Dengan perdebatan yang absurd akhirnya selesai juga, Aldrian memarkirkan mobil dan berjalan bersama menuju dalam mol.
Tak lupa sebelum memasuki mol Aldrian memberikan jaket untuk menutupi seragam sekolah nya.
"Van mau beli apa dulu nih?" tanya Aldrian.
"Lo mau beli apa?" tanya balik Vania.
"Gue pengen beli, gatau." ucap Aldrian.
"Oh gatau, makanan apa tu?" tanya Vania.
"Sayang makanan gatau itu gaada maksud nya tadi aku gatau mau beli apa gitu." ucap Aldrian menahan kesal nya.
"Sabar banget kerasukan jin apa ni?" ucap Vania.
Mereka menaiki lift menuju lantai 2, sampai di depan toko buku mata Vania bersinar ketika melihat buku yang ia incar selama ini.
Vania memilah milah novel yang bagus dan akhirnya Vania merasa puas berbelanja novel.
"Udah?" tanya Aldrian yang tiba tiba disamping Vania.
"Udah." ucap Vania.
"Yaudah yuk bayar!" Aldrian menggandeng tangan Vania menuju kasir.
Aldrian mengambil alih ranjang yang dibawa Vania lalu diberikan ke kasir.
"Berapa mbak?" tanya Aldrian.
"Gausah gue aja." tolak Vania.
"Gue aja." jawab Aldrian.
Vania memilih diam percuma saja ia ngotot mbayar ujung ujung nya juga Aldrian yang bayar.
"Kemana lagi nih?" tanya Aldrian.
"Terserah sih." -Vania.
"Yaudah belanja baju aja yuk!" ajak Aldrian lalu menarik tangan Vania.
"Gue heran deh lo cowo kenapa doyan belanja si?" tanya Vania.
"Gue gapeduli." jawab Aldrian.
Aldrian pun menggenggam erat tangan Vania.
"Toko sini aja ya." ucap Aldrian.
"Lah kok cewe si?" tanya Vania bingung.
"Kan buat lo dulu." ucap Aldrian lalu menarik Vania masuk kedalam toko.
"Permisi mbak, mas mau cari baju apa?" tanya pegawai toko dengan sopan.
"Oh itu mbak, saya mau baju yang bagus buat dia pokok semua yang bagus buat dia saya beli semua." ucap Aldrian.
"Al satu aja gausah banyak banyak lagian baju gue dirumah yang baru masih banyak belum gue pake." ucap Vania mencegah.
"Gaada penolakan, udah mbak cepet bungkusin." titah Aldrian.
Pegawai pun nurut dan segera membungkus kan baju baju tersebut. Aldrian pun membayar semua baju baju itu. Lalu keluar dari toko tersebut.
"Tukan susah bawa nya." ucap Vania melihat Aldrian yang sedikit kesulitan membawa belanjaan itu.
"Nggak biasa aja." jawab Aldrian santai.
"Ke toko ini yuk!" tunjuk Aldrian di toko cowok.
"Yaudah." Vania pun menurut.
"Selamat datang mbak, mas mau cari apa?" tanya pegawai.
"Toko baju ya cari baju lah!" sewot Aldrian.
Vania yang melihat nya langsung angkat bicara.
"Mm mau cari jaket mbak." saut Vania.
Aldrian melirik Vania mengangkat satu alis yang berarti 'apa'
"Udah deh diem aja." ucap Vania.
"Mbak saya ambil yang ini, ini, ini, ini, ini ,ini ,ini, ini, ini." tunjuk Aldrian ke baju baju.
Pegawai itu menurut dan segera mengambil baju yang dipilih Aldrian. Setelah Aldrian merasa puas berbelanja ia membayar baju baju tersebut dan keluar dari toko.
Vania yang merasa ponsel nya bergetar ia ambil dan membaca pesan tersebut.
Rafi
Van flashdisk nya lo bawa?Vania menepuk jidat nya ia lupa bahwa flashdisk nya ketinggalan di ruang osis, ia lupa membawa nya pulang.
Bellvania
Oiya lupa raf ketinggalan disekolah, ntar deh gue ambil abis ini.Rafi
Pasti deh lupa, yaudah lo ambil.Bellvani
Oke.Vania menghampiri Aldrian yang masih sibuk membawa barang belanjaan.
"Al anterin ke sekolah dulu gue mau ambil barang yang ketinggalan." ucap Vania.
"Yaudah yuk!" ucap Aldrian.
Lalu mereka mengarah ke parkiran, Aldrian menaruh barang barang itu di kursi belakang.
*************
Sampai di depan gerbang sekolah yang menampakan sedikit siswa yang mengikuti ekstra dan beberapa yang mengerjakan tugas."Lo tunggu disini ya gue ke dalem dulu." ucap Vania.
"Oke, inget hp jangan mati!" peringat Aldrian.
"Iya." jawab Vania.
Vania berjalan menuju ruang osis ada seseorang dibelakang nya dan mengajaknya bicara.
"Hey." sapa Bobi.
Bobi adalah siswa yang sangat terkenal dengan gelar badboy dan rumor yang beredar Bobi sering kali datang ke clup dan banyak meniduri cewe cewe yang berada di clup.
"He-hey." jawab Vania gugup jujur ia merasa takut.
"Sendirian aja?" tanya Bobi.
"Iya." jawab Vania buru buru ia masuk kedalam ruang OSIS dan segera keluar.
Saat mengambil flashdisk di dalam tiba tiba ada seseorang masuk dan mengunci pintu tersebut.
Vania yang menyadari itu ia merasa panik dan ketakutan, ia merogoh saku nya mengambil ponsel dan menelfon Aldrian.
Tiba tiba Bobi membuang ponsel Vania dan menatap kan tubuh Vania di tembok. Bobi semakin mendekat kan tubuh nya.
"Lo mau ngapain? Jangan macem macem!" ancam Vania.
Bobi tak menghiraukan Vania ia mencengkram pundak Vania. Vania menjerit ketakutan kenapa tak ada orang yang mendengar?
"TOLONGGGG!!!!!" jerit Vania.
"Lo teriak pun ga kedengeran." ucap Bobi dengan senyum licik nya.
"LO JANGAN MACEM MACEM!" teriak Vania.
.
.
.COMEBACK NIHH, VANIA DIAPAIN YAA IHH SEREMM.
TEBAKK DONG NTAR GIMANA?😂JANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA GUYS
AKU SAYANG KALIANN 🖤DADAHHHH
KAMU SEDANG MEMBACA
About Classic Love [Completed✓]
Teen FictionAldriano Gavin Manggala seorang cowok yang terbilang cukup tampan nan famous membuat para cewek jatuh hati padanya, tapi mengapa cewek itu tidak? Alisya Bellvania Meysie, cewek cantik nan tegas. Yang setiap kalinya bertengkar ketika bertemu dengan A...