Sekolah Yang Membosankan

3 0 0
                                    

***

     Seperti pagi biasanya Rifan yang sangat lesu dan terbilang tidak niat untuk pergi sekolah. Tetapi dia selalu mengingat apa yang dikatakan orang tuanya. "Ingat Rifan, Tetaplah pergi ke sekolah walaupun malas", kata kedua orang tuanya. Bisa dibilang Rifan adalah anak yang sangat penurut. Apabila dia di rumah orang tuanya dia selalu bantu bantu. Tapi setelah kepergian ibunya, dia pergi dari rumah orang tuanya dan tinggal sendiri di kos. Sifatnya nya pun berubah menjadi anak yang pemalas, tidak peduli dengan sekitar, dan selalu berfikiran negatif. Alasan Rifan pergi dari rumah orang tuanya karena Ayahnya masih belum bisa menjawab dengan pasti tentang kepergian ibu 8 tahun lalu. Dia ingin mencari sendiri kepastian tentang kepergian ibunya.

     "Kringgg kringg", bel sekolah berbunyi, dan Rifan masih berada di depan gerbang utama. Dia bergegas untuk sampai ke kelasnya.

"Permisi, maaf saya telat", kata Rifan yang sudah kelelahan karena berlari

"Aduhh Rifan sudah berapa kali ini kamu telat terus!!, nanti kamu sepulang sekolah pergi ke ruang guru", kata guruku yang sedang menahan amarahnya.

"Baik bu, terimakasih"

Memang bu tita selalu marah apabila ada murid yang terlambat hadir, tapi hari ini memang kurang beruntung bagi Rifan. Selama ini dia selalu terlambat tetapi tidak pernah dipanggil ke ruang guru.

"Oh iya hari ini kelas kita kedatangan murid baru, silahkan masuk"

"Murid baru? Cih peduli amat" Rifan memang selalu berfikir negatif tentang di sekelilingnya.

Langkah kaki yang terdengar perlahan semakin keras masuk ke dalam kelas. Semua orang terfokus kepada murid baru yang ada di depan kelas.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Rita, semoga kita bisa berteman dengan baik." Tutur kata yang baik, sopan, dan sangat berkebalikan dengan sikap Rifan

"Rita??, Sepertinya aku pernah melihatnya, lebih tepatnya tadi pagi aku melihatnya".

Sebenarnya tadi pagi Rifan melihat seorang gadis memakai seragam sedang tersesat, sepertinya sedang mencari jalan ke sekolah. Tapi Rifan tidak ambil pusing, dia langsung pergi tanpa memperdulikan gadis yang tersesat itu, karena menurutnya itu sangat membuang waktu. Memang benar-benar laki yang parah.

"Silahkan Rita kamu bisa duduk di sebelahnya Rifan"

"Oh iya terimakasih bu guru"

"Duduk sebelahku?? Cih palingan juga dia gk bakalan tahan dengan sifatku yang seperti ini"

Duduknya yang sangat elegan mencerminkan wanita yang feminim. Wajahnya juga yang seperti bidadari, tak heran kalau banyak laki laki yang terus memandanginya

"Hai Rifan, semoga kita bisa berteman dengan baik, mohon bantuannya".

"Ohh hmm iya" Rifan yang gugup karena dia jarang berbicara dengan perempuan karena sifatnya ia dijauhi dari para perempuan.

"Dih ngapain sih dia sok kenal banget, udah gitu pengen ngajak temenan lagi. Ahh udah lah mending tidur aja."

"Ehh Rifan kenapa kamu tidur, ayo bangun nanti gak ngerti materinya lho"

"Ahh iya iya"

"Bener-bener ni cewek sok ngatur banget, padahal kan gue gk ganggu. Nyusahin banget."

***

"Kringgg Kringgg," Bel pulang sekolah berbunyi waktunya untuk pulang kerumah.

"Ahhh akhirnya selesai juga sekolahnya, oh iya aku lupa kalo aku dipanggil ke ruang guru." Rifan pun bergegas pergi ke ruang guru.

"Assalamualaikum, permisi," kebetulan di ruang guru hanya ada bu tita.

"Waalaikumussalam, oh Rifan, silahkan kamu duduk dulu.

1 jam berlalu sejak bu Tita menceramahi ku karena terlambat dan akan memberitahu orang tuaku kalau masih terlambat seperti ini. Terpaksa Rifan harus bangun pagi dan tidak terlambat lagi.

Aku menarik gagang pintu dan berjalan keluar ruang guru. "Ahh lagi lagi kena sembur sama bu Tita, yaudah lah langsung pulang aja."

Terlihat ada perempuan di depan lorong sekolah sedang melihatnya dan datang menghampiriku. Ternyata itu si Rita teman kelasnya.

"Maaf Rifan, apakah kita bisa bicara.....

TBC

JIKA KALIAN MENYUKAI CERITANYA JANGAN LUPA DI VOTE DAN BERIKAN KOMEN

My last mission

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Last MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang