Ingatan Yang Terpendam

2.9K 287 35
                                    

Sasuke menatap gerbang kediaman Hyuuga, ia tidak menyangka selama bertahun-tahun pria itu bersembunyi di dunia manusia semenjak pertarungan mereka yang terakhir kalinya. Ia membuka gerbang dan berjalan dengan pelan seraya mengingat ingatan masa lalu yang menghantuinya.

------------------------

"Apa maksudmu Ameterasu terkena racun yang di berikan oleh kaisar bumi?!"

Susano'o menatap Tsukuyomi dengan marah, menuntut penjelasan. Selama beberapa hari ia harus terjebak di bumi, hukuman yang di berikan Izanagi, ayah mereka tidaklah main-main, ia tidak bisa menginjakkan kakinya lagi di Takamagahara. Akibat pertengkaran hebat Ameterasu dan dirinya membuat Izanagi mengusir Susano'o dan melarangnya menginjakkan kakinya kembali di dunia langit. Tetap saja Susano'o melanggar perjanjian saat ia kembali menemui Ameterasu, memberikan pedang Kusanagi berharap pedang itu akan terus melindungi Ameterasu selama ia tidak ada.

Susano'o tidak bodoh, ia sudah menyadari dari awal beberapa dewa mencoba mengambil tahta Ameterasu, membangun sebuah pemberontakan yang sampai saat ini Susano'o tekan dengan kekuatannya, menunjukan bahwa tidak ada yang bisa menggeser posisi Ameterasu selama ia masih hidup.

"Ameterasu sudah lama mengetahui ia telah di berikan racun oleh kaisar bumi..."

Raut wajah Susano'o mengeras, ia masih mencoba tenang, walaupun hasilnya sia-sia.

"Tapi Ameterasu terlalu mencintai kaisar bumi... ia terus melindunginya... tak perduli dengan nyawanya sendiri..."

Susano'o tidak tahu mengapa, semakin ia mendengar, semakin ia merasa hatinya bagaikan tertusuk ribuan pedang tak kasat mata. Ia tidak lagi ingin mendengar kalimat apapun dan bergegas pergi meninggalkan Tsukuyomi, tak lagi melihat kebelakang.

----------------------------


Berapa kalipun Kushinada milihat Dewa Susano'o, pria itu selalu bisa membuat hatinya menghangat. Selama beberapa hari ini Susano'o selalu menemaninya kemanapun dan mengabulkan apapun keinginannya, membuat mimpi Kushinada seperti kenyataan. Dulu ia hanya mengagumi Susano'o dari kejauhan, melihat bagaimana Susano'o dan Ameterasu bersama, saling tersenyum penuh kasih kepada satu sama lain, dan cemburu akan keindahan wajah yang di miliki Ameterasu.

Disaat Kushinada dan Ameteresu sendirian berjalan melihat-lihat desa, kalimat itu terucap begitu saja dari mulutnya, meminta berkah kecantikan yang sama dengan Ameterasu, begitu terkejut saat Ameterasu menyetujui permintaan-nya dengan cuma-cuma. Saat itu ia hanya berpikir, akankah Susano'o melihatnya saat ia memiliki wajah yang baru?.

Setiap malam Kushinada memohon kepada langit, agar di berikan garis takdir walau hanya sebagai pelayan untuk Dewa Susano'o, dan untuk kesekian kalinya ia di kejutkan dengan kedatangan Dewa yang mengatakan bahwa ia akan mengabulkan permintaan Kushinada, Dewa yang memiliki mata seperti rembulan dengan rusa putih yang ada di sampingnya. Hari itu juga Kushinada menyerahkan kesetiannya.

"Yang mulia, apakah Takamagahara benar-benar tempat yang indah?..."

"Hn..."

Susano'o menatap Kushinada, benar-benar wajah yang sangat mirip, terkadang membuat Susano'o melihat Ameterasu-lah yang ada di sampingnya, bukan gadis lain. Sepertinya ia benar-benar harus segera menemui Ameterasu, perkataan Tsukuyomi tempo hari membuatnya tidak nyaman, ia terburu-buru kembali ke bumi untuk mencari obat penawarnya dan mati-matian menahan diri agar tidak segera membunuh keluarga kekaisaran yang di bangun oleh Ameterasu di bumi. Jika dugaannya benar, racun yang bisa membunuh seorang dewa hanyalah racun dari laut barat, yang menghisap kekuatan inangnya, racun itu hanya bisa di pisahkan dari pemiliknya jika memiliki kekuatan yang setara dengan pemilik sebelumnya atau...

My Kami-samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang