Alangkah bagusnya jika kalian pencet vote bintang sebelum membaca dan sangat bagus di tambah sebuah komen~
──────────────
Tuhan itu, punya segala cara untuk mempertemukan tanpa memberi terang kapan perpisahan datang
❀:ཻུ۪۪─
Brengsek! Tidak ada yang namanya Pahlawan di dunia ini !
Rian memandang kosong kedua orang tua angkatnya yang sedang terbatuk. Di telapak tangan dan bibir mereka terdapat darah segar.
"Mo–monster!" wanita itu berseru.
"Monster? Aku? Apa kalian buta, heh? Kalian yang menjadikan aku pabrik uang. Aku masih memaklumi itu. Tapi, kalian juga membuatku menjadi lelaki kotor. Menyiksaku, mengambil kehormatanku, mengambil sebagian nyawaku, membuatku seperti ini. Katakan, apa aku salah jika membunuh kalian, hn?"
Debu yang berkilauan terus bertebrangan di sekitar mereka. Yah, memang itu bukan debu biasa. Itu adalah debu yang terbuat dari berlian yang berasal dari kekuatan Rian. Sekali menghirup, bisa membuat korban mati dalam beberapa jam karena luka di saluran pernapasan dan paru-paru.
"Perkiraanku, 30 menit lagi. Selamat menikmati sisa hidup kalian. Semoga kita tidak bertemu di neraka, tempat itu seharusnya cukup luas."
Tanpa mempedulikan teriakan kesakitan dari kedua orang tua palsunya, Rian melangkah pergi tanpa tujuan. Dengan pandangan kosongnya, lelaki berambut kecokelatan itu terus berjalan menembus hujan salju.
Tanpa Rian sadari, langkah kakinya membawa ia ketempat yang sedikit tidak asing. Tempat dimana dirinya bertemu dengan seseorang yang terlihat sedih dan memiliki banyak masalah, lalu orang itu ia lempari dengan bola salju dengan alasan membantu menghilangkan kesedihannya.
"Itu agar semua kesedihanmu terserap oleh bola salju yang mengenaimu. Lalu ketika bola salju itu mencair, begitu juga dengan kesedihanmu!"
Rian mendengus mengingat perkataannya ketika ia masih berumur 7 tahun.
"Dulu aku benar-benar bego."
Tapi mungkin tidak ada salahnya. Bisa saja teorinya benar. Orang yang ia temui 10 tahun yang lalu itu benar kehilangan kesedihannya bersama mencairnya bola salju yang menyentuhnya. Bisa saja dia menghilangkan rasa sedihnya ini dengan teori yang sama namun dengan metode yang berbeda.
Kesadaran Rian perlahan menghilang. Grafitasi langsung menarik tubuhnya ke bawah. Secara perlahan, tubuhnya mulai di tutupi butiran-butiran salju.
Ia tidak ingat apa yang terjadi setelah itu, yang jelas dirinya merasa hangat di dalam gendongan seseorang. Sayangnya, kelopak mata terasa sangat berat untuk dibuka. Dan ia juga tidak perduli. Apapun yang terjadi padanya saat ini, dirinya sudah tidak peduli. Kembali menjadi cash cow, atau pemuas nafsu, kah? Dia tinggal bunuh orang itu jika sudah sadar nanti.
──────────────
Apa menetap adalah pilihan yang benar?
PapahCendol
KAMU SEDANG MEMBACA
My winter ✔️
De TodoKetika salju menjadi hal termanis dalam hidup | B x B Version | Heeseung x OC [Rian @rainytxday] | Finish ✔ 𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹 First story about fantasi Dibuat sejak 26 September 2020 @MinRenjiZ ────────────────────...