PROLOG

1.5K 66 0
                                    

Terkadang melihat pelangi saja
sudah membuatku tersenyum, seperti ku melihat ketulusan mu mengejar cahaya sang ilahi.
Stella Radhina Reyes


Stella mulai mencoret-coret pinggir kertasnya untuk mempercantik, saat itu mata Velan juga tersenyum.


"Terkadang menikmati sejuknya hujan turun membuat batin terasa tenang, seperti laut yang indah terbentang luas tak ada habisnya untuk digapai yang sama denganmu susah untuk digapai," ujar Velan, mengejutkan Stella yang langsung terdiam beku.

"Puitis banget lo, njir," timpal Alden seketika membuat pecah keheningan itu. "Apaan dih, lagi nyoba aja," ucap Velan berbohong. Stella yang mendengarkan dekat itu pun langsung mengernyitkan keningnya pertanda heran.

"Nyoba, apa nyoba?" goda Alden membuat Velan bergedik geli melihat tingkah laku sang sahabat dan tiba-tiba Velan terlalu heboh sampai dirinya menyenggol gadis yang berada di sampingnya.

Tepat hampir mau jatuh, Velan sigap menahan tangan Stella yang tak suci lagi. "Maafin gua," ucap Velan dan mulai memerhatikan ekspresi Stella yang tak tergambar lagi. Dalam hati Stella mulai karuan, "Tanda apa ini. Ya Allah, maafkan hambamu ini," gumam Stella.

Velando Pradipta---remaja berparas tegas, tinggi tegap dan sangat rajin ibadah kepada Tuhan sang penciptanya yang sekarang sudah semakin beranjak dewasa.

Saat SMP, SMA dan Kuliah tak pernah terpisahkan dengan seorang gadis bernama Stella Radhina Reyes yang mampu saja memikat hatinya. Namun, setiap langkah mereka ingin bersama malahan selalu saja ada ujian.

Apakah kisah mereka akan berbuah dengan mulus? Atau malah sebaliknya?

VELANSTELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang