Akibat Meninggalkan Ilmu

38 3 0
                                    

📚 MERAIH KEBAHAGIAN DENGAN ILMU

💥 KESENGSARAAN AKIBAT MENINGGALKAN ILMU

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” [QS. Thaha: 124]

Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah :

{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي}

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku artinya menyelisihi perintahku, dan menyelisihi apa yang aku turunkan kepada Rasul-Ku, dia berpaling darinya dan melupakannya dari mengambil petunjuk dari selain-KU.

{فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا}

Maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit maksudnya di dunia, tidak ada ketenangan baginya, tidak ada kelapangan dada baginya, dia akan merasa sempit karena kesesatannya walau kelihatannya merasakan nikmat, dia memakai pakaian apa saja yang ia kehendaki, makan sesukanya, tinggal dimanapun ia mau, namun hatinya tidak merasakan keyakinan dan petunjuk. Dia berada dalam kebimbangan, keraguan dan ketidakmenentuan, dan ia selalu merasakan kebimbangan itu, inilah hakikat kesempitan hidup.

Berkata Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu : “Maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” artinya kesengsaraan. [Tafsir Al Qur’an al Adzim]

Contoh mereka yang meninggalkan ilmu al Qur’an dan Sunnah untuk lalu lebih memilih selainnya dari ilmu filsafat’:

👉🏼 Imam Al Ghazali

Berkata Ibnu Abil Izz rahimahullah

وَكَذَلِكَ الْغَزَالِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ انْتَهَى آخِرُ أَمْرِهِ إِلَى الْوَقْفِ وَالْحَيْرَةِ فِي الْمَسَائِلِ الْكَلَامِيَّةِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْ تِلْكَ الطُّرُقِ وَأَقْبَلَ عَلَى أَحَادِيثِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَاتَ وَالْبُخَارِيُّ عَلَى صَدْرِهِ

Pada fase terakhir (ketika beliau mempelajari ilmu kalam), telah mencapai sikap statis dan bingung dalam berbagai persoalan ilmu kalam. Beliau lalu meninggalkan jalan itu dan kembali menekuni hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika beliau meninggal Kitab Shahih Bukhari berada di atas dadanya. [Syarh ath Thahawiyah. Cet.Darus Salam: 208]

👉🏼 Demikian halnya dengan Abul Ma’ali Al juwaini pernah berkata :

يَا أَصْحَابَنَا لَا تَشْتَغِلُوا بِالْكَلَامِ فَلَوْ عَرَفْتُ أَنَّ الْكَلَامَ يَبْلُغُ بِي إِلَى مَا بَلَغَ مَا اشْتَغَلْتُ بِهِ وَقَالَ عِنْدَ مَوْتِهِ لَقَدْ خُضْتُ الْبَحْرَ الْخِضَمَّ وَخَلَّيْتُ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَعُلُومَهُمْ وَدَخَلْتُ فِي الَّذِي نَهَوْنِي عَنْهُ وَالْآنَ فَإِنْ لَمْ يَتَدَارَكْنِي رَبِّي بِرَحْمَتِهِ فَالْوَيْلُ لِابْنِ الْجُوَيْنِيِّ وَهَا أَنَا ذَا أَمُوتُ عَلَى عَقِيدَةِ أُمِّي أَوْ قَالَ عَلَى عَقِيدَةِ عَجَائِزِ نَيْسَابُورَ

“Wahai sahabat-sahabat kami, janganlah kalian disibukkan dengan ilmu kalam. Aku tahu sampai di mana ilmu kalam itu membawa diriku, ketika aku juga disibukkan dengan ilmu kalam.” Ketika menjelang wafat beliau berkata: “Aku telah menyelami lautan yang luas, kutinggalkan pemeluk Islam dengan ilmu-ilmu mereka, aku justru menyelami ilmu yang mereka larang. Kini kalau aku tidak dinaungi Rahmat Rabb ku sungguh celaka bagi Ibnu Juwaini. Inilah diriku yang mati membawa keyakinan aqidah ibuku.”

Ada riwayat bahwa beliau mengatakan membawa keyakinan wanita-wanita negeri naisabur (yaitu aqidah yang benar)” [Syarh ath Thahawiyah. Cet.Darus Salam: 209]

✍️  Ustadz Bambang Abu Ubaidillah Hafizhahullah

💜💜💜
________________________________

Semoga bermanfaat 🙏
Jangan lupa Vote, Coment, dan Share ya 😊

Catatan Dakwah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang