04. Shook

1.3K 123 5
                                    

"Lo mau ikut ke dog park nggak? Gue mau bawa anjing gue jalan," tanya Zefanya pada Ifa yang sedang serius mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"Nggak deh, gue disini aja," jawab Ifa yang diangguki Zefanya.

Empat anjingnya yang merupakan sepasang golden retriever dan alaskan malamute yang sudah ia besarkan sejak puppy dua tahun yang lalu ia masukkan ke dalam mobilnya.

"Sit everybody," ucap Zefanya pada anjingnya yang kemudian mereka langsung duduk dengan tenang di bangku mobilnya.

Badan Zefanya yang kecil cukup kewalahan saat menghadapi keempat anjing besar yang dengan mudah menariknya, beberapa anak-anak yang tertarik saat melihat anjingnya kadang membuat Zefanya harus berhenti karena orangtua mereka terlihat ingin bersua foto dengan anjingnya.

Setelah pemeriksaan keempat anjingnya, Zefanya langsung melepaskan collar yang berada di leher anjingnya satu persatu, kemudian membiarkan mereka berlari kesana kemari sambil bermain dengan anjing lain.

Zefanya duduk sambil mendengarkan musik lewat airpod miliknya, sesekali tersenyum tipis melihat kelakuan para anjingnya yang gemar mengisengi anjing kecil lain.

"Sendirian aja?" tanya seseorang dari samping, membuat Zefanya yang sedang duduk mendangakan kepalanya ke orang tersebut.

"Iya," jawabnya singkat, Zefanya sedang tidak sedang berniat berbicara dengan orang lain, karena Ifa sudah cukup merepotkan.

"Kamu bawa anjing atau pengen ngeliat anjing aja?" tanya Kevin yang membuat Zefanya menghela nafas panjang.

"Kamu nggak liat saya pegang collar sebanyak ini?" tanya Zefanya sarkas.

"Saya juga lagi nungguin anjing saya," jawabnya yang membuat Zefanya menatap Kevin aneh.

"Saya nggak peduli," ucap Zefanya yang membuat Kevin terkejut.

"Mau ke kafe? Saya mau gantiin kopi kamu," ucap Kevin mencoba positif.

"Nggak usah repot-repot,"

"Nggak repot kok," ucapnya.

Zefanya sebenarnya tidak nyaman dengan pria disampingnya, mengingat ia baru sekali bertemu dengannya dan pria tersebut sudah dengan berani mengajaknya berbicara apalagi minum kopi bersama, tapi Zefanya juga tidak enak hati menolak mentah-mentah ajakan pria yang akan bekerja dua season dengannya.

"Yaudah," jawab Zefanya.

"Apanya?" tanya Kevin bingung.

"Kamu kan ngajak saya minum kopi," tanya Zefanya bingung yang membuat Kevin tersenyum tipis karena gemas dengan kelakuan wanita dihadapannya.

"Saya bantu," Kevin mengambil dua collar anjing miliknya lalu membantunya membawa sepasang anjing golden retriever miliknya dan tak lupa anjing putih kecil milik Kevin.

"Disana ada kafe yang bolehin bawa anjing, kita kesana aja ya?" tanya Kevin yang hanya Zefanya angguki.

Kafe yang merek datangi tidak memiliki terlalu banyak pengunjung saat itu, jadi sesampainya disana Kevin langsung menanyakan Zefanya pesanannya.

"Kamu mau apa?" tanya Kevin.

"Saya ice americano 4 shot," jawab Zefanya yang diangguki oleh Kevin.

Anjing yang semuanya sudah lelah sehabis bermain, saat ini sedang tertidur melingkari Zefanya, bahkan anjing putih dengan campuran warna coklat milik Kevin saat ini sedang tertidur lucu di pangkuannya.

Kevin memotret adegan lucu itu dari jauh saking mempesonanya seorang Zefanya.

"Moana nggak biasanya kaya gitu sama orang," ucap Kevin begitu menghampiri Zefanya sambil membawa dua minuman pesanan mereka.

"Hah?"

"Nama anjing saya Moana," jawab Kevin.

"Oh oke."

Suasana canggung antara keduanya menguar keras, Kevin yang tidak berani mengajak gadis di hadapannya bicara, sedangkan Zefanya yang tidak terlalu peduli dan tak mau repot-repot mengajak Kevin berbicara memperkeruh keadaanya.

"Kelahiran tahun berapa mbak?" tanya Kevin.

