"Part 30"

289 62 13
                                    

7 haripun berlalu begitu cepat,

Sejeong dan Jaehyun kembali ke rutinitas mereka sebagai pelajar. Jaehyun terus mengusik Sejeong, namun dia tak pernah peduli dengan pria lupa ingatan itu.

Hari ini pak Dyo akan mengevaluasi kekuatan mereka, jadi kelas 2 dan 3 di gabung dan di kumpulkan di aula. Hal ini sama dengan evaluasi di mana Sejeong dan Nayeon membuat ulah.

Sejeong hanya menonton teman-temannya, lagi-lagi dia hanya perlu mengamati kekuatan mereka.

"Semaunya kembali seperti semula, seolah-olah tak terjadi apapun" gumam Sejeong.

"Bahkan ketika kami belum tahu Mina di mana, kami harus pura-pura mengabaikan hal itu dan melanjutkan hidup"

Vernon menghampirinya, "bagaimana rasanya duduk dan hanya mengamati?"

"Membosankan!" Jawab Sejeong.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Vernon seraya menatap Jaehyun yang sedang mengobrol dengan pak Dyo.

"Bagaimana dengan dirimu?" Tanya Sejeong balik.

"Aku tak menyerah, jadi kau juga jangan menyerah. Teman-teman yang lain juga tak menyerah" ujar Vernon.

"Tentu saja, Mina adalah teman kita dan terlebih lagi ayahku ada pihak kita sekarang" Sahut Sejeong agar Vernon menghilangkan sedikit kecemasan di wajahnya itu.

Walau Jongin ada di pihaknya tapi ayahnya tak pernah memberitahukan siapa pria yang pernah menjadikannya kaki tangan dan di mana Mina sekarang. Bukan Jongin tak ingin memberitahu hal itu, tapi Jongin juga tak tahu perihal hilangnya Mina dan dia tak ingin Sejeong gegabah setelah tahu siapa pria itu. Dia ingin Sejeong dan teman-temannya menyelidiki hal ini secara perlahan, setidaknya sampai Mina di temukan dan aman.

"Terimakasih, kalau begitu aku akan bergabung dengan yang lain" kata Vernon seraya meninggalkan Sejeong.

Setelah mengobrol dengan Pak Dyo perihal dia belum tahu kekuatannya. Iya, itulah yang di ingat Jaehyun ketika dia menyembunyikan kekuatannya dan teman-temannya serta guru the star itu harus bersandiwara untuk mengimbangi ingatan Jaehyun. Pak Dyo menyuruh Jaehyun bergabung dengan Sejeong, itulah alasan di mana kini Jaehyun duduk tak Jauh dari Sejeong.

"Hei kau putri direktur, kau juga tak tahu kekuatanmu?" Jaehyun meledeknya.

Sejeong tak merespon, lebih baik mengabaikan Jaehyun agar dia tak sedih karena hilang dari ingatan pria itu.

"Apa kau punya musuh? Aku ingin mengajaknya menjadi sekutu tapi Sepertinya semua orang menyukaimu" celoteh Jaehyun.

"Kau membenciku?" Tanya Sejeong.

Jaehyun terlihat sumbringah karena akhirnya Sejeong menanggapinya, "aku membenci semua orang yang berdiri di sisi Direktur Kim" jawab Jaehyun.

"Berarti kau membenciku karena aku putrinya. Hm, bisakah kau mengabaikan ku? Kenapa kau selalu mengusikku" Pinta Sejeong.

"Eh?"

"Saat ini aku ingin menangis sangat keras, jadi berhenti mengusikku. Aku sudah cukup terluka hari ini karena belum lama aku hampir mati karena menyelamatkan pria yang ku sukai, aku cukup sesak karena menyesal tak mengatakan hal itu" omel Sejeong.

"Kok malah galakan dia?" Dumel Jaehyun pelan.

"Arraseo, aku juga tak suka mengusikmu" tambahnya.

Sesi kelas 3 telah berakhir, ke 5 siswa/i itu bergabung bersama Sejeong.

Dokyeom menghampiri Jaehyun dan pria itu menyambutnya dengan ramah, entah apa yang membuat mereka lebih lengket dari sebelum Jaehyun lupa ingatan.

Nayeon dan Somi kembali ke kelas untuk mengganti seragam mereka, dan Mingyu harus mengumpulkan tugas penelitian teman-temannya ke bu Yeri.

"School 2019" (The End)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang