TARGETED
14581020||TANGKAP
//kaCH//
'Kumohon berhati-hatilah'
..
Kookie💜
[Temui aku di luar toserba sebelah partemenhmu, and come alone.]
Apa maksudnya ini? Mengapa dia ingin bertemu denganku sekarang? Kenapa dia ingin aku datang sendiri? Tapi yang aku tahu pasti adalah... aku mempunyai firasat buruk tentang ini.
"Apa kau akan benar-benar berniat menemui si bastard itu?" Aku mendengar suara berkata di sampingku.
Aku tersentak, aku benar-benar lupa bahwa Taehyung ada di sampingku. Dia tampak sangat serius dan aku tidak tahu apakah aku boleh menjawabnya atau tidak. Jawabannya cukup jelas dan dia menghela nafas kekalahan.
"Oke itu pilihanmu, tapi harap berhati-hati, dan jangan lupa untuk membawa pistol, kau sudah tahu bahwa Jungkook tidak dapat diprediksi," ucapnya.
Aku mengangguk meng-iyakan ucapannya. Aku benci membayangkan jika tanganku benar-benar menodongkan senjata ke arah Jungkook, namun ketika bayang-bayang kepergian ayahku dan pesan yang dia kirimkan pada Taehyung teringat, membuatku berpikir bijak.
Aku berdiri dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mempersiapkan diri. Ketika kebutuhan premierku selesai, aku keluar dari kamar mandi dan mendapati teleponku yang berdengung, memeriksanya dan menemukan pesan lain dari Jungkook lagi.
Kookie💜
[Kita akan bertemu jam 10 malam.]
Hanya itu yang dia katakan. Meletakkan kembali benda pipih ini pada meja nakas, meninggalkannya ke dapur dan mataku langsung tertuju pada Taehyung yang sedang menyiapkan sarapan.
"Aku akan pergi bekerja denganmu," kataku dan dia berbalik menghadapku dengan ekspresi bingung di wajahnya.
"Bukankah kamu seharusnya bertemu dengan Jungkook hari ini? Aku bisa memberimu hari libur jika kau mau, jadi jangan khawatir tentang pekerjaan," katanya dan aku terkekeh.
"Dia baru saja mengirimiku pesan yang mengatakan bahwa kita akan bertemu jam 10 malam. Jadi, aku tidak punya alasan untuk tinggal di rumah sepanjang hari," kataku dan dia menggelengkan kepalanya tidak setuju.
"Aku sudah memberimu satu hari libur dan aku tidak akan mengambilnya kembali, kenapa kau tidak bertemu dengan temanmu? Dia adalah jurnalis yang datang hari itu, kan?" ujarnya.
Aku mengangguk dan bergegas ke arahnya untuk memberinya peluknya erat, aku sangat menghargai kenyataan bahwa dia ingin aku beristirahat sedikit. Ketika aku menarik diri, dasi lehernya berantakan dan aku tertawa melihatnya, dia mencoba menyesuaikannya tapi tanganku lebih cepat melakukannya.
Ketika semuanya selesai, aku menatapnya dengan senyuman hanya untuk menemukan dia menatapku dengan kesedihan yang terlihat jelas di matanya. Dia menangkup pipiku dengan salah satu tangannya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Can I have a kiss?" dia bertanya.
Sungguh, aku ingin sekali tertawa mendengar pertanyaan sok polosnya, tapi dia terlalu serius untuk membuatku tertawa dan aku hanya bisa memejamkan mata, merasakan bibir lembutnya menyentuh bibirku. Dia tidak kasar atau putus asa, dia lembut-sangat lembut. Dan aku merasa diriku mulai meleleh dalam pelukannya, sebelum ciuman itu menjadi lebih panas, dia menarik diri dan menatapku.
"Kumohon berhati-hatilah, sweat heart," pintanya dengan nada merendah bahkan hamper berbisik dan aku ragu-ragu mengangguk, aku tidak bisa menjanjikan apa-apa tapi aku mau mencoba.
Punggung tegapnya mulai menghilang dipandanganku, pintu sudah merapat kembali dan aku segera meraih ponselku yang berada di atas nakas kamar tidur. Menelpon seseorang yang sudah lama sekali ingin kujumpai. Tertera kata calling di layer ponsel yang dalam hitungan detik langsung berganti menjadi ringing. Dan hal pertama yang kudengar dari sebrang sana adalah suara teriakan darinya.
"YOU BITCH !! WHERE THE FUCK WERE YOU?!!" dia berteriak dari sisi lain dan aku merasa telingaku mengalami malfungsi karena gadis gila ini.
"Geez... calm down bae... kau tahu kalau aku ada pekerjaan jadi tentu saja aku sibuk," jelasku dan dia mengejek.
"Apa menurutmu aku bodoh? Aku mencoba mengunjungimu berkali-kali tapi kau tidak pernah pulang, bahkan aku meneleponmu beberapa kali dan kau tidak pernah menjawab!" jelasnya kesal dan aku mengernyit heran.
"Aku tidak pernah menerima panggilan telepon darimu! Aku membawa ponselku sepanjang waktu dan aku tidak pernah menerima panggilan atau pesan darimu!" Nadaku sedikit meninggi.
Tak setuju dengan pengakuannya dan satu-satunya yang kudengar adalah diam, mungkin dia terkejut mendengar bahwa aku tidak menerima panggilan telepon darinya. Apakah ada yang salah dengan ponselku?
"Pokoknya, aku meneleponmu karena aku ingin menghabiskan hari bersamamu. apa kau mau pergi ke-," ucapku terpotong.
"TAMAN HIBURAN!!" teriaknya segera.
Untungnya, aku sudah memastikan untuk menjauhkan ponsel dari telingaku pada saat yang tepat. aku terkekeh dan kemudian kami sepakat untuk bertemu di kafe yang biasa kami datangi pada jam 11 pagi.
***
Kami menghabiskan hari bersama bermain-main, mengolok-olok satu sama lain, dan aku harus menderita karena dia berteriak dan mengomel sepanjang waktu sejak dia menemukan panggilan tak terjawab di ponselku yang secara mengejutkan tidak pernah kulihat sebelumnya. Mungkin aku harus berhenti mematikan ponsel sepanjang waktu.
Pada jam 9.30 malam, aku sudah berada di rumah, berganti pakaian dan memastikan bahwa pistol itu tersembunyi dengan baik di balik pakaianku dan kemudian aku keluar rumah untuk pergi ke toserba tempat seharusnya bertemu dengan Jungkook.
***
Tempat itu terlalu gelap dan sunyi untuk seleraku, bahkan dengan jelasnya aku bias mendengar degupan jantungku sendiri. Gang-nya terlalu seram untuk sebuah toserba yang cukup ramai pengunjung dan aku mulai ketakutan saat melihat bayangan datang ke arahku.
Ketika orang itu dekat denganku, aku segera mengeluarkan pistol di balik pakaianku, mencoba menembaknya tetapi dia dengan cepat menghindarinya.
Oh shit!! Dia tidak sendiri, ada banyak pria bertopeng di tempat ini, mereka semua terlihat kuat dan professional dalam hal kekerasan. Tidak peduli berapa banyak saya mencoba membunuh mereka, mereka siap untuk setiap gerakanku dan mereka berhasil menghindari semua seranganku, ketika daya fisikku mulai lelah, seseorang memukulku dari belakang membuatku terjatuh, dan hanya satu yang kusadari, yaitu... kegelapan.
Gotcha!!
__________________________________________
Tbc...
Ehehe... Aku up lgi gaes!
Jgn lupa votement-nyt ya^^Have fun and stay safe
Purple heart from ugi
💜💜💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGETED || JUNGKOOK FF [Translate] [END]
AcciónKami berdiri berhadapan satu sama lain dengan mata yang memicing tajam. Salah satu tangan kami sudah menggenggam masing-masing senjata. Mencoba membuktikan bahwa keadaan saat ini benar-benar serius. Seriously, ini tidak akan pernah berakhir, kecuali...