Halo sahabat Wattpad, di part ini aku menyisipkan kehidupanku. Ini bukan bagian dari cerita Asa dan Yugo, tapi ini curahan dari dukaku selama Agustus-September 2020. Aku sengaja cerita disini karena rasanya untuk cerita ke temenku bahkan sahabatku pun tidak memberikan solusi ataupun bisa menjadi penyemangatku.
Mungkin dari kalian yang baca, kalian mungkin temanku sekolah, temanku main, tetanggaku, atau siapapun yang kenal aku, aku bukan maksud gimana gimana, tapi mungkin disini aku bisa cerita lebih leluasa.Jadi gini,,,
29 Agustus 2020
Aku masuk rumah sakit bersama bapakku yang sama sama sakit denganku. Kami dirawat dirumah sakit selama 3 hari.
1 September 2020 kesehatanku sudah pulih, begitu juga bapakku. Kami kembali menjalani hari hari kami seperti biasanya.Bapak: "Besok bapak mulai kerja ya" izin bapak padaku dan ibu
Ibu: "apa bapak sudah benar-benar sehat?" Tanya ibu yang masih khawatir dengan kondisi bapak.
Bapak: " sudah Bu, ibu tenang saja, bapak bisa jaga diri"
Pagi harinya, bapakku berangkat bekerja disalah satu perusahaan nanas.
Ketika pukul 13.00 bapakku menelfonku.
Monik: "Halo bapak"
Bapak: "halo, ibumu sudah pulang?" Tanya bapak dengan suara lirih diseberang
Kebetulan Ibu baru saja pulang dari sawah dan sekarang berada disampingku. Telfon kuberikan pada ibu
Ibu: "halo pak, gimana?"
Bapak: "halo Bu, bapak tidak bisa mencari rumput, tolong Ibu yang cari ya, nanti bapak susul, badan bapak gemetar Bu"
Ibuku kelihatan panik
Ibu: "bapak kuat pulang nggak? Biar dijemput nanti"
Bapak: "kuat Bu, ya sudah, Ibu hati hati"
Tuttt tuttt
Telfon matiDalam hati aku berdoa semoga bapak sampai dirumah dengan selamat.
Ibuku akhirnya pergi ke sawah lagi untuk mencari rumput, yaahh wajar, aku tinggal didesa dan memelihara 2 ekor sapi. Jadi setiap hari harus mencari rumput.
Pukul 16.00 bapakku sudah tiba dirumah dengan kondisi lemas. Aku hanya bisa menguatkan bapak.
Kami pikir bapak masuk angin, tetapi berhari hari kesehatan bapakku tak kunjung pulih.
Pertengahan September pukul 12.50
Bapakku lemas, sangat lemas. Sedari pagi bapak tidak makan nasi, tidak makan apapun. Aku khawatir, sangat khawatir.
Aku masuk kamar bapakku, duduk disampingnya, bersama ibuku.Bapak: "rasanya aku sudah tidak kuat" kata bapak tiada tenaga
Ibu: "tidak usah bicara begitu pak, kau masih punya tanggungan, Monik masih terlalu kecil"
Bapak: "jikalau nanti aku sudah tiada, kalian jaga diri baik-baik"
Mendengar kata itu, hatiku rasanya seperti tersambar petir, dan seketika air mataku mengalir deras.
Monik: "bapak harus kuat, bapak sehat, bapak nanti sembuh, bapak nggak boleh ninggalin kita, apa bapak tega?" Tanyaku sambil menangis disampingnya.
Bapak: " apa kalian tega melihat aku menderita seperti ini?" Bapak balik bertanya
Tiada jawaban dari aku dan ibu, ini sangat berat bagiku dan pasti bagi ibu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Jatuh Cinta [Completed] ✓
Novela Juvenil"Sa" panggil Yugo. "Apa" jawabku deg degan. Kenapa tiba-tiba suasana jadi menegangkan gini. "Saat ini gue ga lagi jatuh cinta" Yugo diem. Gue mikir dia ga mau pacaran. Tapi dia lanjut ngomong "tapi bangun cinta, dan itu sama Lo Sa." Deg Jantung gue...