LM (4)

6 3 0
                                    

         Setelah mereka selesai makan siang mereka memutuskan untuk pergi keruang tamu tak terkecuali Ara.

         Sebenarnya Ara memutuskan untuk menuju kekamarnya. namun sahabat bunda dan ayahnya melarang dan mengajak Ara untuk ikut keruang tamu. Mau tak mau Ara pun mengikuti karna tidak enak jika harus menolak.

      Disana mereka berbincang-bincang tentang masalah bisnis, kecuali Ara. Ia hanya duduk manis dan tak ikut menimbrung apa yang dibicarakan oleh para orang dewasa tersebut.
Hingga suara yang lembut itu menyapa dan bertanya pada dirinya.

ARA POV

“ara sekarang sudah kelas berapa nak? “ suara lembut nan indah menyapa telingaku. Kemudian aku menatapnya sembari menjawab pertanyaan yang ia tujukan pada ku.

“ ara kelas 3 SMA tan” jawabku sambil tersenyum.

“ ohhh, tante juga mempunyai anak laki-laki sekarang dia juga kelas 3 sma. Mungkin kamu masih ingat” jelas tante itu yang membuat ku mengernyitkan dahi atau bingung.

“ iya nak, tante desti juga memiliki anak laki-laki. Dia dulu sahabat dekat kamu” ucap bunda yang membuatku menjadi penasaran.
Karena seingatku dulu aku tak mempunyai sahabat laki-laki. jangankan sahabat, teman laki-laki saja aku hanya mempunyai beberapa yang bahkan bisa dihitung.

“ehmmm,, maaf ara lupa. Kalau boleh tau siapa ya?” tanyaku

“ namanya Aleo tapi kamu dulu sering memanggil dia dengan sebutan Exa karena katamu itu adalah panggilan sayang” jawab tante desti yang membuatku tersipu sekaligus tak percaya.

“dan dia juga mempunyai panggilan sayang untukmu” ucap om reyon (suami tante desti)

“emmm, siapa om?”

“ lala, dia selalu memanggilmu itu. Kenapa bisa Lala? Karena dulu saat kalian bersahabat kalian masih belum jelas mengucapkan kata R dan akhirnya leo pun memanggilmu Lala” ucap om reyon sembari tertawa yang di ikuti gelar tawa semua orang.
Sedangkan aku  hanya tersenyum malu.

       Sebenarnya aku masih penasaran akan sosok laki-laki yang diceritakan oleh teman orangtua nya itu.
Namun, aku memutuskan untuk tidak bertanya terlebih dahulu.

“oh iya bagaimana kabar Leo dan adiknya sekarang? Apakah dia ikut pindah bersamamu?” Tanya ayah

“Alhamdulillah mereka baik. Leo memang ikut pindah bersama kami, namun tidak dengan adiknya. Tapi sekarang Leo masih di Singapura untuk menjaga adiknya yang masih sekolah disana. Dan mungkin dia akan pulang minggu depan.” Jawab Tante Desti

“ owhh, syukurlah jika mereka baik-baik saja.” Jawab Bunda

“yasudah hari sudah hampir sore. Kita mau izin pamit dahulu, terimakasih atas jamuannya ya maaf sudah merepotkan kalian” pamit Om Reyon

“sama-sama, kita tidak ada yang merasa direpotkan justru kami malah senang akan kedatangan kalian. lain kali mungkin kita bisa berkumpul lagi dengan anakmu juga” jawab Ayah

“wahhh setuju, sekalian mempertemukan Lala dan Exa lagi nihhh. Siapa tau kita bakalan jadi besan kan. Iya kan Ara? Hahaha ” tanya Tante Desti yang hanya ku balas dengan senyum canggung

     Setelah itu, keluarga Ara mengantarkan Tante Desti dan Om reyon ke teras.

“kita pergi dulu ya Ara, Vita, Reyon?” salam tante Desti

“oke hati-hati ya. Salam juga buat anak-anak kalo udah pulang nanti kita ketemu lagi” jawab bunda

“okee siap Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh ”

“wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh ” jawabku dan keluargaku serempak.

       Setelah mobil mereka menjauh dan tak terlihat lagi Bunda dan Ayah Ara masuk tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Ara.
Ara hanya tersenyum getir dan mencoba untuk tetap sabar dan menerima.

       Kemudian ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamarnya.


ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK TEMEN-TEMENNN..

TERIMAKASIIHHH
With ❤ : chlrisssvb

Kamis, 24 September 2020
night 🌚🌝

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang