It's Hurt (18+)

19K 789 34
                                    

Agak gimana gitu kalau saya nulis chapter yg ini:) lagi pula lagi gada ide jadi agak ngawur.

"AAKKHH!! " Zayn berteriak dengan kencang saat brayn memasuki nya tanpa pemanasan ataupun pelancar aksi mereka.

"Akkhh...... Eeemmmhhh" Zayn terus terusan menahan desahannya yg keras.

"Ssshhh..... Kau mencintaiku baby?"
Brayn bertanya dengan sedikit menggeram.

"Aaangghh...... Aaahh...... Sakit eehhmmm" Zayn masih saja meremas sprei dengan kuat guna melampiaskan rasa sakitnya.

"Benar bukan? " Nada brayn terdengar mulai agak kesal karna Zayn tidak menjawab pertanyaannya.

"Aahhh sakitttthh" Zayn menangis. Air mata Zayn akan membuat orang paham bahwa dia kesakitan, tapi brayn sama sekali tak peduli.

"BENARKAN?!" Brayn semakin memperdalam tusukannya pada Zayn. Sedangkan Zayn hanya bisa menangis dan berteriak.

"Aahh... Eeemmmhhh...... Aaanngghhhh"
Teriakan Zayn berubah menjadi desahan saat ujung penis brayn menekan prostat nya.

"Aaah gotcha" Brayn tersenyum ringan dan semakin menekan prostat Zayn.

"Aangghhh jangannnhhh"

"Jangan? Oh kau tidak suka?" Brayn semakin menusuk dalam sedangkan Zayn hanya menggelengkan kepala karna nikmat yg di berikan oleh brayn.

"Aangghhh janganh di tekan lagii mmmhhh" Zayn benar benar pusing sekarang.

Brayn tak mendengarkan. Kini tangan nya sedang berkelana di nipple Zayn.

"Mmhhh..... Aahhhh"

Brayn membuat banyak tanda kepemilikan di dada, perut, dan leher Zayn. Hhahh padahal yg kemaren saja belum hilang bekasnya.

"Jangannhh banyak banyakk aannhhh"

Brayn tak peduli sama sekali dia bahkan membuat tanda itu di kaki Zayn.

"Angghhh wanna cummhhh"

"Tidak! Tunggu aku! " Peringat brayn.

Brayn terus menekan masuk dan memaksakan agar seluruh penisnya masuk ke hole Zayn.

"Aaaakhhhhh" Zayn lagi lagi kesakitan karna gagal keluar.
*
*
*
*
1 jam bahkan mungkin lebih Zayn dan brayn masih sibuk dengan kegiatan ranjang mereka.

Zayn hanya di izinkan keluar satu kali sedangkan brayn sudah keluar 2 kali.

"Aaannnhghgg" Desahan terakhir Zayn dan setelah itu Zayn pingsan. Brayn tidak sadar.

Dia pikir Zayn hanya tertidur.

Badan Zayn terkulai lemah dengan tanda keunguan di seluruh tubuhnya.
(Bukan tanos)

Brayn menghentikan aksinya, terlalu bajingan dia jika melanjutkan itu saat Zayn sedang tidur.

Brayn mengecup singkat pipi zayn lalu tidur di sebelah Zayn.
*
*
*
"Sshhh" Zayn meringis saat merasakan perih di hole nya.

Dia melihat ke samping dan mendapati brayn yg sedang tertidur.

"Oh sudah bangun.. Ah aku benar benar pusing" Brayn memijit pelan kepalanya yg terasa pening.

"A-aww"Zayn kembali merasakan sakit di hole nya.

" Kenapa baby? " Tanya brayn yg masih mencoba melihat dengan jelas.

"S-sakith" Ucap Zayn.

"Ah! Apa malam tadi aku melakukan itu?"
Brayn bahkan sama sekali tidak sadar.

Zayn hanya mengangguk.

"Euunghhh sakith" Zayn kembali merengek pada brayn.

"Ah maaf baby, biar ku obati" Brayn bangun dan mengambil kotak obat di nakas. Dengan perlahan namun pasti, brayn mengobati Zayn dengan penuh kehati hatian.

"Masih sakit?" Brayn~

"Hm.... Sshhh kau benar benar sangat.... "
Zayn tak melanjutkan ucapannya.

"Kenapa? " Brayn memiringkan kepalanya.

"Uuggghhh lupakan! " Zayn kesal dengan perbuatan brayn. Dia melakukan dengan sangat brengsek dan dia tidak sadar? Oh Tuhan apa yg merasuki brayn malam tadi.

Brayn yg bingung dan merasa bersalah mencoba meminta maaf pada Zayn namun hasilnya nihil.

Pertanyaan pertanyaan yg di lontarkan brayn hanya di jawab anggukan oleh Zayn. Ada apa sekarang? Apa Zayn akan memaafkan brayn? Entahlah hanya Zayn dan author yg tau.

"Aku minta maaf baby" Brayn mencoba membujuk Zayn.

"Hm" Hanya deheman yg di dapat brayn.

"Tinggalkan aku sendiri! " Ucap Zayn. Itu bukan permintaan, tapi lebih terdengar seperti perintah.

Brayn hanya pasrah dan kekamar mandi guna membersihkan dirinya.
*
*
Brayn kembali dengan handuk yg melingkae di pinggang. Zayn melihat ke arah brayn.

Ah bukan, dia hanya melihat ke arah perut brayn yg berbentuk kotak kotak:)

Setelah puas melihat, Zayn kembali acuh pada brayn.

Brayn lagi lagi hanya pasrah dan turun ke bawah untuk mengambil makanan.

Brayn kembali ke kamar dan melihat Zayn yg mencoba bangun ke kamar mandi.

"Apa sudah tidak sakit? " Brayn mencoba mencairkan suasana dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Tidak" Jawab Zayn ketus.

Brayn berniat membantu namun Zayn hanya menepis tangan brayn.

Alhasil Zayn mandi sendiri sedangkan brayn memainkan game di PC kesayangan nya.

Dia memutuskan untuk mengosongkan jadwal hari ini karna dia benar benar ingin minta maaf pada Zayn.

Zayn keluar kamar mandi. Tatapannya terus alihkan pada brayn yg sedang bermain game.

"Cih, sekarang malah main game" Nyinyir Zayn.

Jujur sekarang brayn benar benar pusing dengan kehendak uke nya yg benar benar manis ini.

Dia pusing, sebenarnya apa sih maunya si Zayn.

Yaiyyy bersambung:>
Maaf ya kalau jarang apdet terus chap nya pendek soalnya lagi gada ide. Jadi besok lusa saya bakal apdet dan berusaha bikin chapter yg lebih panjang.

C u bubye~

My Daddy~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang