Mew merasa cemburu karena Bright mendekati Kana. Lalu Mew pergi ke rumah Kana, tapi pho mengatakan kalo Kana belum pulang. Pho mengijinkan Mew untuk menunggu Kana di kamar, karena hari sudah malam. Saat makan malam pun, Kana tidak pulang & bagi pho hal itu sudah biasa terjadi.
Selesai makan malam, Mew menelepon Kana tapi tidak diangkat.'Ya Lord, kemana Kana ku? Sudah hampir tengah malam kenapa tidak pulang juga? Jangan biarkan dia terjadi apa-apa. Kalo Kana pulang dengan selamat, aku janji akan nikahi dia' doa Mew dalam hati yang cemas menunggu Kana & karena kelelahan, Mew pun tertidur di kursi samping tempat tidur Kana.
"P' Mew ... p' ..." panggil Kana sambil mengguncang tubuh Mew.
"Nnggghhh ... Kana. Sudah pulang? Jam berapa ini?" Tanya Mew yang melihat Kana sedang mengambil piyama untuk mandi.
"Jam 1 pagi. Mau apa lagi p' datang?" Tanya Kana.
"Sayang ... p'...."
"Sudahlah p'. Lebih baik p' pulang sekarang" usir Kana.
"Sayang ... p' mohon dengarkan dulu penjelasan p'. P' tahu p' bersalah telah menghindari Kana selama beberapa minggu ini. P' ... p' ..."
"Sebenarnya apa status kita sekarang?" Tanya Kana yang membuat Mew kaget.
"Kana ... apa maksud pertanyaanmu itu?" Tanya Mew kembali.
"Jawab saja pertanyaan Kana, p'. Apa sebenarnya status kita sekarang. Kana sudah capek kalo lihat p' seperti ini. Saat Kana berada di rumah sakit, yang ingin Kana lihat adalah p' Mew. Bukan teman kuliah Kana, bukan Bright atopun dosen lain. Hanya p'. Tapi apa yang kudapat? Dari masuk rumah sakit sampai keluar dari rumah sakit p' tidak pernah melihatku. Aku sangat berterima kasih saat p' mengantarku pulang dari club sampai mengganti bajuku. Tapi setelah itu p' seakan menghindariku. Kana capek kalo harus begitu terus & mungkin Kana tidak peka dengan apa yang p' pikirkan kalo p' tidak ngomong" ujar Kana yang meluapkan isi hatinya pada Mew dengan badan yang bergetar.
"Kana ... sayang, status kita tentu saja Kana adalah kesayangan p' & tidak ada yang lain selain itu" jawab Mew sambil menarik tubuh Kana untuk dipeluk.
"Benarkah? Lalu p' bisa jelaskan mengapa p' seakan menghindariku?" Tanya Kana.
"Sayang ... p' tidak bermaksud melakukan itu padamu. P' juga merasa sakit di hati. P' K̄hxthos̄ʹ na" jawab Mew sambil mengelus halus punggung Kana.
Tanpa disadari, Kana yang sedari tadi merasa kepalanya pusing sangat nyaman berada di pelukan Mew. Kana pun membalas pelukan Mew dengan sedikit menarik Mew untuk mendekat padanya. Mendadak Kana merasakan semuanya hitam & badannya limbung ke belakang.
"Sayang ... kamu gak pa-pa?" Tanya Mew dengan kuatirnya.
"Gak p'. Kana hanya merasa sedikit lelah" jawab Kana yang tidak mau membuat Mew kuatir padanya lagi.
"Kalo begitu istirahatlah sayang. P' akan disini sampai kamu tertidur" ujar Mew menggendong Kana ala bride menuju tempat tidurnya.
"Tidak p'. Pulang saja. Besok bukannya p' mau memberikan materi di univ & menghadiri seminar?" Tanya Kana.
"Tidak. Besok p' tidak akan menghadiri seminar. Besok setelah kelas selesai, p' mau menemani kesayangan p'." Jawab Mew yang membuat Kana menghangat.
"Bagaimana kalo setelah kelas selesai, kita makan siang bersama di cafe dekat kampus? Setelah itu Kana mau membeli alat tulis untuk Rain. Bukankah sebentar lagi Rain akan masuk primary school?" Tanya Kana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder
FanficAku menyukai seorang dosen tampan dan terkenal dingin di kampusku, namanya Mew Suppasit jongcheveevat. Mew seorang duda beranak 1. Dibalik sifatnya yang galak & dingin, ternyata menyimpan luka yang sangat dalam. Mew terjebak dalam masa lalu yang men...