"Gue elo aja, nggak usah canggung gitu," ucap Zefanya.

"Lo kelahiran tahun berapa?" tanya Kevin.

"97, Lo?" jawab Zefanya mencoba sedikit berbaik hati dengan orang yang sudah mentraktir minumannya hari ini.

"95," jawab Kevin yang diangguki Zefanya.

Suasana kembali hening karena Zefanya benar-benar sulit untuk diajak bicara, Kevin merasa seperti mengajak tembok bicara.

Ting

Suara bel pintu kafe terdengar, pertanda ada orang yang masuk ke kafe tersebut.

Rafi muncul di hadapan Zefanya dan Kevin melihat dengan tatapan marah juga rahang yang mengeras, pertanda ia dendam sekali dengan Zefanya.

"ANJING!!! BERANI-BERANINYA LO IKUT CAMPUR MASALAH GUE SAMA IFA!!!!!" teriaknya marah.

Suasana cafe yang sepi  membuat suara keras Rafi terdengar sekali ke penjuru ruangan, beberapa tamu bahkan terlonjak kaget begitu mendengar suara Rafi, tak terkecuali Kevin.

Zefanya menaruh anjing Kevin yang berada di pangkuannya dengan lembut.

"Di luar aja, suara lo bisa bikin anjing stress," ucap Zefanya santai.

Kevin yang takut wanita berbadan kurus seperti Zefanya terluka karena dipukuli oleh pria yang badannya lumayan berisi memutuskan untuk mengikutinya dari belakang.

Rafi menampar wajah Zefanya kencang, Kevin yang melihatnya langsung menarik Zefanya dari hadapan cowok tersebut.

"Lepas,"

Zefanya melepaskan genggaman Kevin.

BUG

Suara pukulan lebih kencang yang Zefanya hadiahi ke wajah Rafi mampu membuat Kevin terkejut. Saat Rafi berniat untuk membalas pukulannya, Zefanya lebih cepat untuk menghindar, lalu menendang kaki Rafi dengan keras, membuatnya menjadi duduk bersimpuh, lalu mengadu wajah Rafi dengan dengkul miliknya.

"Biar lo tau kalau dipukulin itu nggak enak! Ini yang Ifa rasain selama pacaran sama lo bajingan,"

Rafi pingsan untuk yang kedua kalinya, bedanya hari ini Zefanya mendapatkan sedikit oleh-oleh dari Rafi berupa tamparan keras.

Kevin masih melongo melihat laki-laki dengan badan yang cukup besar pingsan dihadapan gadis yang badannya lebih kecil dua kali lipat.

"Lo nggak papa? Mau ke rumah sakit?" tanya Kevin.

Kevin yang sadar buru-buru menarik bahu Zefanya sambil memperhatikan wajahnya yang mendapatkan tamparan dari pria yang bahkan tak pantas ia sebut pria.

"No, i'm okay Kevin," ucap Zefanya tenang, membuat Kevin bernafas lega.

Zefanya dan Kevin kemudian kembali memasuki kafe dengan dihadiahi tatapan kagum dari beberapa pengunjung yang melihat pertengkaran mereka.

"Cowo itu siapa? Kok dateng-dateng mukulin lo?" tanya Kevin.

'Banyak tanya,' batin Zefanya.

"Nggak bisa cerita?" tanya Kevin begitu melihat raut wajah Zefanya.

"Namanya Rafi, pacar si Ifa yang kemarin gue bawa ke lokasi, Ifa selama pacaran sama dia dipukulin sampe parah, si bajingan ini ngancem Ifa sama sex tape yang pernah mereka buat,"

"Terus kemarin gue nyebarin video dia mukulin Ifa di kampus terus kayaknya dia udah dapet surat DO dari pihak kampus,"

"Wajar dia datengin gue sampe keliatan mau bunuh gue hidup-hidup," jelas Zefanya yang membuat Kevin terkejut.

"Lo nggak takut?" tanya Kevin.

"Gue monster Kevin, dia yang harusnya takut sama gue," jawab Zefanya sambil tersenyum miring.

Kevin merinding mendengar jawaban perempuan dihadapannya.

'Beneran aneh,' batin Kevin.

Keduanya berpisah di parkiran mobil, Zefanya dengan keempat anjingnya pulang ke apartemen sedangkan Kevin dan anjingnya Moana kembali pulang ke rumah miliknya.

𝔃𝔂𝓷𝓲𝓼𝓬𝓱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang