R&R 02

28 8 4
                                    

Malam ini reva makan malam bersama keluarganya, hanya ada suara sendok dan piring yang beradu.

" Gimana di sekolah baru kamu?." Tanya bisma papa dari reva.

Yap Reva hanya tinggal bersama dengan papanya saja, karena mamanya sudah meninggal sejak reva kelas 2 SMP.

" Seru kok pa, reva udah punya sahabat baru malah." Jawab reva sambil melahap nasinya.

" Bagus dong kalo gitu, pacar baru udah punya?." Goda bisma sambil tertawa.

" Apasi pa engga ah, Reva cuma ketemu sama cowok ganteng tapi dingin trus nyebelin pula." Cerita reva.

" Wah awas kamu suka loh, cowok yang kamu ceritain itu sikapnya sama kaya papa dulu loh." Sahut bisma sambil tertawa.

" Trus mama kenapa bisa suka sama papa waktu itu?." Tanya reva sambil tertawa juga.

" Awalnya si papa ga suka sama mamah kamu, tapi lama kelamaan kita tu sering ribut eh malah jadian deh." Jawab bisma.

" Tapi pa reva ga suka sama dia, nyebelin banget tau." Sahut reva yang mulai cerita lagi.

" Harus sabar menghadapi cowok yang kaya gitu mah rev." Kata bisma yang membuka leptopnya karena pekerjaan yang tadi belum selesai.

" Hehe iya pa, yauda pa reva ke kamar ya." Pamit reva sambil tersenyum lalu pergi.

Reva pun langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil memikirkan hal yang tidak penting.

" Kenapa gue mikirin cowok kulkas itu si, jangan sampe gue suka sama revan." Ucap reva sendiri.

Tak lama kemudian reva memejamkan matanya, mungkin ia sudah mengantuk dan besok ia harus bangun lebih awal supaya tidak terlambat lagi.

***
Pagi yang sangat cerah, membuat sang gadis terbangun dari tidurnya karena ada cayaha yang masuk lewat celah jendela kamarnya.

Reva pun melihat ke arah jam dinding ternyata masih menunjukkan pukul 05:30, ia langsung beranjak ke kamar mandi.

Setelah selesai memakai baju seragamnya reva langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama papanya.

" Pagi pa." Sapa reva yang duduk di sebelah papanya sambil tersenyum manis.

" Pagi juga sayang." Sahut bisma yang mengelus rambut reva lembut.

" Papa duluan ya, udah telat soalnya." Pamit bisma yang langsung pergi meninggalkan reva sendirian di ruang makan.

" Bi sariiii reva berangkat ya, jagain rumah." Teriak reva yang mau berangkat ke sekolah.

" Baik non siapp." Sahut bi sari.

" Akhirnya gue ga telat, masih jam 06:15." Ucap reva sendiri sambil sesekali melirik jam tangannya.

Sesampainya di kelas reva langsung duduk di sebelah kiri kirana, Kirana hanya fokus kepada ponselnya tidak menghiraukan reva yang sudah datang.

" Heh! ran lo gatau gue udah dateng." Sapa reva sambil menoel lengan kirana.

" Eh eh sorry rev, abisnya gue lagi seru baca wattpad ni." Sahut kirana yang menyimpan ponselnya di tas.

" Sekarang ga ada tugas kan?." Tanya reva memastikan.

" Ga ada kok rev, tenang aja." Jawab kirana sambil tersenyum.

" Si sheila sama viola kok belum pada dateng ya." Ucap reva.

" Biasa mereka mah lama datengnya, kalo si viola paling ribut dulu sama si revan." Kata kirana sambil menahan tawanya.

" Ngakak kayanya." Sahut reva sambil tertawa.

" Emm kirana, revan udah punya pacar atau belum si?." Tanya reva kepada kirana.

" Hah?! lo suka yaaaa sama revan." Goda kirana sambil menyipitkan matanya.

" Ish paan si gue cuma iseng nanya aja ran gimana si." Sahut reva yang sedikit tertawa.

" Tanya aja sama sepupunya, viola." Kata kirana sambil tertawa ngakak.

" Iya deh iya."

" Lo sendiri punya pacar?." Tanya kirana yang penasaran.

" Gue pacaran sama si jomblo." Jawab reva sambil terkekeh kecil.

" Goblok kirain gue punya anjir, ternyata jomblo sama kaya gue." Kata kirana.

" Mon maaf bercanda ran." Sahut reva.

" Tuh si viola dateng tinggal tanya langsung saja." Ucap kirana dengan nada yang dramatis.

" Vio, gue mau nanya dong." Kata reva yang ragu ragu.

" Nanya apaan rev? gue lagi bt ni." Sahut viola dengan raut wajah yang kesal.

" Si kulkas revan udah punya pacar belum si, gue kepo." Tanya reva.

" Si es batu itu mana ada punya pacar, yang ada di jauhin sama kaum hawa." Jawab viola.

" Tapi kok waktu di kantin semua cewek liatin revan kaya banyak yang suka gitu." Sahut reva.

" Nah itu dia yang suka sama revan cuma satu orang, dia itu angel cewek kaya cabe cabean dandanannya aja kek gitu." Cerita viola panjang lebar.

" Trus revan suka ga sama cewek itu." Sahut reva sambil mengeluarkan buku fisika nya.

" Ya engga lah rev, mana ada sepupu gue suka sama cewek kaya gituan iw."

" Pagi gaisss." Teriak sheila yang baru saja datang.

" Tumben lo dateng siang." Sahut viola yang sedang memeriksa buku fisika nya.

" Emang ada tugas ya? kok ngeluarin buku fisika sih." Kata sheila yang sudah panik.

" Ga ada shei ini cuma siap siap aja kan kita mau belajar fisika di lab." Sahut kirana.

" Apa! di lab? gue suka suasana lab tau." Ucap reva antusias.

" Emm gue tebak ni pasti lo di Jakarta pinter fisika kan." Tebak sheila.

" Bener lo shei, tapi di Jakarta gue ga punya sahabat satu pun." Sahut reva.

" Lahh masa si, lo ini cantik pinter siapa si yang ga mau temenan sama lo." Kata sheila sambil tersenyum.

" Ada di, cuma mereka itu fake friend gue cuma di manfaatin doang." Sahut reva yang di dengarkan oleh para sahabatnya.

Tak lama kemudian guru fisika datang " Saya tunggu kalian di lab ya." Ucap pak Harto guru fisika.

" Baik pak." Kata murid IPA 1 serempak.

Semua murid IPA 1 pergi ke lab, dan ruang kelas mereka pun di kunci supaya tidak ada yang masuk ataupun maling.

" Oke anak anak, materi hari ini adalah hukum newton dan gerak gravitasi." Ucap pak Harto.

" Siapa yang tau arti dari gerak gravitasi?." Tanya pak harto.

" Saya pak, gerak gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta." Jawab reva dengan lancar.

" Bagus, nama kamu siapa? anak baru ya." Sahut pak Harto.

" Iya pak saya anak baru di sekolah ini, nama saya Revaline pak." Kata reva sambil tersenyum.

" Saya kasih kamu nilai ya di absen." Ucap pak Harto.

" Iya pak, makasi."

" Rev ajarin gue dong, lo pinter banget si." Ujar kirana sambil tersenyum.

" Ran lo suka ga sama pelajaran ini?." Sahut reva sambil tersenyum juga.

" Gue benci pelajaran fisika rev, pusing tau kaya matematika." Kata kirana.

" Kalo lo mau pinter atau bisa, lo harus mencintai pelajaran yang pengen lo bisa itu belajar juga sama kaya jatuh cinta kok." Jelas reva sambil tertawa.

" pinter tapi bisa bucin juga ya lo." Sahut kirana sambil tertawa juga.

" Iyalah reva gitu lohhhh." Kata reva dengan PD nya.

Gaiss ini cerita ke 2 author, gimana seru ga?

Jan lupa vote and komment😙

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang