Changkyun dan Jooheon berjalan beriringan dengan gelak tawa di antara mereka akibat lelucon yang Jooheon buat. Keduanya sengaja pulang bersama, dan Changkyun mengajak Jooheon untuk berkunjung ke rumahnya agar mereka berdua bisa menjaga Kihyun selama Hyunwoo bekerja.
"Apa yang sedang Paman Yoo lakukan ya?" Ujar Jooheon yang mengikuti Changkyun memasuki lift.
Changkyun menekan salah satu tombol untuk membawa mereka menuju lantai di mana unitnya berada. "Daddy pasti sedang menonton televisi atau bermain game."
Jooheon menatap Changkyun yang tengah memainkan ponselnya. "Meninggalkan orang hamil sendirian. Aku sendiri jadi merasa gugup mendengarnya."
Jooheon menaikan sebelah alisnya saat ia melihat Changkyun dengan ekspresi yang berbeda. Terlihat dari keningnya yang berkerut, Jooheon bisa menebak jika kini Changkyun sedang mencemaskan sesuatu.
"Hei. Semua baik-baik saja?"
Changkyun menggeleng. "Ponselnya tidak aktif." Ujarnya sembari menunjukkan kontak Kihyun yang sedang berusaha Changkyun hubungi. "Perasaanku sedikit tidak nyaman, Joo"
Jooheon merangkul pundak Changkyun. Berharap energinya cukup untuk dibagi dengan Changkyun, agar sahabatnya itu bisa lebih tenang. "Mungkin battery nya habis. Tenanglah, lihat kita sampai."
Changkyun dan Jooheon melangkah keluar lift menuju unit tempat Changkyun tinggal. Dengan tergesah-gesah Changkyun melangkah -sedikit berlari- menuju tempat tinggalnya, berharap saat ia sampai Kihyun dalam keadaan baik-baik saja.
Changkyun dan Jooheon terdiam saat mereka melihat pintu apartemen itu terbuka.
"Daddy..."
Jooheon membiarkan Changkyun yang langsung berlari masuk ke dalam apartemennya. Di tempatnya, Jooheon melihat benda persegi panjang yang tergeletak tidak jauh dari pintu apartemen Changkyun. Segera ia meraih benda yang bukan lain adalah sebuah ponsel.
"Ponsel siapa ini?"
Jooheon mendongak saat ia melihat Changkyun keluar. Tapi dengan raut wajah panik. "Tidak ada."
Jooheon menepuk pundak Changkyun. "Kita hubungi Paman Hyunwoo."
Jooheon terus menemani Changkyun. Beberapa saat lalu Changkyun sudah menghubungi Hyunwoo dan Hyunwoo sudah dalam perjalanan.
"Harusnya aku tidak pergi sekolah." Gumam Changkyun sembari menarik rambutnya dengan frustrasi. "Harusnya aku menjaganya di rumah, Joo."
Jooheon mengusap pundak Changkyun yang naik turun karena nafas beratnya. "Sudah tidak ada waktu untuk menyesali apa yang sudah terjadi, Kyun... sekarang, mencari Paman Yoo adalah satu-satunya hal yang harus kalian fikirkan."
Changkyun mengusap wajahnya dengan kasar. Ia mengangguk.
Jooheon dan Changkyun menoleh saat mereka mendengar langkah berat dan terburu-buru masuk ke dalam rumah. Hyunwoo yang baru saja tiba langsung mendekati Jooheon dan Changkyun kemudian memeluk keduanya.
"Kalian baik-baik saja?"
Jooheon dan Changkyun mengangguk bersamaan.
"Appa. Bagaimana? Daddy tidak bisa di hubungi." Ujar Changkyun.
Hyunwoo meraih ponselnya. "Kihyun sempat menghubungiku... dia memberitahuku ada orang asing datang." Ujarnya sembari menunjukkan pesan Kihyun pada Changkyun dan Jooheon.
Jooheon menoleh pada Hyunwoo. Ia teringat tentang ponsel yang ia temukan saat tiba di depan apartemen Hyunwoo.
"Paman..." Panggilnya membuat Hyunwoo dan Changkyun menoleh. "Aku menemukan ini." Jooheon menunjukkan ponsel yang ia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness For You [Son Family]🌸
Teen FictionPerpisahan bukanlah penghalang untuk menggapai kebahagiaan. Jika Tuhan telah berkehendak dan didukung dengan usaha, maka kebahagiaan itu akan mudah digapai. ▪BxB ▪MPreg ▪Be wise p.s: ⚠️ kamu tidak boleh baca kalau belum 17 tahun 7 April 2020 - 12 No...