26| Sabtu Ceria

6.9K 877 163
                                    

Met malem masyarakat bumi

Abam menghela nafas panjang sebelum berjalan menuju rumah yang berada tepat di samping rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abam menghela nafas panjang sebelum berjalan menuju rumah yang berada tepat di samping rumahnya. Kanjeng Mami bersabda agar Abam mengantarkan oleh-oleh untuk keluarga Alyssa.

Tadi Abam sudah menolak tapi tentu saja tidak bisa karena perintah Mami adalah Undang-Undang terkuat di rumah. Jadi mau gak mau dia harus ke rumah Alyssa sekarang. Padahal belakangan ini baik dia maupun Alyssa sama-sama menghindari satu sama lain. Abam yang sedang bingung dan tentu saja Alyssa yang sedang marah.

Abam langsung masuk begitu saja karena rumah Alyssa sudah seperti rumahnya sendiri. Saat ia berjalan menuju dapur, Abam menemukan Alyssa yang sedang teronggok lemas di atas sofa.

Abam hanya meliriknya sekilas lalu pura-pura tidak melihat. Ia sedang tidak mau berbicara dengan gadis itu. Tapi melihatnya memelas seperti tadi membuat hati Abam mendadak luluh.

Dengan cepat Abam berjalan menghampiri Mami Alyssa. "Mih, ini ada oleh-oleh dari Mami. Kemarin habis balik dari Bangkok."

"Eh? Makasih ya, Bam. Kirain Mami kamu baru balik besok."

"Rencananya kemarin gitu. Tapi ada urgent jadi yaudah balik kemarin malem."

Mami Alyssa bergerak untuk membuka box yang diberikam Abam. "Kamu kok tumbenan berhari-hari gak ke sini?"

"A-ah itu, lagi banyak tugas, Mih."

"Kirain marahan sama Al."

Ya iya sebenernya, tapi kan gak mungkin dia ngadu ke Mami Alyssa kalau sedang perang dingin dengan anaknya. Jadi akhirnya Abam cuma menggeleng sebagai jawaban. "Dia tuh dari pagi uring-uringan, Bam. Coba sana kamu samperin."

Laki-laki itu terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk patuh. Langkahnya ia buat sepelan mungkin saat menghampiri Alyssa yang berada di ruang tengah. Mendapati sahabatnya itu yang masih setia dengan posisi lemasnya. "Kenapa sih lo nyender doang begitu kaya cakwe?!"

Alyssa hanya melirik sekilas dan kembali menerawang kosong ke arah TV. "Period cramps," jawabnya pelan nyaris berbisik.

"Hah? Apa?"

"HIH SAKIT PERUT GUE LAGI MENS," teriaknya kesal. Bisa-bisanya ada yang memancing emosinya padahal dari tadi dia lagi mencoba menghemat energi.

"Ya gak usah teriak lah?!! Kan gue nanya doang!!!" Abam terkejut setelah mendengar Alyssa yang tiba-tiba berteriak seperti orasi.

"Udah dehhh jauh-jauh lo dari gue. Bikin emosi doang."

"Yeee siapa juga yang mau deketin lo. Gue ngecek aja lo masih ada semangat hidup apa gak?!"

Tanpa ada sepatah kata lagi, Abam sudah berjalan keluar dari rumah Alyssa. Sedangkan Alyssa hanya bisa menganga lebar dan merasa tertohok. Matanya sudah memanas ingin menangis. "Kok dia beneran pergi???" lirihnya dengan suara bergetar.

SerotoninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang