Kihyun mengerjapkan matanya. Ia terkejut karena melihat sekelilingnya berubah menjadi hitam. Kihyun pun merasakan tubuhnya sulit digerakan karena ikatan pada bagian tangan dan kakinya.
"Eungh..."
"Hyung. Dia sadar."
Tubuh Kihyun menegang saat telinganya mendengar suara berat yang cukup dekat dengannya.
"Buka penutup kepalanya"
Perlahan Kihyun membuka kedua matanya saat kain hitam yang menutupi wajahnya terbuka. "D-dimana..."
Hanya dua orang dengan wajah yang tertutup dengan topeng yang bisa Kihyun lihat. Ia merasakan kepalanya berdenyut hebat. "Akhh. Kepalaku."
"Kalian akan membawaku kemana? Tolong. Lepaskan aku." Ujar Kihyun pada dua laki-laki asing itu. "Kasihani bayiku. Aku sedang mengandung."
Plakk
Air mata mengalir melalui sudut mata Kihyun ketika satu tamparan jatuh di atas pipi kanannya. Hingga meninggalkan bekas merah dan memar di sana.
"Diamlah!"
Kihyun terus menunduk diam dan membiarkan mobil itu melaju membawanya. Sampai akhirnya, mereka tiba di tempat yang sangat asing. Kihyun bahkan tidak pernah tahu tentang keberadaan tempat itu. Sebuah gudang kosong terbengkalai dengan tumpukan kayu besar di halaman depannya.
Salah satu laki-laki itu melepas ikatan pada kaki Kihyun. "Turun."
Kihyun berjalan perlahan menuruti orang asing yang terus berjalan sembari mendorongnya. Kihyun berusaha tetap tenang, ia menghela nafas perlahan. "Baby. Bertahanlah." Batinnya.
Sebuah ruangan luas namun penuh kegelapan dengan ventilasi yang minim itu menambah rasa sesak dan rasa takut ketika Kihyun menginjakkan kaki di dalam gudang itu.
Kihyun jatuh tersungkur saat laki-laki yang sejak tadi berada di belakangnya mendorong tubuhnya dengan kasar.
"Akhㅡ" Sekuat tenaga Kihyun menahan rasa nyeri di perutnya.
Kihyun mengangkat wajahnya. Di sudut lain pada ruangan itu, ia melihat sebuah ruangan dengan lampu temaram yang meneranginya. Keadaan yang gelap membuat Kihyun kesulitan untuk melihat siapa yang tengah berdiri di ambang pintu ruangan itu.
"Lama sekali."
Suara berat menginterupsi ketiganya. Kihyun sudah tidak mampu lagi. Kini sekujur tubuhnya terasa sangat lemas dan gemetar.
"Ikat dia."
"T-tidak... tolong... akhㅡ sakithh."
Kihyun memejamkan matanya saat laki-laki itu mencengkeram kuat dagunya. "Diam. Atau, kau dan bayi di dalam perutmu itu, mati di tanganku."
"Hikh... tolong... l-lepaskan aku..." Ujar Kihyun yang terisak. "L-lepas... Hmphhㅡ"
Ucapan Kihyun tertahan saat laki-laki itu melumat bibirnya dengan kasar.
Air mata sudah tak mampu lagi Kihyun tahan. Dalam hatinya Kihyun terus berdoa, dan memanggil nama Hyunwoo dengan harapan Hyunwoo akan datang untuk menolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness For You [Son Family]🌸
Teen FictionPerpisahan bukanlah penghalang untuk menggapai kebahagiaan. Jika Tuhan telah berkehendak dan didukung dengan usaha, maka kebahagiaan itu akan mudah digapai. ▪BxB ▪MPreg ▪Be wise p.s: ⚠️ kamu tidak boleh baca kalau belum 17 tahun 7 April 2020 - 12 No...