Tuhan Tau Apa Yang Kita Mau.

72 3 2
                                    

Virgie adalah seorang gadis yang terlahir di keluarga yang religius. Keluarganya adalah keluarga aktivis yang dikenal banyak orang di gereja, dan Virgie pun cukup aktif dalam mengikuti bina iman dan komunitas lainnya serta sudah pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan yang bertujuan untuk menjadi pemimpin gereja kedepannya.

Suatu hari, di dalam grup whatsappnya, sang pembina menawarkan siapakah yang ingin ikut dalam kaderisasi seJakarta dan Pastor menunjuk Virgie untuk ikut serta. Virgie pun senang karena terpilih untuk mengikuti acara tersebut karena ia memang senang mengikuti pelatihan.

Hingga tiba akhirnya ia berangkat ke tempat pelatihan tersebut dan  mengikuti acara tersebut dengan baik. Sayangnya dalam acara itu Virgie tidak cukup aktif karena teman yang lain sudah membentuk lingkaran pertemanannya sendiri. Di akhir acara, pembina acara tersebut memberi tau bahwa akan ada anak yang terpilih untuk mengikuti acara jambore nasional se Indonesia yang diadakan setiap 10 tahun sekali di Pontianak. Virgie sangat ingin mengikuti acara tersebut tetapi ia pesimis karena yang bisa mengikuti acara tersebut adalah anak yang aktif dalam acara tersebut dan ia yakin bahwa yang terpilih bukanlah dirinya tetapi teman satu gerejanya.

Suatu saat ia bertemu dengan pembina acara tersebut dan diberi tau bahwa ia terpilih mengikuti acara jambore nasional dan akan diberi tau kabar selanjutnya. Virgie yang mendengar kabar itupun sangat senang karena ia memang ingin mengikuti acara tersebut.  

Tibalah hari training untuk mengikuti acara tersebut, dan ternyata sebelum mereka berangkat, mereka akan mengadakan acara menginap terlebih dahulu karena akan menampilkan persembahan tari nanti di Pontianak, dan semua anak diberi pengarahan akan seperti apa nantinya, juga masalah biaya yang ditanggung yang ternyata ditanggung oleh gereja dan kami sama sekali tidak mengeluarkan biaya sedikit pun.

Saat hari menginap, semua anak sangat berlatih dengan sungguh sungguh karena mereka semua ingin menampilkan penampilan yang terbaik nantinya dan beberapa minggu kemudian mereka semua berkumpul untuk bersiap terakhir kalinya sebelum berangkat ke Bandara Soekarno Hatta untuk berangkat ke pontianak. 

Saat sampai di Pontianak, kami semua di sambut dengan penyerahan kalung kepada kakak pembina dan gelang kepada semua anak. Lalu kami semua mengikuti acara tersebut dengan baik. Saat akan memulai acara, semuanya berkumpul di dalam gereja katedral yang ternyata gereja katedral pontianak adalah gereja terbesar dan termegah se Asia Tenggara yang membuat Virgie terkagum kagum. Lalu semua anak dibagi kedalam kelompok masing masing dan mengikuti acara hingga selesai. Saat itu Virgie merasa sangat lelah dan kesakitan karena skoliosisnya namun ia tetapp bersemangat mengikuti acara tersebut. 

Saat hari terakhir acara, Tim Jakarta tidak langsung pulang melainkan mereka semua berwisata terlebih dahulu dan menikmati indahnya sungai kapuas dan juga menjelajahi museum yang ada disana, tak lupa membeli oleh oleh untuk keluarga masing maisng. Hari terakhir pun tiba dan kami sangat sedih harus segera kembali ke jakarta karena sudah harus memulai aktivitas seperti biasa kembali.

Kami semua kembali ke Bandara di Pontianak dan segera terbang menuju Jakarta dan kami ternyata sudah ditunggu oleh orang tua masing masing. Virgie menangis begitu melihat orang tuanya dan merasa begitu terharu melihat orang tuanya selalu mendukungnya dan menyambutnya dengan sukacita. Virgie pun pulang ke rumahnya dengan perasaan sukacita dan membagikan pengalamannya tersebut kepada teman teman di gerejanya.


Tuhan tau apa yang kita mau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tugas Cerpen Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang