My Mysterious Man

3 0 0
                                    

(Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata)

Bulan memeluk malam di atas rumah orang-orang. Waktunya orang mengistirahatkan hati dan pikiran agar bisa beraktifitas di hari esoknya. Suatu hari aku melihat wajah ibuku memar. Saat itu aku masih remaja berusia 14 tahun. Seorang gadis desa yang tinggal di kota kecil Jawa Timur. 

"Ibu nggak apa-apa?"

"Iya,nduk. Jangan khawatir. Ibu nggak apa-apa" sambil mengusap sisa air matanya

"Bapak jahat banget sama ibu. Sering mukulin ibu, mabuk-mabukan,habisin uang ibu. Kapan ibu ninggalin bapak,sih?" keluhku kepada ibu.

"Vey, walau bagaimanapun ibu itu masih cinta sama bapakmu. Ibu percaya Allah pasti akan menyadarkan bapakmu"

"Ibu cuma takut sama bapak. Bapak udah keterlaluan sama ibu. Apa perlu aku ngaduin bapak ke kantor polisi?"

"Hush... Sudah. Vey, sudah waktunya tidur, besok kamu harus berangkat ke sekolah,loh" sahut ibuku sambil membelai rambutku lalu tak lupa tersenyum.

Tidak aku sangka bahwa malam itu akan menjadi hari terakhir aku berbincang dengan ibu sebab keesokan harinya, Tuhan mengambil ibu dari sisiku. Aku mengalami fase-fase sulit dalam hidupku. Aku menangis sepanjang malam karena terpukul telah kehilangan ibu dan sikap bapak yang semena-mena padaku. 

***

Suatu hari bapak datang dengan marah-marah. Bapak kalah judi, lantas tak menunggu lama dia melampiaskan murkannya padaku. 

"Kamu itu anak nggak berguna! Setiap hari kamu cuma bisa nangis saja. Sekarang kamu  ikut bapak, ayo!" bapak menarik tanganku dengan kasar.

"Aku nggak mau, bapak mau bawa aku kemana?" tangisku pecah.

"Pokoknya kamu harus ikut bapak sekarang. Nggak usah banyak tanya dan ngelawan!"

Aku pasrah, sambil terisak bapak membawaku bertemu dengan temannya. Seorang pria paruh baya bertubuh gempal.

"Bos, ini saya bawa anak saya. Namanya Veysha. Bagaimana? Apa bos tertarik?" Bapak menjabat tangan pria itu sambil memperkenalkan diriku padanya.

"Anakmu cantik juga. Boleh,nih. Kalau begitu sesuai kesepakatan kita" pria itu memberikan uang yang banyak kepada bapak.

"Wah... Terima kasih bos. Akhirnya saya punya uang buat bayar hutang dan modal judi! Hahaha" jawab bapak sambil tertawa

Aku ketakutan, perasaanku sungguh tak karuan. Bapakku yang keji itu memilih untuk menjualku kepada pria asing. Entah dia akan menjadikan aku seperti apa. Aku berusaha untuk memberontak tapi itu tidak ada gunanya.

*** 

"Vey...Vey" Sahabatku menggoyangkan bahuku berusaha Menyadarkan ku dari lamunan panjang. 

"Eh...kamu. Ada apa?" sontak aku tersadar dari lamunanku.

"Sudah waktunya. Jangan ngelamun mulu entar dimarahin papi loh"

Segera aku dan sahabatku menuju ke sebuah ruangan. Ruangan itu mirip sebuah akuarium raksasa yang disediakan oleh pemilik losmen yang terdapat perempuan-perempuan cantik di dalamnya. Aku duduk di sebuah sofa panjang bersama mereka, menyalakan sebatang rokok sambil menunggu pria-pria yang akan menyewa jasaku malam ini.

Inilah aku sekarang, Si kupu-kupu malam. Orang menyebutnya PSK. Pada waktu itu sudah 5 tahun aku bekerja di ibukota Jawa Timur ini. Semua orang tahu dimana lokasi itu. Aku telah terbiasa dengan pekerjaan ini dan aku tidak bisa kabur kemana-mana, para germo akan siap membunuhku jika itu terjadi.

Jika aku tidak berhasil mendapatkan pria hidung belang untuk bercinta malam ini. Maka tidak ada upah dan makan enak untukku besok. Setidaknya aku harus mendapatkan Satu pria malam ini dan tak perlu berjam-jam akhirnya aku telah dipilih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Love Story (Kumpulan Cerpen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang