lni adalah kisah sebuah janji sepasang kekasih yang belum usai dimasa lalu.
Janji Abimanyu Prayoga pada seseorang dimasa lalu membawanya pada peristiwa ganjil yang kerap mengganggu kehidupan rumah tangganya bersama Radinda putri kinanti. Mampukah me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah akad nikah yang sengaja digelar di rumah Radinda usai kini resmilah Radinda dan Abimanyu menjadi sepasang suami istri yang syah baik secara agama dan negara. Rumah Radinda masih ramai dengan sanak saudara dan tamu yang berdatangan meski tidak ada undangan yang disebar. Kerabat dari dua keluarga hadir meski tidak semuanya kebanyakan mereka akan hadir pada resepsi pernikahan yang akan digelar dua minggu yang akan datang. Karena baru keluar dari rumah sakit setelah akad nikah para orang tua dan saudara memberi ruang bagi Radinda untuk istirahat di kamar sementara untuk urusan tamu yang datang ada Abimanyu, Bagas dan para orang tua yang akan menjamu para kenalan atau sahabat yang datang, kebanyakan dari mereka datang saat akad adalah karena disaat Resepsi nanti berhalangan hadir karena satu dan lain hal. Setelah Radinda masuk kedalam kamar terlihat para sepupu dan Arimbi mengekor dibelakangnya karena mereka akan membantu Radinda kalau-kalau kesulitan melepas asesoris dan lainnya. Setelah Radinda masuk terlihat Adi nugraha pamit sejenak pada sang putra dan besan akan mengambil sesuatu didalam kamar, Bagas mengerti yang dianggap kamar oleh Ayahnya disini adalah kamar kedua orang tuanya sekilas nampak raut sendu diwajah Bagas namun semua berhenti menjadi bahagia senyuman karena dia ingat hari ini adalah hari bahagia adiknya.
Sementara itu seorang pria paruh baya sedang berdiri terpekur didepan pintu sebuah kamar perasaan gamang dan risau membayang di wajah tampan dan berwibawa itu seakan ketampanan itu tak lekang oleh waktu walau beberapa kerutan terlihat samar. Dan pada akhirnya dimantapkannya hatinya untuk membuka pintu kamar yang telah ditinggalkannya selama tiga tahun ini, dengan bibir bergetar dan hati membuncah didorongnya pintu itu dengan sebuah ucapan salam berlapis kelu dari bibirnya ...
"Assalamualaikum dek Mas datang setelah selama tiga tahun ini menjadi seorang pengecut dan buta untukmu dan anak kita, aku tidak gila cinta seperti apa yang mereka tuduhkan padaku bagiku kasih sayangmu dan buah hati kita sudah cukup, aku hanya seorang lelaki yang ingin melindungi keluarganya hingga demi kamu dan anak-anak aku rela dituduh pezinah dan orang biadab asal kalian aman dari wanita gila itu dan anaknya namun aku lalai karena terfokus pada anak-anak aku lalai akan keberadaanmu hingga berakibat kepergianmu dek. Dewi memang istriku tapi hanya diatas kertas untuk melegalkan hubungan kami karena bagaimanapun kita berada di satu atap yang sama tapi aku berani bersumpah hanya engkau satu-satunya untukku dek dari dulu hingga sekarang. Aku menyesal dek kenapa aku tunduk pada bukti kebohongannya, dan kenapa tidak dari dulu aku tahu tentang kebohongannya hingga aku tak harus kehilanganmu dan cinta anak-anak hanya karena dosa yang tak pernah kulakukan namun aku bersumpah wanita itu akan membayar mahal penderitaan kita dan anak-anak kita, mulai kini takkan kubiarkan dia lolos akan aku pastikan dengan semua bukti yang kupunya dia akan membusuk dipenjara inilah janjiku dek janji seorang Suami dan Ayah yang tersakiti baik jiwa dan raganya karena fitnah keji yang tak pernah kulakukan hiks...hiks...namun hari ini aku bahagia dan lega setidaknya Radinda putri kecil kita telah berbahagia dan telah memiliki suami yang akan menjaganya sedangkan Bagas putra kita yang pintar kini akan meneruskan study doctornya ke Jepang aku bangga pada mereka yang tak menyerah meski Mas dibuatnya menangis darah karena berpura-pura menyakiti mereka didepan Dewi dan putrinya...hiks...hiks dek Mas merindukanmu sungguh sungguh merindukanmu hiks...hiks tak bisakah setelah semuanya engkau menjemputku saja untuk menemanimu hiks... hiks!"