5

365 76 2
                                    

Taehyung yang menunggu kedatangan Jennie di sebuah taman. Jam ditangannya sudah menunjuk pukul 8 malam.

Tak berapa lama kemudian Jennie datang dengan penampilan yang sangat cantik. Kulit putih dan badan yang kecil sudah melambangkan betapa menariknya Jennie, disusul wajah yang sangat sempurna.

Dengan senyuman setulus mungkin Jennie tampilkan pada Taehyung. Seluruh pengunjung taman dan termasuk juga Taehyung terpanah, dengan penampilan Jennie. Sangat cantik, itulah yang pertama di katakan ketika melihat Jennie.

"Hai, sorry telat."sapa Jennie.

Tentu Taehyung terkejut bukan main, pasalnya seorang Kim Jennie yang ia kenal tidak pernah menyapa siapapun, termasuk adiknya.

"Eh, emm hai. Gapapa santai aja." balas canggung Taehyung.

"Tempat ini kurang nyaman, sebaiknya kita cari tempat lain."

"Ide bagus."Taehyung yang masih belum bisa memalingkan wajah nya untuk menatap Jennie.

Senyum miring tercetak di bibir Jennie.
"Oh iya aku bawa minum, aku tahu kamu pasti haus nungguin aku sejam. Ini!" Jennie menyodorkan botol pada Taehyung dan langsung meminumnya.

Jennie menyarankan menggunakan mobilnya saja, hitung hitung permohonan maaf dan ia juga mengambil alih sebagai supir.

Taehyung yang agak merasa aneh dengan tingkah Jennie mulai waspada. 2 menit berada dalam mobil dengan keadaan diam. Tak ada yang memulai percakapan.

Perlahan Taehyung merasa pusing sekaligus kepanasan pada suhu dalam mobil Jennie. Dia terbakar oleh penampilan Jennie. Tidak tahan Taehyung langsung menyodorkan bibirnya menuju pipi Jennie.

Masih tersisa 11 cm jaraknya dengan Jennie, ia langsung tertidur. Pingsan. Jennie melihat sekilas lalu bersenandung.

Hari ini aku akan menghirup aroma yang paling kusuka - batin Jennie dengan senyumannya.

Sampai di tempat favoritnya, Jennie langsung mengeluarkan dan mengiring Taehyung masuk ke dalam rumah keduanya.

Membaring kan Taehyung di lantai. Beranjak mengambil parang yang di pajang di Diding gedung itu. Mendekat dengan Taehyung dan ...

"AAAKKKKKGHHHHH!" Taehyung sadar dari pingsan. Obat tidur yang diberi pada minuman tadi hanya bertahan 1 jam.

"APA INI, MENGAPA KAMU MELALUKAN INI JENNIE. S-SAKITT!" Bentak Taehyung ada Jennie.

Bukannya marah karena dibentak, Jennie malah tertawa. "Haha... Kau ini sangat lucu Tae, haha..."

Tebak, bagian mana yang lucu. Taehyung yang memegangi goresan cukup dalam pada kaki kanannya.

Mendekat dan berbisik pada Taehyung, " Kau tahu bagian apa yang lucu? Bagian dimana aku hanya menggores kaki sialanmu itu dan kau meringis kesakitan. Dasar payah sekali, haha..." tawa Jennie pecah lagi, ia sampai memegangi perutnya sangkin lucunya.

"Apa kau gila? Ini sakit." Taehyung tidak terima di sebut payah oleh first love nya.

Taehyung baru sadar, ia berada di gedung tua. Ia bahkan terkejut bukan main saat melihat berbagai peralatan Jennie. Semuanya tersusun rapi.

Tapi apa ini? Ia melihat berkas darah dimana mana, dan lantai tempat ia berbaring sudah berubah menjadi warna merah kental. Ia menelan ludah, Jennie ternyata tidak sedang berbohong padanya.

Dddrtttt Dddrrttt
Ponsel Jennie begetar, Iu menelfonnya. Dengan berlari keluar Jennie menjawab telfon. Ia lupa mengikat Taehyung.

Kembali setelah menerima telfon, dan melihat Taehyung sudah pergi. Bukannya ketakutan Taehyung akan melaporkannya, ia malah tersenyum.

"Baiklah, hidupku setelah ini akan lebih menarik." lalu Jennie tertawa.

Taehyung berjalan menyusuri hutan yang gelap, dengan terpincang pincang, ia menyadari bahwa ia membawa ponsel.

Segera menghubungi dan mengirim lokasinya sekarang pada supirnya. Ia juga sembunyi agar Jennie tidak melihatnya.

Suara mobil terdengar di telinga Taehyung, ia bingung apakah ini supirnya atau Jennie. Dan suara mobil itu berhenti sejenak,"Tenang saja, aku lagi berbaik hati, jadi aku tidak akan menangkapmu. Anggap saja imbalan karna kau telah menyukaiku." teriak Jennie lalu pergi meninggalkan Taehyung.

"Apa ini, mengapa Jennie seperti itu? Apa yang harus kulakukan setelah ini? Aku tidak akan sanggup jika melaporkannya ke kantor polisi. Tapi, aku juga akan dalam bahaya." Taehyung bimbang akan keputusan yang akan ia ambil setelah ini.

Sambil berjalan sedikit demi sedikit dengan terpincang, sopirnya datang. Taehyung pulang dengan mood yang hancur.

°°°

*PSYCHOPATH BUT BEAUTIFUL* (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang