2

24.8K 1.2K 18
                                    

Setelah puas berbelanja bersama kedua adikku, aku pun pergi menuju ke kantor Jason.

Yup, lelaki itu memintaku untuk mendatangi kantornya yang lumayan jauh dari mall yang saat ini aku kunjungi.

Usai mengantar kedua adikku di depan gerbang rumah, langsung saja aku menancapkan gas mobil sedikit kencang agar cepat sampai di kantor Jason.

Tiga puluh lima menit berlalu, kini aku telah sampai di lobby parkiran kantor Jason. Tanpa menunggu waktu lama aku pun langsung saja menuju ruangan Jason yang berada di lantai lima belas.

Selama berjalan menuju ruangan Jason, banyak karyawan yang menyapaku. Aku pun membalas sapaan mereka dengan senyuman.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di lantai lima belas. Kini aku berada di lorong yang akan menuntunku menuju ke arah ruangan Jason.

Sembari berjalan aku memperhatikan ruangan-ruangan yang berada disebelah kanan dan kiri ku sembari tersenyum membalas sapaan para karyawan yang bekerja di lantai lima belas ini.

Sesampainya di depan ruangan Jason aku pun langsung saja membuka pintu dan melihat Jason yang sibuk dengan tumpukan-tumpukan kertas.

"Serius amat pak,"

Jason yang mendengar ucapan ku langsung mengalihkan pandangan nya ke arahku. "Loh, kok udah ada di sini?"

Aku mengangguk sembari tersenyum. lalu menghampiri Jason. "Udah makan by?" Tanyaku sambil mengusap dahi Jason yang berkerut.

"Belum, tapi aku udah suruh Jefri beli makanan."

"Yang, mau di peluk dong." Lanjutnya sembari menatapku dengan tatapan manjanya.

Kalau Jason sudah menatapku seperti itu, mana bisa aku menolak.

Aku tersenyum lebar lalu berdiri tegap menghadap Jason dan merentangkan kedua tanganku.

Jason pun langsung saja memelukku erat.

"Kenapa sih pelukan kamu itu nyaman banget setelah pelukan mami?"

"Kamu janji ya jangan pernah tinggalin aku." Lanjut ucapan Jason.

Aku yang mendengar hanya terkekeh pelan. "Aku mana tega ninggalin suami aku yang manja kayak anak bayi gini. Yang ada aku nanti nangis kalau ninggalin kamu,"

Jason tertawa, lalu mencium kepalaku secara bertubi-tubi.

"Permisi,"

Buru-buru aku melepaskan pelukan Jason, dan berlalu pergi untuk membukakan pintu.

"Ehh ada mbak Vanya toh, ini makanan pesanan pak Jason mbak." Ucap mas Jefri sembari memberikan beberapa kantung makanan.

"Makasih mas Jefri. Yuk mas kita makan bareng-bareng aja biar rame."

Mas Jefri tersenyum kikuk, "Sebelumnya terimakasih mbak Vanya, tapi saya udah makan sama istri saya barusan."

Aku hanya mengangguk.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya mbak Vanya."

Setelah kepergian mas Jefri aku menutup pintu kembali dan berjalan menuju ke arah Jason yang telah duduk di sofa yang berada di ruangannya.

"Ini by makan dulu, main among us nya nanti lagi." Ucapku sembari menyiapkan makanan yang baru saja di beli.

"Kamu nggak makan yang?" Tanya nya yang langsung saja menyambar piring yang telah diisi nasi beserta lauk pauk.

"Tadi udah di rumah bunda,"

Jason hanya mengangguk dan melanjutkan menghabiskan makanan nya.

❤❤❤

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang