Chapter 2

1.7K 124 43
                                    

Hari Minggu, pukul 05:00.
Gempa sudah bangun dan sedang menyiapkan sarapan.

"Hmm. . . Masak ape ye? Ha, masak pancake lah."- Gempa.

Die pun memasak pancake tanpa menyadari ade sosok di belakang nya.

"Masak ape tu?"- ???
" OPOCHOT PECAH LAGI!!!" *melatah*- Gempa.
"Pffft. . . "- ???
" Ish, abang Ufan ni terkejut aku."- Gempa.
"Hehehe maaf ye."- Taufan.
"Iye lah tu, bang Ufan tolong bangunkan yang lain."- Gempa.
"Ok"- Taufan.

45 minit kemudian.

"AMPUN ABANG HALI!!!"- Taufan.
"X KAN!!!"- Hali.

Perang dunia ke tiga pun terjadi lagi, para tetangga terkejut dengan suara yang membuat telinga meledak :v

Bzzzzz. . .

"Apehal ni bang Lili?"- Gempa.
"Di letup kan lagi belon kat telinga aku!."- Hali.
"Haih, dah la tu, yang lain dah bangun?"- Gempa.
"Dah pun =-= "- Solar
"Korang dah bangun pun, jom makan" *senyum lebar*- Gempa.
*Mimisan + blush*- All- Gempa.
"Eh, kenapa korang ni?" *cemas*- Gempa.
"Tissue!!"- All- Gempa.

Gempa pun memberikan tissue kepada diorang dan makan dengan selera.

S
K
I
P

Selesai makan, diorang pun buat kerja masing². Hali baca buku, Taufan dan Blaze main game, Thorn siram pokok, Ice tido, dan Gempa pergi ke pasar.

1 jam kemudian.

Gempa baru keluar dari pasar yang ramai. Dalam perjalanan die merasa ada yang mengikuti nye, tapi die tak mempedulikan sosok tu.

 Dalam perjalanan die merasa ada yang mengikuti nye, tapi die tak mempedulikan sosok tu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ni model nye ye, die bawak sabit, bukan pisau. Supaya extreme).

Ketika jalanan sepi, sosok itu tiba² memanggil Gempa.

"Boboiboy Gempa."- ???

Gempa pun tersentak dan memalingkan wajahnya ke belakang, namun yang die lihat adalah pukulan yang datang ke perut nye, tak sempat mengelak, Gempa pun terkena pukulan dan terkena tembok sampai retak.

(Tembok: 'Ape salah aku T^T')

Gempa mengerang kesakitan, dan sosok itu tertawa sinis.

"A- ape yang kau nak hah?"- Gempa.

Sosok itu mendekatkan sabit nye ke leher Gempa.

"Aku nak kau jadi boneka aku"- ???
"Ape yang nak kau buat?"- Gempa.
"Aku nak hancurkan keluarga kau, karena korang dah hancurkan hidup aku"- ???

Gempa pun terdiam, dan sosok itu menggores sedikit leher nye.

"Akh . . ."- Gempa.

Sosok itu pun memukul Gempa terus - menerus sampai puas dan pergi meninggalkan Gempa yang terkapar.

Pukul 15:30
Hari dah sore dan awan membendung gelap, namun Gempa belum balik, Hali pun khawatir akan Gempa.

"Mana kau ni Gempa?"- Hali.
"Bang Hali jom masuk nak hujan nih."- ???
"Tapi, Gempa belum pulang Taufan"- Hali.
"Sabarlah, mesti Gempa balik, mungkin ada kendala."- Taufan

Hali pun menghela nafas kasar dan masuk ke rumah. Hujan dah turun, sudah 30 minit di tunggu dan akhirnya pun balik.

Tok³

Hali pun langsung membuka pintu dan melihat Gempa yang babak belur, leher tergores, dan basah akibat terkena hujan.

"B- bang Lili" *pengsan*- Gempa.
"Gempa, Gempa! Kenapa kau ni?! Blaze ambil selimut!."- Hali.

Blaze yang tidak tau apa² pun langsung membawa selimut dan terkejut melihat Gempa yang pengsan.

"Kenapa ni bang?"- Blaze.
"Aku pun tak tau Blaze"- Hali.

Di kamar Blaze & Ice
Ice yang sedang tido mengigau tidak jelas, entah ape yang ada di mimpi nye tu.

"Ja- jangan . . . "- Ice.

(Author M: "Nak tau ape dalam mimpi Ice tu?"
Author R: "Vote and comment, bye.")

Diculik (BBB Gempa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang