Part 62☘️

1.5K 80 0
                                    

_Happy Reading_

*****

Waktu terus berlalu kini kelas 12 seorang melaksanakan Ujian Nasional berbasis komputer hari ke tiga.soal soal yang membuat mereka mumutar otak sedang berada di depan mata mereka semua.

Tak terkecuali Ucup dan juga Ferdian yang terus menggerutu kecil dengan layar komputer didepan Meraka itu.rasanya kepala Ucup mau meledak saat melihat deretan angka didepannya.entah kesialan seperti apa yang menimpanya kenapa dia selalu seruangan dengan orang yang sama bloonnya dengannya yang tak lain adalah Ferdian.Tapi Ferdian lebih beruntung karena duduk tak jauh dari Fahri tapi dia malah duduk dekat Ferdian itu sungguh tidak adil.

Ucup melirik ke arah temannya itu dengan hati hati"psst pstt nomer 23"ucapnya dengan sangat pelan

Ferdian yang sedang kesal dengan soal soal didepannya itu dibuat tambah kesal dengan bisikan setan tak jauh dari bangkunya
"Apaan"kesalnya tanpa mengeluarkan suara

"Nomer 23 budeg"cetus Ucup tanpa mengeluarkan suara

"Soal kita beda-beda bego"ucap Ferdian pelan dengan pengepakan tangannya kesal

Ucup menunjuk ke arah Fahri"Si Fahri si Fahri"

"Hey kamu!"guru pengawas itu menunjuk Ucup dengan tajam
"bisik bisik apa kamu?menghadap ke depan!"perintah guru pengawas dengan garang

Ucup terkaget mendengar suara guru itu yang sedikit berteriak.dia dengan cepat memfokuskan pandangannya ke arah komputer dengan takut takut.dia menunduk sedikit saat guru itu kembali sibuk dengan mejanya entah apa yang ada disana dia tak peduli.yang dia pedulikan hanya dia harus cepat cepat menyelesaikan soal soal itu.
Ucup kembali melirik ke arah ferdian"heh onta Dugong nomer 23"geramnya

"Gue ga tahu"decak Ferdian

"Tanya si Fahri"Ucup kukuh dengan ucapannya yang tadi

Ferdian meremas kertas disampingnya yang dia gunakan untuk mencontreng tadi dengan kesal sampai tak jelas berbentuk apa.dengan secepat kilat dia melemparkan kertas itu dan mengenai jidat Ucup dengan keras."Bodoh,gue udah bilang soal nya beda,kalau ga beda gue juga udah minta jawabannya daritadi sama si fahri,dasar bego"Cerocosnya dengan suara yang sangat amat pelan

Ucup mengusap jidatnya dan merenggut kesal ke arah temannya itu"anjim anjim sungguh anjim"kesalnya kembali melihat ke arah soal.dengan kesal dia menjawab jawaban dengan asal sampai nomer terakhir.padahal dia sudah mengasal dari nomer pertama tapi kenapa dia terus menanyakan jawaban nomer 23 aneh sekali.

Disituasi yang sama namun di ruangan yang berbeda putri hanya bisa mencoret coret kertas disebelahnya dengan satu tangan memukul mukul kecil kepalanya yang sangat panas serasa ingin meledak karena pusing.
Percuma satu ruangan dengan Anggi tapi jaraknya sangat jauh dengan kursinya,dan kenapa soal ujian harus beda beda bikin kesal saja.

Apa dia harus pasrah saja dengan semua angka yang membuat dunianya menyempit itu.sudah kesekian kalinya dia menghelat napas mengganggu siswa lain disampingnya.

"Berisik Lo"cetus salah satu siswi dengan pelan

Putri mengalihkan pandangannya kesamping lalu menatap orang itu dengan heran,berisik apanya?perasaan daritadi senyap senyap saja."kapan gue berisik?"tanyanya heran

"Daritadi Lo berisik,ganggu konsentrasi gue"ketusnya

Putri merenggut kesal tak terima"gue berisik gimana,gue ga ngomong apa apa daritadi gue diem ya"

"Daritadi Lo tarik napas Mulu,ganggu tahu"

"Lah serah gue dong,kalau ga napas gue bisa mati"

"Udah udah jangan berisik nanti pengawasnya denger"tutur salah satu siswi disamping putri

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang