Thirty-one

72 15 3
                                    

Tak terasa lebih dari sebulan berlalu, eoseo oseyo untuk bulan Agustus. Bulan dimana titik suhu di musim panas meningkat. Harapannya suhu bulan ini tidak berpengaruh terhadap Leon setelah mendengar berita terbaru dari Heejin.

Keadaan Leon kini jauh lebih baik dari sebelumnya. Luka jahitannya mengering dan cedera pada tulang rusuknya telah berangsur pulih.

Ia duduk di sofa kecil dekat jendela yang dibiarkannya terbuka. Sambil bernyanyi dengan suara kecil, ia menikmati segarnya hembusan angin pagi yang membelai lembut rambutnya.

Tuk!
Heejin meletakkan sebotol susu pisang di meja, membuat Leon terkejut.

"Sedih?" Tanya Heejin.

"Hm? Aku?" Leon bertanya balik.

"Maafkan aku yang terang-terangan memberitahu kabar tentang.... "

"Aku baik-baik saja dengan berita itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Senyum semringah sambil menikmat susu pisang pemberian Heejin.

Heejin tersenyum kagum melihat Leon yang berhasil mencintai seseorang dengan bijak. Sedang dirinya sendiri hingga saat ini masih sulit untuk melupakan seseorang.

"Aku akan mencari tempat tinggal. Sangat tidak baik jika terlalu lama tinggal denganmu disini. Apa kata orang-orang nantinya." ucap Leon.

Raut wajah Heejin lantas berubah saat mendengar perkataan Leon. Tampaknya, gadis itu sudah terbiasa dengan kehadiran Leon selama sebulan lebih. Jelas akan terasa sangat berbeda jika lelaki itu pergi.

"Aku akan coba bertanya ke rekan kerjaku yang di lantai atas, kabarnya dia tidak lama lagi akan pindah. Kau bisa menyewa tempatnya," tawar Heejin.

Leon bangkit dari tempat duduknya. Dipandangnya Heejin dengan tatapan dalam sambil mengucapkan permintaan maaf. Hal itu lantas membuat gadis itu bingung. Dengan perasaan bersalah, Leon menceritakan semuanya.

Beberapa hari yang lalu...
Leon merasa sedikit keram pada daerah rusuknya. Ia berusaha memanggil Heejin, namun tak ada jawaban. Leon pun mengetuk pintu kamar Heejin dan terus memanggilnya, namun hasilnya sama. Leon nekat untuk masuk ke kamar Heejin. Ia membuka kamar Heejin secara perlahan, ternyata gadis itu tidak ada di kamarnya.

Hal yang mengejutkan ditemukan oleh Leon saat mendekati meja kecil dekat tempat tidur Heejin. Mata Leon sontak terbelalak saat melihat beberapa foto tersusun rapi dalam satu bingkai. Tangannya bergetar, "aku?".

Siapapun pasti akan terkejut saat melihat wajahnya berada didalam bingkai foto milik orang lain yang belum lama ia kenali. Ada pun selembar foto yang terselip dibawah bantal yang juga tanpa sengaja dilihat olehnya. Foto yang lagi-lagi terdapat wajahnya. Kali ini, selain foto itu terpampang wajah lelaki mirip dirinya bersama seorang gadis. Dia adalah Heejin.
"Ya Tuhan, siapa orang ini? Kenapa dia terlihat..."
"... su-sulit dipercaya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm sorry [Complete ✓️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang