Kumpulan short story Kim Sohyun dengan para cogan. Kim Sohyun kalau di Couple in sama siapapun cocok, Cecan mah bebas.
✔ Oneshoot
✔ Fakeinstagram
✔ Fakechat
✔ Songfic
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Aku tidak bisa menghitung berapa banyak bintang di langit. Begitupun aku tidak bisa tahu seberapa banyak aku merindumu..”
...
.
Apa yang menyenangkan menjadi seorang simpanan dari seorang pria yang telah memiliki istri dan anak? Tidak ada. Tentu saja jawabannya hanya ada itu. Dan mutlak.
Seperti yang dirasakan oleh Sohyun sekarang ini. Dia menderita, mencintai seorang pria yang telah memiliki keluarga kecil. Dengan tidak sopan nya Sohyun hadir di tengah-tengah keluarga bahagia itu, merebut sebagain waktu pria itu dari keluarganya hanya untuk bersenang-senang dengannya.
Kim Sohyun, dia tahu apa yang dia lakukan salah. Dia tak seharusnya egois dengan menginginkan pria itu menjadi untuknya, menjadi satu-satunya orang yang selalu ada untuknya dalam keadaan suka dan duka, dan juga menjadi ayah untuk putra putrinya.
Dia juga wanita, seharusnya Sohyun mengerti perasaan istri lelaki itu jika mengetahui suaminya berselingkuh dengan wanita lain, apalagi kalau dia tahu bahwa simpanan suaminya juga memiliki anak.
Sejujurnya Sohyun tak ingin menjadi seperti ini, siapa yang mau menjadi seorang simpanan? Tanpa status yang jelas, kehidupan yang penuh dengan rasa bersalah. Sohyun tidak suka, tetapi Sohyun pun tidak bisa munafik, ia mencintai suami orang.
Sohyun menyadarkan tubuhnya di pintu. Manik hitamnya menyaksikan betapa indahnya pemandangan seorang pria yang terlelap dalam tidurnya, sembari memeluk dua anak kecil di sebelah kanannya.
Hatinya menghangat. Kedua anaknya tertidur dengan nyenyak di pelukan sang ayah.
Dalam diam dia menangis. Mengingat waktu yang telah ia lalui, melewati masa-masa sulit menjadi simpanan pria tampan yang telah memiliki istri dan anak.
Menyeka air matanya yang tanpa permisi keluar dan turun membasahi pipi chubbynya. Sohyun segera menutup pintu kamarnya, membiarkan si kembar dan pria yang ia cintai tertidur dengan nyenak.
Sohyun melangkahkan kakinya berjalan menuju dapur, membuka kulkas dan mengambil satu bir kaleng. Kemudian ia pun berjalan menuju ruang keluarga, mendudukkan sofa berbahan kulit.
Sohyun menegak minumannya dengan rakus, menghilangkan dahaganya dan rasa sesak dengan sekaleng bir. Malam ini biarkan dirinya mabuk dan melupakan kejadian yang baru saja ia alami.
Plak
Satu tamparan keras mendarat tepat di pipi Sohyun, meninggalkan bekas kemerahan yang kentara.
