[64] END

102K 7.2K 5.8K
                                    

Happy Reading...!

"Tuan? Mau anda apakan kucing itu?" Tiba-tiba Alex datang dari arah belakang Reynald sebelum Reynald memulai aksinya membunuh kucing jalanan itu secara sadis.

"Membunuhnya?" Ucap Reynald polos.

"Tuan, anda tahu 'kan kalau Kinara tidak menyukai perbuatan jahat seperti itu." Nasihat Alex dengan senyum kecil, seperti sedang menasehati anak kecil yang mana benar atau salah.

Reynald langsung tersadar kemudian melepaskan kucing masih hidup itu, kucing tersebut bergerak lemah karena sempat Reynald siksa cekikan. "Benar, bagaimana jika nanti Kinara tidak mau memaafkanku."

Alex tersenyum samar, cinta memang membuat seseorang bodoh. Padahal Reynald sudah mendapat gelar di usia Remaja. Tetapi jika urusan hati, Reynald malah sepeti orang dungu yang tampak bodoh.

"Tangan anda harus segera di obati, kalau tidak akan terjadi infeksi." Ucap Alex khawatir.

Reynald menatap tangan kirinya datar kemudian menghela nafas dan mengangguk. "Ayo kembali ke hotel."

"Baik tuan."

***

"Kinara!" Reynald tersenyum bodoh sambil membawa paperbag besar di tangannya, lelaki itu berlari kecil menghampiri Kinara yang sedang duduk melamun di Taman rumah sakit. Sedikit bersemangat, karena melihat Kinara saja sudah menambah moodnya.

Lamunan Kinara buyar ketika mendengar suara husky yang meneriaki namanya.

Kinara berdecak menatap lelaki dengan senyum bodoh itu. Kinara menatap Reynald malas, lalu bangkit dari duduknya untuk menghindari Reynald.

"Kenapa kamu pergi?" Reynald lebih dulu mencekal tangan Kinara untuk tetap berada di taman.

Kinara menoleh dengan pandangan datar, lebih tepatnya tak peduli.

Reynald tersenyum lebar berseri-seri mengangkat paperbag besar yang entah isinya apa. "Aku membawakanmu kue-kue manis yang enak. Aku juga memberikanmu bermacam-macam coklat mahal yang terkenal, pasti kamu suka."

Kinara terdiam dan tak menjawab apapun.

"Ini untukmu, semoga hari kamu menyenangkan. Semoga ini bisa memperbaiki mood kamu hari ini." Reynald menyerahkan paperbag besar itu di tangan Kinara. Hatinya senang saat melihat Kinara tidak menolak pemberiannya.

"Aku senang kamu menerimanya." Ucap Reynald antusias dan bahagia.

"Kau senang?" Tanya Kinara membuat Reynald segara mengangguk cepat merasa bahagia yang tak dapat ditutupi.

Kinara tertawa sinis menatap paperbag tersebut. "Menjijikan." Ucapnya.

Kemudian Gadis itu sengaja menjatuhkan paperbag pemberian Reynald ke atas tanah dan sedikit menendangnya. "Aku tidak suka makanan manis." Tukasnya dingin lalu meninggalkan Reynald sendirian di taman.

Hati Reynald mencelos padahal semua makanan manis itu ia beli dengan usaha dan waktunya sendiri kemarin. Sengaja dirinya sendiri datang ke toko terkenal dan mahal hanya untuk memilih makanan manis yang Kinara sukai. Ternyata hasilnya sia-sia.

Rasa perih akan kekecewaan menjalar cepat keseluruh tubuhnya. Baru kali ini Reynald merasakan kehilangan, padahal seseorang itu berada dekat dengannya.

Reynald berjongkok, mengambil paperbag yang isinya sudah berantakan hingga keluar dari tempatnya itu kemudian tersenyum tipis. "Kamu belum beruntung." Kekeh Reynald pada makanan-makanan manis itu.

Reynald menata kembali isi paperbag tersebut. Karena bingung mau di apakan, akhirnya Reynald melihat seorang lelaki tua yang sedang memotong dahan tumbuhan yang sudah memanjang.

Cowo Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang