Sunrise [HIATUS]

Part 11

Yerin mematikan handphone nya setelah melihat pesan terakhirnya hanya dibaca oleh Sinb tanpa ada balasan lagi. Daripada terus memikirkan Sinb dan semakin merasa kesal karena jadwal meeting Sinb yang terkesan mendadak, Yerin mulai membereskan berkas-berkas di atas mejanya. Matanya seketika mengarah melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 sore tanda dirinya bisa pulang. Mengecek kembali pekerjaannya untuk esok hari lalu mematikan komputer, Yerin berjalan mengambil tas kecilnya dan bersiap untuk pulang. Keluar dari ruangan dan menguncinya, Yerin sempat berpamitan kepada beberapa pegawai yang masih bekerja disana, memberikan senyuman sebelum akhirnya berjalan keluar dari cafe.

Berjalan santai menuruni anak tangga mengenakan high heels hitam miliknya. Menuruni satu anak tangga demi anak tangga, langkahnya sejenak terhenti merasakan adanya getaran dari dalam tasnya. Yerin segera membuka tas mencari dimana keberadaan handphonenya. Berharap itu adalah sebuah panggilan masuk dari Sinb namun harapannya itu langsung pupus mengetahui ternyata bukan panggilan dari calon suaminya. Tentu saja, mana mungkin Sinb sudah menyelesaikan meetingnya diluar secepat ini.

"Yeobose-?" Yerin mengangkat panggilan masuk itu

"Jung Yerin! Kamu ada dimana?" tanya si penelpon terdengar bersemangat

"Aku baru mau pulang dari cafe. Wae?"

"Kalau gitu jangan pulang dulu, aku menyusul ke tempatmu. Tunggu disana sebentar."

"Eh? Ada apa? Kenapa kesini?" Yerin dibuat bingung kenapa sahabatnya satu ini bernama Joy ingin menemuinya

"Ada seseorang spesial nih yang katanya kangen banget mau ketemu kamu."

"Nu-Nugu??? Yak Joy jangan bercanda.. Nugu??"

"Nanti juga kamu tahu siapa. Yang penting kamu ga ada janji kan sore ini?"

"Ga ada sih... Tapi siapa? Jangan buat aku penasaran dan menebak-nebak sendiri."

"Sini, sini, sini biar aku yang bicara dengannya dan kamu fokus menyetir Joy." suara seorang perempuan yang tak asing di telinga Yerin namun terdengar samar mampu membuatnya semakin penasaran