"Mom, Kak! Aku berangkat!" Courtney berseru keras berpamitan pada orang di rumah sembari berjalan ke garasi mobilnya. Setelah itu, ia mengemudikan Audi putihnya keluar dari pekarangan mansionnya yang luas.
Sementara itu, Courtney mengendarai mobilnya dengan suasana hati yang senang. Bahkan, karena saking senangnya ia sampai tidak menyadari seseorang yang mengikutinya diam-diam di belakangnya hingga kini mobil mereka sama-sama sampai di parkiran mobil seberang Green Park London.
Courtney turun dari mobilnya. Setelah itu, ia mengambil ponselnya hendak menghubungi seseorang.
"Halo, Luke?" sapa Courtney langsung setelah teleponnya tersambung. "Aku sudah sampai. Dimana kau?" tanya Courtney.
"Aku disini!" seru Luke yang langsung berseru dari belakang Courtney. Sontak, Courtney langsung berbalik dan menemukan Luke yang tengah menatapnya sambal tersenyum lebar. Courtney langsung menutup teleponnya yang sepertinya sudah tidak berguna lagi.
"Kenapa kau tidak menghubungiku kalau sudah sampai?" tanya Courtney.
Luke mengendikkan bahunya sambil menjawab, "Hanya ingin mengejutkanmu."
"Selamat, Tuan Dokter Bermata Hijau! Kau berhasil mengejutkanku!" seru Courtney sambil menepuk pundak Luke.
Satu alis Luke terangkat satu. "Kau memanggilku apa?" tanyanya.
Courtney terbengong. Ia tidak sadar kalau ia keceplosan memanggil Luke.
"Ah, bukan apa-apa. Ayo!" Courtney berniat lari dari topik pembicaraan sambil berjalan menjauh dari Luke.
Di belakang Courtney, Luke terkekeh melihat tingkah Courtney yang jadi salah tingkah. "Hei! Ayo jalan bersama! Tunggu aku!" Luke berteriak sambil berlari menyusul Courtney. Sementara Courtney justru bermain-main dengan berlari saat Luke mengejarnya. Mereka pun saling berlari mengejar hingga Green Park London tanpa menyadari seseorang yang mengamati mereka dari kejauhan.
***
Pagi ini, seperti yang sudah Courtney dan Luke rencanakan kemarin siang, mereka berolahraga bersama di Green Park London, karena kebetulan mereka sama-sama suka olahraga dan tempat favorit mereka untuk berolahraga sama-sama Green Park London. Buktinya, mereka sering bertemu di tempat ini.
Setelah 30 menit jogging bersama, kini Luke mengajak Courtney makan di tempat temannya, seorang laki-laki paruh baya yang menjual aneka makanan dan minuman di truknya. "Kau mau pesan apa?" tanya Luke pada Courtney.
"Samakan saja denganmu," jawab Courtney.
"Kalau begitu tunggu disini saja. Aku pesan dulu," ucap Luke yang dipatuhi oleh Courtney. Perempuan itu duduk di sebuah kursi panjang di samping truk itu, sementara Luke yang memesan makanan.
"Sepertinya aku sudah pernah melihat perempuan itu," ucap penjual makanan itu, Sam, pada Luke. Sementara Luke hanya tersenyum.
"Oh! Dia yang waktu itu datang bersamamu dan kemudian meninggalkanmu!" Teriak Sam tiba-tiba setelah ingatannya kembali tentang Courtney.
Courtney tentu saja mendengar teriakan Sam. Sekarang dia justru hanya menunduk mengingat kejadian waktu itu yang hanya disebabkan karena kesalahpahaman tak berdasar.
"Sssttt, Sam! Kecilkan suaramu!" desis Luke.
"Ups, maaf." Sam terkekeh kecil. "Teman kencan?" tanya Sam lagi dengan suara kecil.
"Aku tidak tahu," jawab Luke sambil terkekeh kecil dan mengendikkan bahunya kecil.
"Tidak tahu? Jawaban apa itu? Jelas-jelas kau menyukainya, kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
15 Seconds - Bachelor Love Story #3
Romance(COMPLETED) Third series of Bachelor Love Story "You can break my heart, but you can't make me stop loving you." Setelah tak berhasil mendapatkan cinta pertamanya, Luke Clinston bertemu dengan perempuan lain yang langsung menarik perhatiannya. Sudah...