"Hujan!" gumam Zahra sambil menjulurkan tangannya ketetesan hujan yang cukup deras.
Bell pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi karna hujan yang cukup deras membuat sebagian Siswa Siswi Sma Garuda mengurungkan niatnya untuk pulang lebih awal.
Sama seperti gadis bernama lengkap Adellia Zahra Angellita Dirgantara, atau yang sering disapa Zahra oleh teman temannya. Zahra juga harus mengurungkan niatnya yang ingin segera pulang sekolah.
Jam sudah menunjukan pukul 16:34, langit yang dasarnya sudah gelap karna mendung, bertambah gelap saat matahari semakin lama semakin terbenam. Hujan pun sudah mulai redah, sekolah pun perlahan mulai sepi tapi jemputan Zahra tak kunjung datang.
Zahra menghela nafas panjang, dia ingin saja mencari kendaraan umun, tapi kalau dilihat lihat jalanan tampak sepi oleh kendaraan umun. Ingin memesan Gojek tapi ponsel nya kehabisan daya batrai.
Sial bangetBatin Zahra.
Dengan sangat terpaksa, Zahra melangkahkan kaki nya keluar dari gerbang sekolanya, tidak lupa Zahra menyapa Pak Dudung-satpam yang menjaga gerbang sekolah SMA Garuda.
"Belum pulang neng?" tanya pak Dudung dengan logat Jawanya.
"Ini baru mau pulang kok pak." jawab Zahra seramah mungkin, kemudian kakinya mulai melangkah keluar dari gerbang sekolah.
"Bang Kevin sama bang Azram udah pulang yah?, kok gak tungguin Zahra pulang sih?"
"Kenapa bang Raga juga gak jemput Zahra yah?"
Berbagai pertanyaan terus menerus terlontar dari bibirnya, kaki jenjangnya melangkah sangat gontai disepanjang jalan. Jarak sekolah dan rumahnya lumayan jauh, mungkin sekitar 2 KM jauhnya.
Hari semakin lama semakin gelap, jalanan pun sudah lumayan sepi dilalui kendaraan umun. Mungkin ada beberapa yang masih lalu lalang, tapi tidak terlalu ramai.
Langkah kaki Zahra terhenti saat ingin melewati halte bus, ada keraguan saat melihat anak anak remaja yang di dominankan laki laki sedang nongkrong disana. Mereka kompak mengenakan jaket kulit berlambang harimau.
Dengan tingkat kepercayaan diri dibawa rata rata, Zahra melangkahkan kakinya untuk melewati halte bus yang terdapat segerombolan remaja laki laki.
"Cantik banget bro, lo gak mau gebet tuh cewek?"
"Buat gue aja lah kalau si Raka gak mau."
"Yeee mana mungkin si Raka gak mau."
Zahra hanya bisa menunduk saat mendengar ucapan para remaja laki laki itu, dia semakin mempercepat langkahnya agar segera menjauh dari para remaja laki laki tersebut.
"KEY!"
Teriakan yang cukup lantang itu membuat Zahra refleks menoleh kebelakang.
***
"Eh pak bos mau kemana tuh?" tanya salah satu cowok bernama Alone yang melihat Raka cowok yang dipanggilnya bos menaiki motornya dan melajukan motornya meninggalkan gengnya begitu saja.
"Paling ke halte bus." jawab cowok bernama Rugi sambil mengunyah permen karet dimulutnya.
"Galau bener si Raka setiap hari kesana." ucap cowok bernama Gery sambil geleng geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
Teen Fiction[Minggu, 20, september, 2020] Kadang sesuatu yang tak terduga bisa saja terjadi, membuat sebuah kejutan yang selalu teringat di otak dan terkenang dihati. Entah itu rasa sakit atau pun rasa bahagia. Mungkin bagi Zahra menghilangkan ingatan dari masa...