Akhirnya UTS dan sesuai harapan...
Tak ada yang tidak bisa ia kerjakan hanya saja Deven tidak yakin nilai nya bisa lebih bagus daripada Shanna atau Marcha
Deven memang khawatir dengan nilai nya karena ia mau masuk kedokteran
Tapi Deven juga khawatir dengan nasib 2 sahabat nya, Gogo dan Friden
Mereka belajar lebih keras daripada Deven di semua mata pelajaran
Gogo, hidup nya adalah musik, dia sebetul nya tidak terlalu ambil pusing dengan nilai pelajaran nya yang jelek tapi sekalipun begitu, nilai nya juga tidak bisa terlalu jelek
Friden selain musik, ia ingin jadi pilot
Dia pindah haluan karena Joaquine, entahlah... Deven juga bingung sama Friden
Friden terpaksa belajar lebih keras daripada biasa nya... dia tidak ingin mengecewakan Joaquine
Dan hari terakhir UTS
Deven dan teman-teman nya merayakan hari terakhir itu dengan makan bakso bareng
"Besok Marcha ke Surabaya duluan" kata Deven "aku nyusul"
"Kenapa gitu?" tanya Shanna bingung
"Ya, soalnya gue harus rekaman sama Gogo dan yang lain nya" kata Deven menatap Gogo, Kevin, Friden dan Steven "lomba nya akhir tahun"
"Loh akhir tahun lo gak liburan di Surabaya?" tanya Clarice
"Enggak, gue ke Tokyo" kata Deven
Semua orang disana langsung menatap Marcha, mungkin mereka berpikir Marcha akan ikut Deven ke Tokyo
"Gue ke Paris" kata Marcha "papa ngajak gue lihat sekolah"
Deven memegang tangan Marcha, ia tau apa yang di mau keluarga nya Marcha dan apa yang Marcha mau...
"Jadi lo beneran sekolah ke Paris, Cha?" tanya Clarice "lo gak pernah ngomong ke kita trus Deven gimana?"
"Gue gak mau tapi bokap maksa" kata Marcha "ya gue ikutin aja mau bokap, khan lihat sekolah nya dulu dan Deven"
"Kita bisa ldr" kata Deven nyengir tertahan
Deven gak suka ldr, dia pernah menjalani hubungan ldr dan sudah berjanji setia dan segala nya itu, ternyata kandas juga
Mungkin Marcha berbeda dengan Anneth dari orang dan juga sifat tapi yang nama nya hubungan ldr nya tetap aja sama cara menjalani nya
"Jadi liburan ke Surabaya nya cuman sebentar?" tanya Kevin
"Sebentar doang, nyokap gue pingin kenal sama Marcha" kata Deven
"Duh tiap kamu ungkit mama mertua pingin ketemu, perut ku mules Dep" kata Marcha
Semua disana tertawa
"Perut kamu mules mungkin kebanyakan makan sambel kali, mama ku gak se menakutkan mama nya Dao Ming Shi kok Cha" kata Deven
"Ya kali mama nya Dao Ming Shi, gue mundur teratur" kata Marcha
"Kok mundur?, bukan nya harus berjuang kayak Shan Chai?" tanya Deven bingung
Marcha menatap Deven "kalau di posisi Shan Chai yang diperjuangin cowok childish kayak Dao Ming Shi mungkin aku bakalan nyerah, aku gak suka cowok childish tapi kalau Deven Christiandi Putra" kata Marcha memegang kedua pipi Deven dan tersenyum "aku bakalan berjuang sampai titik darah penghabisan"
"Cih ngomong nya udah kayak pejuang kemerdekaan aja" kata Friden
"Berjuang untuk cinta itu sama kali Den dengan berjuang untuk kemerdekaan" kata Marcha "memerdeka-kan cinta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Dia
Fiksi PenggemarDeven Lelaki tampan yang hobbynya basket & menyanyi, kedua hobbynya itu membawa namanya sampai terkenal tapi menyanyi memberi luka mendalam dalam hatinya, mampukah ia membuka hatinya lagi dalam keadaan terluka? Shanna Gadis cantik yang punya rasa na...