20. Pool Party

1.2K 161 21
                                    

Pemulihan Primus terbilang cepat. Mungkin karena obat dan pelayanan yang diberikan pada pasien kelas memang VIP jauh lebih baik daripada kelas di bawahnya. Fakta yang membuat Aurel lega dan sedikit mengurangi beban rasa bersalahnya karena memutuskan Okan.

Keluar dari rumah sakit, Primus dijemput oleh Andika dan diantarkan ke rumah dengan mobil Pajero yang nyaman banget, terutama buat orang sakit. Mobil mahal memang beda, getaran dari jalanan yang tidak rata bahkan tidak terasa dari dalam mobil.

Primus dan Soraya tampaknya juga mulai bisa legowo menerima Andika sebagai kekasih putri semata wayang mereka. Nama Okan tidak lagi disebut-sebut. Andika pun tidak perlu lagi menunggu di ujung gang ketika menjemput Aurel untuk pergi kencan. Tidak terasa waktu satu bulan telah berlalu, sejak Aurel resmi putus dari Okan.

"Malam Minggu temani aku ke pesta, ya," pinta Andika di suatu siang sepulang kuliah, saat mobilnya berhenti di lampu merah. Di luar sana ada seorang pengamen bergitar yang menyanyikan lagu dari Armada Band.

"Pesta siapa, Kak?"

"Masih ingat Langit?"

"Pacarnya Kak Chyntia?" Aurel ingat teman Andika yang berprofesi sebagai pilot itu, beserta sang kekasih, Chyntia.

Andika mengangguk. Tangannya mengibas ke jendela, mengusir si pengamen. "Langit bikin pesta, sebelum dia terbang lagi. Katanya udah lama nggak gathering kecil-kecilan."

"Boleh, Kak." Aurel cepat menurunkan kaca jendela, dan memanggil sang pengamen agar mendekat ke jendelanya.  Diselipkannya cepat selembar uang dua ribu rupiah ke tangan pemuda dekil yang menyandang gitar itu.

***

Malam Minggu yang dimaksud pun tiba. Gaun sifon berwarna kuning keemasan sepanjang mata kaki dan stiletto dengan warna putih gading menjadi pilihan outfit Aurel malam itu.

"Rel, nanti di dalam ganti bajumu dengan ini." Andika mengangsurkan sebuah paper bag yang sedari tadi tergeletak di jok belakang mobil. Aurel menerima tas kertas berlogo butik terkenal itu sembari mengernyit.

"Kenapa, Kak? Bajuku salah? Kurang cantik?"

"Cantik. Kamu mah selalu cantik. Tapi bajumu kurang pas dengan tema pestanya Langit."

"Pestanya pakai tema?"

"Kayaknya aku yang lupa bilang ke kamu. Ini pesta pool party. Aku juga bakal ganti baju kok di dalam. Menyesuaikan tema." Andika menunjuk jas kasual yang dia pakai.

"Oh. Ya udah." 

Mereka turun dari mobil dan disambut oleh pelayan berseragam hitam putih, lalu diantarkan ke tempat Langit tengah menunggu. Langit memakai kaus ketat yang mencetak bentuk tubuhnya yang atletis, dipadukan dengan celana selutut dan sepatu sandal mahal. Di tangannya ada segelas minuman berwarna-warni yang belum pernah Aurel lihat sebelumnya.

"Langit, cewek gue butuh ganti baju nih," beritahu Andika. Pria itu hanya perlu melepas jasnya dan membuka beberapa kancing kemeja dan... tada... pakaian Andika sudah bertema pool party.

Terdorong niat tidak ingin salah kostum dan bikin malu Andika, Aurel pun mau saja ketika Chyntia mengajaknya ke sebuah kamar luas untuk berganti baju. Chyntia sendiri memakai romper bertali spageti yang sangat pendek, mengekspos bahu dan pahanya. Aurel mengeluarkan baju pilihan Andika dari paper bag dan tercengang. Pasalnya, kain yang ada di tangannya berupa pakaian renang seksi two pieces berwarna putih, semacam bikini dengan bawahan celana rok.

"Kenapa, Rel?" Chyntia pasti bingung melihat Aurel yang hanya tertegun sedari tadi.

"Harus banget pakai ini, Kak?"

Cowok Gue Tukang Ikan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang