Happy Reading!
"Sheila!"
Sheila cewe yang selalu mengejar Billar, saat Billar tinggal di luar negeri. Dulu sheila pernah menyatakan cintanya, namun di tolak mentah-mentah oleh Billar.
Tanpa basa-basi Sheila langsung memeluk Billar. Dari arah yang jauh terlihat Lesti yang sedang berjalan sendirian. Sedangkan Rara sudah pulang duluan.
"Itu kayanya kak Billar deh. Itu siapa lagi cewe yang dipeluk kak Billar. Dasar cewe centil!" gumam Lesti mengepalkan kedua tangannya.
"Lah ngapain gue marah?bodoamat mending gue balik ajah deh" gumam Lesti mempercepat langkahnya.
Saat melewati Billar, Lesti hanya menatap bodoamat. Dia terus melangkahkan kakinya tanpa henti.
"Lepasin gue!" ujar Billar melepas pelukan Sheila secara paksa.
"Lar gue kangen lo" ujar Sheila manja memeluk tangan Billar.
"Gue gak kangen lo!" ujar Billar sedikit meninggikan nada bicaramya, lalu langsung masuk ke dalam mobil dan melaju meninggalkan Sheila. Sheila merasa kesal, marah dan frustasi.
"Awas ajah lo lar, gue bikin lo klepek-klepek sama gue" Sheila tersenyum sinis.
Sementara Lesti sudah berada di halte bus menunggu angkutan umum lewat. Lama menunggu, dua orang preman menghampiri Lesti.
"Hei! Neng cantik!" ujar salah satu preman.
"Mau kemana neng?" tanya preman tersebut sambil mencoba mencolek dagu Lesti. Namun, tanganya ditepis oleh Lesti.
"Hebat juga ya kamu" puji preman tersebut, lalu tersenyum sinis.
"Ayo sini kamu ikut kami!" salah satu preman menarik tangan Lesti. Dengan segera Lesti pun berontak.
"Gamau! Lepasin ga!" berontak Lesti.
"Jangan banyak bac*t! Ayo ikut kami!" lagi-lagi preman tersebut menarik paksa tangan Lesti.
"Tolong! Tolong! Lepaskan saya! Tolong!" teriak Lesti sangat keras.
"Teriaklah sekeras mungkin, gak akan ada orang yang nolong kamu!" preman tersebut tertawa jahat.
Tiba-tiba.
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Seorang pria datang untuk menyelamatkan Lesti.
"Kak Billar!"
"Kamu masuk mobil duluan, nanti saya nyusul, cepat!" Billar mendorong Lesti agar cepat masuk ke mobil.
"Hati-hati kak" Billar hanya tersenyum. Billar menghampiri preman-preman tersebut.
"Ayo sini maju satu-satu kalo berani" laganya sok jago. Pukulan demi pukulan, Billar menghajar preman-preman tanpa ampun.
"Ampun mas, ampun mas" preman-preman meminta ampun, lalu langsung lari terbirit-birit. Billar langsung masuk ke dalam mobil dan melajukannya.
"Kamu baik-baik ajah kan?" tanya Billar. Lesti hanya diam menatap kosong.
"Kamu masih marah ya sama kaka?" lagi-lagi Lesti hanya diam.
"Kaka bisa jelasin... " Jari telunjuk Lesti sudah mendarat di bibir Billar.
"Ga ada yang perlu di jelasin! Semuanya sudah jelas" ketus Lesti. Tanpa basa-basi Billar langsung menepikan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]
Fiksi RemajaDILARANG MENJIPLAK! Cerita ini murni Halusinasi Author ya ges. Follow ig saya @vrnyln_an Salam Anjay Slow update