Hiks.. Hiks....
Suara tangis dari sudut kamar terdengar.Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dan suara piring pecah
*Prank!!
"KAU INI BICARA APA HA?!! " Suara Ayah Rima
"DENGAR YA AKU INI KERJA KERAS UNTUK MEMBIYAI KAU DAN RIMA!!"
Lanjut Ayah"BENARKAH??!! " seru ibu Rima
"BAGAIMANA SEORANG ISTRI TIDAK AKAN CURIGA KALAU SUAMINYA SENDIRI SELALU TIDAK PULANG PULANG HANYA UNTUK MANDI DAN MAKAN!! " ucapnya kembali
Begitulah sekiranya orang tua rima slalu bertengkar setiap hari nya.
Rima hanya bisa terdiam dan menangis karena pertengkaran kedua orang tua nya.Hari hari pun berlanjut tahun pun berlanjut hingga saat Rima menginjak kelas 2 smp.
Teman teman Rima menganggap Rima anak yang sedikit pendiam,dingin dan susah diajak bergaul.
Setiap istirahat Teman satu kelas nya yaitu Nara slalu mencoba mengajak Rima makan dikantin bareng tapi Rima slalu menolak dengan alasan akan ke perpus untuk membaca.
Begitu pun saat diajak ke perpus Rima malah menolak dengan alasan sebaliknya.
Kembali ke Rima ~
Pada Hari sabtu Pak fans memberi pengumuman bahwa akan diadakan ekstrakulikuler untuk klas 2 ini.
"Anak anak ekstrakulikuler akan diadakan kembali pada Minggu depan " ucap Pak fans
"Yeee.... Sorak Anak anak.
"Dan juga Kepala Sekolah berpesan semua wajib memilih ekstrakulikuler minimal 1 yaa" ucap kembali pak fans
Seketikapun Rima binggung akan memilih ekstrakulikuler apa karena saat kelas 1 dia tidak tertarik untuk mengikutinya.
"Pak, batas pendaftarannya tanggal berapa pak? " tanya Bima si ketua kelas.
"batasnya sampai minggu depan, karena hari ini hari sabtu brarti sabtu depan tanggal 12 ya " jawab Pak fans
"Oh ya untuk pendaftarannya seperti biasa ke bima ya Anak-anak " ucap Pak fans
"Baik pak!!' Jawab Anak anak.
Hari hari berikutnya nya berlalu hingga pada hari sabtu tanggal 12 pun tiba.
Bima si ketua kelas pun menghampiri Rima dan menanyakan ekstrakulikuler apa yang akan dikutinya.
"Rima, kamu blm daftar apapun, Ayo cepet aku mau ngumpulin ini" ucap Bima
"Aku binggung juga " ucap Rima
"Yaudah aku kasih kamu waktu sampe istirahat jam kedua ya, kamu harus daftar lho soalnya kan ini wajib! " ucap bima
" iya " balas Rima
Nara pun yang duduk dibelakangnya Rima pun berbicara
"Rima ,kamu punya suara bagus mending ikut ekstra musik aja " tawar Nara.
" Tapi aku ngak bisa nyanyi enak " jawab Rima
"Rim, aku juga ngak punya suara merdu tp aku ikut bagian band! " Seru Rio
"Rim ,coba sini kamu nyanyi dulu deh" sahut oliv yang disamping rima
"tapi mau nyanyi apa? " tanya Rima
"Coba nyanyi Nada vokal aja " seru Nara
"Oke, aku coba deh " jawab Rima
Do... Re.. Mi... Fa... Sol.. La.. Si.. Do..
Do.. Si.. la.. Sol.. Fa.. Mi.. Re.. Do..
Semua teman sekelas Rima pun terkesima dengan suara merdunya.
"Wow Gilaaa suara kamu tu Merdu banget!! " puji semua temannya.Rima pun tersenyum manis semua yang melihat pun terkesima dengan senyuman rima.
Sebelumnya rima tak pernah tersenyum sekali pun dia selalu cuek dengan semua hal.
Rima pun mendaftar ke ekstra musik dan Bima pun sangat memuji suar Rima.
Rima sangat bahagia blm pernah dia merasakan sebahagia ini.
Rima pun pulang dengan Bus sekolah.
Saat sudah didepan Rumah senyum yang hangat seketika luntur saat melihat ayahnya Pergi meninggalkan Rumah tanpa pamit.Rima pun masuk kerumah dengan mengucapkan Salam.
"Asalamualaikum.. " ucap Rima
"Rima,bisa ke sini sebentar nak " perintah ibu
Rima menghampiri ibunya~
"Rima, Sekarang sudah umur 14 th dan bulan besok Mau 15 tahun kan?"Tanya ibu
"Iya" Jawab Rima
"Maafin Ayah dan ibu yang karena slama ini slalu bertengkar dan sekarang ayah sama ibu ngak akan bertengkar lagi untuk kebaikan rima" Ucap ibu
Ibu tau rima anak yang pintar dia pasti memahami apa perkataan ibunya.
Seketika Rima ingin marah kenapa tidak dari dulu saja tapi rima tidak ingin mencari masalah.
"Baik bu, Rima mengerti" Sahut Rima.
.
.
.
.
.
..
..
Thanks yang udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream
ActionHalooo temen temen aku pertama nulis cerita jadi mohon banyak bantuannya ya.. Kisah ini bercerita tentang sebuah impian yang didapat karena luka trauma yang diberikan dari hasil pertengkaran orang tuanya. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Yuk langsu...