⛅'day

516 75 8
                                    

laki - laki dengan tinggi lebih beberapa cm darinya itu, berjalan ke tempat duduk changmin.

dari kejauhan changmin memperhatikan gerak - geriknya.

ada senyum yang pelan - pelan menggembang di bibir changmin.

ia tak banyak berubah, pikirnya.

bagi changmin, sunwoo laki - laki yang cukup menarik. karena selain otaknya yang cerdas, sunwoo juga memiliki wajah yang tampan dan pembawaan yang tenang. mungkin itu yang membuat banyak mahasiswa yang mengaguminya.

❝ belum lama, kan? ❞ sunwoo menyapa dan menduduki kursi didepan changmin.

❝ belum, kok. ❞

❝ sudah pesan makanan atau minuman? ❞

❝ belum. ❞

❝ mau pesan apa? ❞

❝ aku ikut kamu aja. ❞ kata changmin.

sunwoo tersenyum. jawaban seperti itulah yang paling dia sukai ketika bertanya kepada changmin. seoalah ada tanggung jawab dan kepercayaan yang diserahkan changmin pada dirinya. dan itu membuat sunwoo menaruh harapan pada sosok didepannya.

sunwoo beranjak dari tempat duduknya dan bergegas memesan makanan untuk keduanya. sekembalinya sunwoo dengan dua porsi makanan dan minimun, sunwoo langsung diserang berbagai pertanyaan oleh changmin.

❝ so, apa yang mau kamu bicarain, wo? kenapa tiba - tiba? dan apa maksudnya tentang kita? ❞ changmin menatapnya dengan muka yang dibuat serius.

sunwoo menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan changmin. seakan ada beban yang ingin ditinggalkan dari pundaknya.

❝ ini soal hati, kak. ❞ jawab sunwoo.

changmin belum bereaksi, ia menanti penjelasan lebih lanjut dari sunwoo karena kata - kata sunwoo belum menjawab satu pertanyaanpun dalam pikirannya.

❝ aku tau ini bukan tempat dan waktu yang romantis. tapi, aku tau kamu lebih suka pada perbuataan. ❞

❝ perbuataan? ❞

❝ ini soal hatiku ke kamu selama ini. ❞

mendengar itu changmin langsung salah tingkah. wajahnya sedikit merona. fokusnya agak terganggu. tapi changmin berusaha menguasai dirinya.

❝ memang perbuataan lebih penting, tapi jujur aku belum ngerti. ❞ kata changmin yang sebetulnya sudah mulai paham ke mana arah pembicaraan sunwoo.

❝ beberapa bulan ini aku berjuang melawan perasaanku ke kamu kak. sejak di Jakarta, sebetulnya aku sudah suka ke kamu. aku sudah berusaha mengabaikan rasa itu. aku nggak mau pertemanan ini jadi kacau karena rasa ini. tapi semakin aku berusaha melupakan, semakin kuat rasa itu tumbuh. ❞

changmin semakin bingung menghadapi situasi ini. dugaan bahwa sunwoo menaruh hati padanya ternyata terbukti.

❝ wo, aku bingung mau ngomong apa. meski sudah lama rasa itu tersimpan di kamu, tapi aku baru tau hari ini. ❞

❝ jadi, dari waktu itu kamu nggak ada perasaan apa - apa ke aku? ❞ tanya sunwoo lembut.

❝ kamu sangat baik. ❞

❝ hanya itu? ❞ tanya sunwoo lagi.

❝ sampai hari ini aku hanya punya kesan positif ke kamu. sebantar! kenapa kamu baru bicara ini sekarang? ❞

❝ enam bulan lalu waktu kita satu mobil untuk briefing, tanpa kamu tau beberapa kali aku memperhatikanmu. jujur aku deg - degan saat itu. dan setelah hari itu, memoriku penuh dengan kamu, kak. awalnya aku pikir itu hanya rasa sesaat. tapi, setelah setengah tahun aku mempertimbangkan ini, sepertinya aku suka kamu dengan alasan memadai. ❞

❝ maksudmu memadai? ❞ changmin bertanya bingung.

❝ aku sudah mengendapkan ini 6 bulan, dan ini nggak berubah sedikit pun. itu artinya perasaan ini bukan rasa kagum sesaat. ❞

ada senyun yang pelan - pelan mengembang di bibir changmin.

dicintai sebegitu besar memunculkan kebahagian tersendiri baginya. tapi, changmun tak bisa membohongi dirinya sendiri. ada seseorang yang sudah memenuhi ruang kosang dalam hatinya. meski semuanya belum pasti, namun ia tak mau menggantung perasaan lelaki di hadapannya.

❝ aku sangat serius soal ini. ❞ ucap sunwoo lagi berusaha meyakinkan changmin.

changmin masih diam, memikirkan apa yang harus dikatakan pada sunwoo. ia tak ingin membuat sunwoo terluka, namun ia juga tak ingin berkutat dalam kebohongan.

❝ thanks buat perasaanmu ya, woo. tapi tolong kasih aku kesempataan untuk menimbang. jujur saat ini hatiku sudah dikuasai seseorang. ❞

ada yang berubah dari raut wajah sunwoo. harapan yang ia pupuk selama ini tiba - tiba runtuh.

❝ ow.. siapa, kak? beruntung sekali dia. anak sini? ❞

❝ aku nggak bisa cerita sekarang. ini sebetulnya terlalu rumit dan mungkin nggak seperti yang ada di pikiranmu. ❞

❝ maksud kakak? ❞

❝ nanti kamu juga tau. ❞

❝ jadi, aku terlambat? ❞

❝ nggak ada kata terlambat untuk mengungkapkan isi hati. bagiku, lebih mulia mati dalam keadaan cinta yang tersampaikan, daripada harus mati memendam perasaan. ❞

❝ super sekali kakakku ini, ❞ kata sunwoo mencairkan suasana dan menetralkan hatinya.

❝ maafin aku ya, aku belum punya sikap soal itu. ❞

❝ nggak apa - apa. aku ngerti. ❞

keduanya diam. sibuk dengan makanan masing - masing, mungkin juga dengan pikiran masing - masing.

sunwoo sibuk bertanya laki - laki seperti apa yang sudah mengisi ruang hati changmin.

sementara, changmin sibuk dengan dua pilihan di hadapannya.

sunwoo yang tulus mencintainya atau dia yang tulus dicintainya.

⛅🌊

[✅] t i m e ; sunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang