Athena 2 - 35.

503 27 0
                                    

"Awh!"

Rena terjatuh saat ada karyawan wanita lain mendorongnya secara kasar dengan sengaja, "Jujur sama kita. Lo pacaran sama pak Athala?" tanya Kintan tajam,

Rena berusaha untuk bangkit, namun didorong kembali oleh salah satu karyawan lain bernama Astrid, "Jawab! jangan bangun!"

"Sshh.. Sakit," lirih Rena sambil memegangi tangannya yang sedikit lebam akibat terjatuh tiba-tiba.

"Pake pelet apaan lo? manjur juga tuh bisa bikin pak Athala mau sama cewek kayak lo." tanya Kintan dingin sambil melipat kedua tangannya di dada.

"JAWAB! BISU LO?!"

"I-iya, aku pacaran sama pak Athala." jawab Rena takut. Kintan menepuk tangan sambil mengelilingi tubuh Rena, lalu berlutut dan meraih dagu Rena secara kasar, "Keren! pake apaan lo biar bikin pak Athala tertarik sama lo?"

Rena menggeleng, "A-aku gak pakai apa-apa."

"Gak mungkin, bodoh!" sentak Kintan sambil mendorong Rena kembali. Astrid dan Yunia tertawa keras, untung saja toilet selalu sepi. Jarang sekali ada karyawan lewat yang masuk kesini.

"Heh, sadar dong. Lo itu jelek, miskin pula. Gimana bisa lo jadi sekretaris pribadi pak Athala? bahkan lo bukan lulusan Sarjana." sinis Yunia,

PLAK!

Kintan menampar pipi Rena hingga gadis itu menolehkan kepalanya saking kerasnya. Rena memejamkan mata menahan rasa sakit yang menjalar di pipinya,

"Sshh..." ringisnya pelan.

"Oh saya baru tau kalau disini ada pembully-an sesama karyawan. Saya kira cuma disekolahan aja."

Suara Athala membuat ketiga gadis yang sedang mem-bully Rena menoleh bersamaan dan ketakutan saat melihat Athala berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Rena menundukan kepalanya sambil menahan sakit.

"Ma-maaf, Pak." kata Yunia sambil menundukan kepalanya. Astrid dan Kintan ikutan meminta maaf.

"Jangan minta maaf sama saya, sama Rena langsung."

Yunia dan kedua temannya saling berpandangan bingung,

"Ayo cepat! minta maaf!" sentak Athala. Mereka bertiga menurut dan segera meminta maaf kepada Rena. Ketiga gadis itu pergi keluar dan sisalah Athala dan Rena disana. Athala mendekat dan merapikan rambut Rena, setelah itu ia meraih kunciran Rena yang terlempar beberapa centi akibat tarikan Astrid tadi.

"Mereka udah gak ada. Jangan dipikirin lagi."

Athala mengangkat tubuh Rena ala bridal style menuju ruangannya. Ia melihat banyak sekali luka di tangan dan pipi Rena yang terdapat bekas tamparan Kintan tadi tercetak jelas disana.

"Sshh, sakit banget, Pak." Rena meringis kesakitan saat Athala sedang mengobati luka di tangannya. Athala berdecak kesal, "Ck! diem dulu. Ini harus diobatin."

Rena meremat jas yang dikenakan Athala dengan kuat, "Sakit, Pak..."

"Nanti juga sembuh, sayang. Aku gak mau ngeliat ada luka sedikitpun di tubuh kamu." ujar Athala sambil menutup kembali kotak P3K yang ada di atas meja.

"Kok bapak bisa tau saya ada di toilet?"

Flashback on,

Athala sedang sibuk membaca dokumen yang Rena berikan beberapa menit lalu. Tiba-tiba seorang petugas cleaning service masuk ke dalam ruangannya membuat kening Athala mengernyit dalam, "Ada apa?"

Athena 2 [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang