1. 👈👉

496 52 342
                                    

Kesendirian adalah cita rasa pahit yang harus ku makan setiap hari.

🍁~SUBSTITUSI~🍁

***

_Jesi POV

Aku membuka pintu rumah kosong yang sudah lama tidak terpakai itu. Aku mendekat ke setiap sudutnya, dan melihat setiap ruangan yang ada. Cukup lelah oleh perjalanan jauh, aku pun memilih duduk di kursi tua yang masih kokoh.

"Menyedihkan! Sekarang aku sendirian bahkan tidak memiliki sandaran."

Kesendirian dan kesedihan sudah menjadi rutinitas untuk ku, tatapan amarah itu yang selalu aku sambut kala mengunjungi rumah keluargaku.

Tak ada lagi kesempatan, tak ada kebahagiaan apalagi keadaan mata ini yang sudah tak bisa menatap keramaian kota. Aku sendirian sekarang!

Aku menggenggam ponsel lama milik ku, sepertinya ada beberapa pesan dari keluargaku karena selama ini hanya ada nomor mereka yang tersimpan di ponsel usang ini.

Aku membaca satu per satu pesan itu.

"KAMU PANTAS DIKUCILKAN. DASAR ANAK JELMAAN IBLIS!"

"SEHARUSNYA KAMI TIDAK PERNAH MEMILIKIMU. SEHARUSNYA DARI KECIL ANDA PANTAS UNTUK MATI!"

"TUHAN TIDAK AKAN MEMAAFKAN DOSAMU. PERGILAH KE NERAKA AGAR HIDUPMU TERASA SEMPURNA!"

"PERGI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI!"

Cukup sudah. Aku melempar ponsel itu ke sofa lalu menyembunyikan wajahku dengan menggunakan kedua tangan.

Aku menangis, bukan karena caci maki itu melainkan tingkah merekalah yang membuat air mata ini terus menetes.

Bukan hanya mengucilkan ku, mereka juga memutuskan hubungan kekeluargaan sekaligus putus kontak. Mereka memblokir seluruh akses yang dapat ku gunakan untuk komunikasi.

Sungguh kejam! Orang tua macam apa itu? Tapi, aku yang salah disini, mungkin.

Aku memasuki kamar, menatap diriku yang menyedihkan ini dibalik cermin.

"Apa aku gak boleh dibela?"

"Apa aku yang telah membunuhnya?"

"Apa mereka tidak mengkhawatirkan keadaanku?"

"Bagaimana jika aku mati, apa mereka masih peduli?"

Plak.

Aku memukul cermin itu sehingga menghasilkan beling-beling yang kini telah melukai telunjuk kiri ku. Sebagai seseorang yang memiliki kepribadian ganda, aku memang bisa dikatakan keras dan kadangkala lembut.

Dengan 2 kepribadian ganda, aku dibesarkan lalu dituduh membunuh. Jesi adalah kepribadian utuh dari diriku, sedangkan Jenifer merupakan kepribadian psikopat terkeji. Mungkin, aku membunuh seseorang ketika Jenifer datang untuk menguasai tubuh ku.

Ya! Selama kepribadian ganda yang aku miliki belum hilang, maka selama itu pula keluargaku akan terus mengurungku di tempat ini.

Aku tidak akan pernah bisa keluar dari kastil ini! Aku akan terus berada disini. Mungkin selamanya? Setengah abad? Atau mungkin sampai aku meninggal?

Bahkan saat melakukan pemeriksaan dengan dokter, aku telah divonis bahwa kepribadian itu tidak akan bisa dihilangkan.

Dulu, papa dan mama mengatakan bahwa itu adalah anugerah. Tapi apa saat ini? Semenjak pembunuhan itu terjadi, papa dan mama menganggap kepribadian ganda ku sebagai malapetaka.

Aku mengambil ponsel ku lagi, aku mengganti kartu yang ada di ponsel dan aku kembali menghubungi mereka.

Saat ini, aku hanya berani menghubungi mama karena aku pikir hatinya lebih lembut dari yang lain.

SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang