. Dimana Alova dan Sasha duduk.

"Duduk sini dulu Bule."

Yora merotasikan matanya dan memilih menuju dapur, mengambil minum.

Jika Sasha masih berseru dengan gamenya di ponsel, kini Alova  hanya memandang lurus pada buku yang ia lempar di meja. Alova tahu buku itu milik Lily. Hal itu membuat pikiran Alova berkecamuk.

Tidak selang lama pintu apartemen kembali dibuka. Sang pemilik datang bersama sahabat dekatnya, Elang.

"Hai Kak lama gak bertemu," sapa Sasha pada Elang dan Ozy.

"Tadi siang yang ketemu waktu makan di kantin siapa?" Jawab Ozy sambil menggantung jaketnya di garmen.

Sasha menghentikan gamenya dan menoleh pada Elang dan Ozy. Gadis itu meringis. "Biar ada kesan basa basi."

Baik Elang dan Ozy hanya menghela napas jengah.

"Bar Bar bawain minum dong satu!" Ozy sedikit teriak ketika melihat Yora berada di dapur.

Tidak selang lama Yora datang dengan sekaleng minuman.

"Ambil sendiri ngapa sih bang Oji!"

"Ya kan sekalian."

Yora mendengus dan mengambil duduk di sebelah Elang. "Elang sayang nggak mau minum?"

Pemuda itu tidak merespon lebih, hanya sebatas gelengan kepala. Elang beralih menatap Alova yang masih diam diri dan bertanya.  "Lo mau ngomong apa?"

Alova masih diam, seolah semua orang  sudah bisa menebak apa yang di pikirkan gadis itu.

"Lo nyuruh kita ke sini cuma buat lihat lo yang diam ini?" Tanya Yora sedikit kesal karena Alova tidak kunjung membuka mulutnya.

"Ini soal Lily," adalah kata pertama yang ia katakan.

"Masalah gue sama Lily udah berakhir beberapa hari yang lalu." Yora menyandarkan punggungnya di sofa. Ada kesan tidak suka ketika mengetahui tujuan Alova  menyuruh mereka berkumpul.

Lily [Completed] TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang