10. My Vintage Love

924 98 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Duduk sembari memakan semangkuk ramen dengan tatapan kosong, adalah Aera yang sejak tadi Gaeul perhatikan. Entah memikirkan apa, menurut Gaeul kehidupan Aera sudah sangat sempurna. Bergelimang harta, dikelilingi pria tampan—apalagi yang kurang? Namun, Gaeul takkan bisa sepenuhnya mengerti yang saat ini Aera rasa dalam lubuk hatinya.

Wanita itu kesepian. Hatinya rapuh dan kosong. Tidak ada satu orang pun yang mengisi. Bahkan, Aera lupa bagaimana mencintai oranglain selain dirinya sendiri. Mencintai diri sendiri tidak akan pernah membuatmu terluka—itulah Aera. Dia sudah sangat merasa cukup. Kendati, ia berharap kelak ada seseorang yang mencintainya dengan tulus, tanpa meminta balasan apa pun.

"Aera, kau menangis?" Gaeul terkejut, melihat air mata menetes pada pipi Aera. "Aku tidak menangis. Aku hanya mengeluarkan air mata." jawabnya dingin.

Gaeul menghela napas berat, sedih melihat bagaimana murungnya Aera dari hari ke hari, semenjak sahabatnya ini bertunangan dengan si kaya tahu putih yang dingin. Well, kalau saja Gaeul yang mendapat kesempatan emas tersebut, dia senang. Siapa yang tidak mau dengan pengusaha sukses seperti Min Yoongi?

Tetapi bukan itu saja agaknya yang Aera pikirkan. Ada hal lain. Dan, Gaeul tidak mengetahui itu.

"Kau, apa menyesal bertunangan dengan Yoongi?" tanya Gaeul khawatir.

"Tidak menyesal. Sebenarnya aku mungkin belum siap menerima dia sebagai tunanganku. Meski, hubungan kami ini palsu."

Aera mengaduk ramennya, kemudian menyuapkan kuah hangat itu ke mulutnya. Menyesap sambil memikirkan sesuatu. "Gaeul, kau bisa membantuku? Nanti siang temani aku bertemu Taehyung."

"Mantan bodyguard yang pernah tidur denganmu itu?"

"Iya." Aera memutar bola matanya. "Dia nakal sekali. Aku malas jika berduaan."

"Tapi, apa Hansel Taehyung itu masuk kriteria pria idamanmu? Bagaimana rasanya?"

Aera tertawa. "Bagaimana ya? Menurutmu? Terlihat dari tubuhnya yang kekar. Setiap bercinta dengannya aku terasa begitu penuh. Well, sama-sama terpuaskan."

"Gila. Kau juga nakal!" Gaeul tertawa kencang, menepuk pundak Aera. "Dia memang tampan sekali. Kalian tampak serasi?"

"Benarkah?" tanpa sadar Aera tersenyum.

"Uh, apa kau menyukainya?"

"Ha, yang benar saja." satu detik selanjutnya senyuman Aera berganti dengan senyuman sinis. "Kami menyukai satu sama lain jika bermain di atas kasur. Setelahnya, kembali tak terjadi apa-apa."

"Kau bilang dia menyukaimu? Kurasa dia sungguh-sungguh. Aku melihat bagaimana Taehyung berupaya mendapatkanmu."

"Omong kosong. Aku tidak mudah percaya. Sejauh ini, sudah berapa kali dia menggiringku ke kasurnya?"

LEFLAIVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang