XII

50 8 3
                                    


2 bulan kemudian,

" haih... penat ehh! " keluh davina.
lalu dia terduduk di tanah.

peluh yang mengalir di lap dengan kain hood nya. lalu dia mengibas tangannya. panas !

" nah air." kata aiden sambil menghulur botol. davina menyambut hulurannya.

" kau tak tahu ke kat mana puak beta? mana tau pernah terserempak ke.."kata davina sebelum meneguk air.

" kalau aku tahu tak adalah kita bazirkan 2 bulan untuk cari diorang. cubalah pikir logik sikit." balas aiden.

" tapi, kenapa aku rasa selama 2 bulan nih. kita macam tak pergi jauh pon dari kawasan fire village? ke , perasaan aku je?" tanya davina.

aiden memandang sekeliling mereka . lalu dia memandang keatas.

" dah kenapa?" tanya davina melihat kelakuan pelik aiden.

" aku pon rasa macam tuh lah.. " kata aiden .

" tulah, pelik. " balas davina. aiden seperti memikirkan sesuatu.

" hah! aku tahu! " kata aiden kuat . terkejut davina mendengar suara lelaki itu.

" perlahanlah sikit! aku tak pekak lagi lah! " selar davina.

" aku baru ingat! yang, kaum beta terkenal dengan sihir . tak macam alpha yang mempunyai kekuatan . beta punya ilmu sihir. " kata aiden.

" pastu? apa kena mengena nya?" kata davina.

" ada kemungkinan yang sebenarnya kita dah sampai tapi, tempat diorang ditutup oleh kubah yang menutup pandang? " kata aiden.

" boleh ke macam tuh? macam tak logik je." kata davina.

" cik davina lycus, lepastuh kedatangan kau ke dunia nih kira logik ke? " tanya aiden.

" tak, " balas davina tanpa dalih.

" itu dia. jadi jangan banyak soal. keluarkan buku mantera kau. " kata aiden.

" nih." kata davina lalu menghulurkan kepada aiden. kemudian disambut. aiden menyelak satu persatu . helai demi helaian.

" ini dia. mantera melihat yang tersembunyi." kata aiden lalu menunjukkan kepada davina.

" seperti bintang yang bergemerlapan tanpa mengetahui bentuknya,
seperti isi hati yang tersembunyi tanpa mengetahui apa yang memenuhinya,
buka dan perlihatkanlah kepadaku,
kesemua yang tersembunyi dari nya!  "
ucap davina kesemua mantera itu.

" jadi, kau ada nampak apa apa tak? huh? huh?" tanya aiden teruja.

"tak jadi apa apa pon. mantera tuh tak jadi kot." kata davina.

"ouh, ye eh? mungkin kekuatan sihir kau tak kuat kot , tuh tak jadi. " komen aiden.

" entah, " kata davina.

" jomlah jalan lagi." kata aiden.

" haih, yelah..." kata davina.

' nih, kalau tak ada aiden dah lama aku buat rumah kat sini. tinggal tetap. penat lah nak cari! dengan badan gemok macam nih. macam mana 2 bulan tak makan banyak pon gemok lagi? benci lah! nasib aiden nih jadi hamba aku. nampak lah aku ada daya tarikan gitu. gemok pon dapat hamba setia yang kacak. mana nak dapat? tuah davina je dapat! heh' bisik hati davina.

" pft! hahahah... ahhaha terima kasih puji aku kacak." kata aiden sambil ketawa.

" mana ada! masa bila pulak! " kata davina.

' okey aku ngaku dia kacak. tapi.. ' bisik hati davina.

" ahahaha! berhenti vina! sakit perut aku . lawak betullah kau nih. kata tak cakap , tapi yang aku dengar nih apa? " kata aiden yang masih lagi tergelak.

THE LAST LEADER OF WEREWOLF✔️Where stories live. Discover now