"Hai Haknyeon!"
"Hai kak Jacob." Balas Haknyeon lemah. Jacob yang awalnya tersenyum mengubah raut wajahnya menjadi ikut murung.
"Kenapa? Apa masih tidak ada perubahan?" Haknyeon mengangguk. Ia menghela nafas panjang.
"Malah kemarin dia mengusir ku. Dan memilih bermain dengan perempuan itu." Haknyeon tersenyum kecut setelahnya. Jacob merangkul adik tingkatnya itu.
"Tak apa,yang penting kau sudah dan selalu berusaha. Usaha tak kan pernah mengkhianati hasilnya,semangat! Maaf hanya bisa menyemangati mu."
"Tak apa,itu sudah cukup kok. Yasudah,aku duluan ya?"
"Oke,da Haknyeon!" Haknyeon tersenyum sebagai balasan.
Haknyeon berlari cukup kencang di koridor kampus, beberapa kali ia tak sengaja menabrak mahasiswa lain. Yang ia fikirkan hanya kekasihnya saat ini.
"Sunwoo!" Yang punya nama menoleh dengan sinis.
"Apa lagi sih,kenapa kau selalu mengikutiku!"
"Hah..haah.. anu.. ibumu menelfon ku,dia memintaku datang ke rumah mu."
"Lalu? Tinggal pergi saja.. apa susahnya." Ujar Sunwoo cuek. Haknyeon menahan tangisnya.
"Ibumu menyuruhmu pulang,dia bilang aku boleh menumpang motormu." Sunwoo mendecak kesal.
"Kau tidak lihat aku akan pergi dengan Onda?!" Onda yang berada di samping Sunwoo mengalihkan pandangannya kala matanya hampir bertemu dengan mata Haknyeon.
Haknyeon terdiam,menunduk,kemudian menghela nafas.
"Yasudah,aku akan bilang kalau kau ada urusan. Hati-hati di jalan kalian." Haknyeon berjalan melewati keduanya,memilih menunggu bus di halte depan kampus.Sunwoo balas berdehem,itu pun masih ogah-ogahan. Ia memilih kembali merangkul Onda,berjalan menuju parkiran. Namun kini hatinya merasakan sesuatu yang janggal,ada perasaan aneh disana.
"Kita akan kemana?" Tanya Onda,namun Sunwoo tak menjawab. Tiba-tiba saja otaknya kepikiran tentang Haknyeon.
"Maaf Onda, sepertinya kita pergi lain waktu saja. Aku baru ingat kalau ibuku benar memintaku untuk membawa Haknyeon bersamaku." Dusta Sunwoo. Onda mendelik.
"Yasudah." Balasnya terlihat tak suka. Sunwoo mengelus pucuk kepala Onda.
"Maaf ya. Aku duluan, hati-hati di jalan." Onda mengangguk dengan malas.
Ngomong-ngomong,Onda adalah salah satu dari beberapa orang yang mengejar-ngejar sosok Sunwoo yang manis,tak banyak berbicara namun terlihat sangat keren ketika berbicara sesuatu. Plus menyakitkan ketika dia berbicara pada seseorang yang tak ia suka.
Sunwoo menghentikan sebentar kendaraan nya di dekat halte,mencari keberadaan Haknyeon yang saat itu kemungkinan besar masih ada di sana. Namun setelah beberapa saat melihat, keberadaan Haknyeon tak ia jumpai di sana. Ia memilih langsung pergi menuju rumahnya.
"Aku pulang,ibu?" Sunwoo menatap rak sepatu di samping pintu rumahnya.
"Tumben kau pulang cepat sekali?"
"Ada Haknyeon?" Senyum ibu Sunwoo terukir.
"Kenapa mencari Haknyeon dirumah?" Kedua alis Sunwoo bertautan.
"Bukannya dia bilang akan kerumah?"
"Awalnya memang begitu,tapi dia bilang tiba-tiba ada hal yang harus dia urus. Ibu kira dia bilang padamu dulu tadi,kan ibu memintanya untuk ikut denganmu saja."
"Ku kira dia berbohong tadi." Gumam Sunwoo tanpa sadar.
"Haknyeon itu anak yang baik,ia tak pernah berbohong. Dia bukan seperti mu tau!" Ujar Mingyu,sang kakak dari arah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boyz One Shoot Collection
FanfictionBxb Kumpulan cerita dari Shipper the boyz yang saya suka. Up kalau ada cerita yang lewat di kepala. Mohon maaf bila judul dan jalan cerita tidak berhubungan 🙏