Bab 5

852 92 21
                                    

"ada apa ini, kenapa Seokjin-nii san menangis?" tanya Hoseok panik mengetahui Seokjin yang pulang dalam keadaan menangis. 

"dia kambuh Hoseok, tolong amankan Eunwoo" ujar Taehyung berusaha menenangkan Seokjin. Hoseok yang mendengar perintah itu langsung berlari mencari Eunwoo yang entah ada di mana, terakhir Hoseok melihatnya ada di balkon apartemen mereka. 

Namun terlambat Seokjin melihat anak itu terlebih dahulu baru saja keluar dari ruangan bermainnya yang ada di sebelah kamar Hoseok. Seokjin langsung berlari menggendong Eunwoo dan memasuki kamar Hoseok serta tak lupa mengunci pintu dari dalam.  

Taehyung tak sempat mencegah itu dan kini  ia sedang mencoba menggedor pintu kamar Hoseok dengan panik 

"Seokjin! Seokjin keluar! SEKARANG" tegas Taehyung. 

"mana kunci cadangan?" tanyanya pada Hoseok

"kamarku tidak memiliki kunci cadangan" ujar Hoseok frustasi

..

Seokjin kini ada di dalam kamar bersama dengan Eunwoo yang kebingungan, bertanya-tanya kenapa ibunya menangis lagi? Seingatnya terakhir ibunya memangis histeris sepeti ini sudah dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Eunwoo aman sekarang, tidak ada yang bisa nyakitin bunda sama Eunwoo" ujar Seokjin sambil memeluk Eunwoo erat. 

"Bunda kok menangis lagi kenapa?" ujar Eunwoo dengan suaranya yang bergetar, terlihat takut dan juga kebingungan. 

Seokjin tidak menjawab dan hanya menangis, sialnya anak itu sangat mirip dengan sang ayah hingga membuat Seokjin tak bisa lepas dari bayang-bayangnya. Kejadian itu kini terputar ulang diingatannya dengan sangat jelas, seluruh tubuhnya kini terasa sakit dan perutnya mual. 

"bunda, jangan menangis Bunda" ujar Eunwoo lirih, kemudian ia memberanikan diri mengelus telapak tangan Ibunya dengan tangannya yang kecil. 

Suara anak itu perlahan menyadarkan Seokjin dari kabut hitam menyesakkan di dalam dirinya, malaikat kecil itu yang menariknya dari dalam kegelapan. Ia meraih pergelangan tangan anaknya dan kembali merasakan bagian timbul itu lagi, goresan kecil yang hampir tak terlihat namun sanggup membuat Seokjin merasa menjadi orang yang paling jahat di dunia.  

Karena Seokjin yang menyebabkan luka itu. 

Seokjin berulang kali kehilangan arah, pikirannya kosong dan ia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Malam terkelam itu berlangsung dimana ia tega menyayat pergelangan tangan anaknya sendiri sebelum ia melakukan hal yang sama terhadap dirinya. 

untuk itu Seokjin tak bisa memaafkan dirinya sendiri. 

Namun malaikat kecil itu masih mau tersenyum padanya setelah ia tersadar dari tidurnya, anak itu masih sudi memeluknya erat walau telah Seokjin sakiti sedemikian rupa. 

Seokjin berjanji untuk sembuh demi Eunwoo Malaikat yang Tuhan titipkan untuk menjaganya, saat dunia menjauh hanya anak itu yang menemaninya. Demi apapun Seokjin akan menjaga anaknya ini dari pesakitan, karena kalau itu terjadi ia tak bisa memaafkan dirinya  sendiri. 

.. 

Hoseok masih melihat dari lubang ventilasi yang ada di atas pintu kamarnya. Ia bersyukur Seokjin tak melakukan hal-hal gila dan menyakiti Eunwoo lagi. Ia masih bisa mengingat beberapa kali Seokjin pernah mencoba menenggelamkan anak itu dengan dalih ingin memandikannya. 

Hoseok juga masih mengingat malam berdarah itu dimana ia pulang dari supermarket dan menemukan Eunwoo yang sudah bersimbah darah. Ia langsung menarik anak itu dari pangkuan Seokjin dan langsung berlari keluar, jantungnya seakan berhenti berdetak tiap Eunwoo terdiam bahkan untuk menarik nafas. Hoseok sempat berharap agar Eunwoo menangis selamanya, untuk memastikan anak itu tetap hidup walau sekeras apapun dunia untuknya, ia harus hidup. 

Kak, I Love You (Discontinue) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang